konflik2

1.6K 173 14
                                    

🥀 Apa yang akan kalian pilih
            mencintai atau dicintai? 🥀

~Aulia~

Mengganti baju dengan teman perempuan lainnya adalah hal yang sangat membosankan bagi Aulia belum lagi disaat Ia harus menunggu teman-temannya yang sedang berdandan ria, rasanya lebih baik mengerjakan lima puluh soal biologi, karena Aulia menyukai pelajaran itu tentunya.

Belum lagi Aulia bukanlah cewek yang doyan menghabiskan waktu untuk merias diri, Ia lebih suka tampil natural. Meski terkadang Ia memakai lipglos agar bibirnya tidak terlihat pucat, itupun tidak berlebihan seperti teman-teman lainnya.

"Guys Aku duluan ya, haus mau beli minum" Aulia menatap gelisah, Ia merasa tak enak kalau pergi duluan. Tapi Ia benar-benar bosan.

"Susu strawberi Au " pinta Veren teman baiknya saat dikelas, berasa diberi lampu hijau Aulia mengangguk cepat lalu keluar dari ruang ganti.

Seperti yang Ia katakan tadi, Aulia melangkahkan kakinya lebar-lebar menuju kantin, tangganya masih setia membawa baju olahraganya.

Sesampainya di area kantin Aulia melihat Fikran, dengan begitu Ia mempercepat langkah kakinya menuju cowok itu "Gugu!" suara Aulia sepertinya sukses didengar oleh sosok di depan sana, mungkin cowok itu bingung mengapa Aulia memanggil nama kecilnya. Ya mamahnya Fikran sendiri yang memberi tau bahwa waktu kecil Fikran sering dipanggil Gugu.

Aulia berhenti tepat di depan Fikran, matanya menatap mata Fikran yang juga sedang menatapnya. Detik berikutnya Fikran mendengus

"Gue bukan anak kecil"

Cowok itu memang tak pernah mau dipanggil seperti itu kaya bocah katanya. Aulia tertawa renyah "Masih imut kok, kaya baby" ujar Aulia disela-sela tawanya.

Aulia melirik sekilas kantung kantung belanjaan yang Fikran bawa

"Beli apa?"

Cowok itu mengangkat bungkusan yang Ia bawa "Es batu" ucapnya.

"Untuk Adhisty?" ragu-ragu Aulia bertanya.

"Lo cemburu?"

"E-engak apaan sih" Aulia semakin gugup apalagi saat nada bicara Fikran terdengar datar.

"Ppfft hahahah"

Aulia mengernyit heran saat Fikran tiba-tiba tertawa "Ish jail banget!" ketusnya saat tau Fikran mengerjainya.

"Lagian lo lucu banget kalo cemburu"

Aulia menggembungkan pipinya, mengsedekapkan tangannya didepan dada "Aku ngak cemburu!"

"Masa?"

"Iya!"

"Serius?"

"Fikraan Ish" dengan gemasnya Aulia mecubit lengan Fikran meskipun tak memberikan efek apapun pada cowok didepannya.

"Auuuu iya-iya maaf bil-bil"

Aulia tersipu malu saat Fikran memanggil namanya dengan panggilan sayang mereka.

"Yaudah gue ke UKS dulu keburu cair es batu nya"

Tanpa menunggu persetujuan dari Aulia Fikran sudah pergi lebih duluan. Aulia hanya tersenyum getir, Ia mendokrin otaknya untuk selalu positif think mungkin Fikran disuruh membeli es itu oleh penjaga UKS.

"Kak Fikran perhatian banget ya sama kak Adhisty?"

Pertanyaan tiba-tiba itu membuat Aulia menoleh kearah suara itu. Entah dari mana cewek dengan satu botol air meneral ditangannya sudah berdiri sekitar dua meter dibelakangnya.

Dan Gue Punya Rasa [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang