Setelah nyeblak mereka pun pulang ke rumah masing masing karna hari sudah semakin sore.
"Assalamu'alaikum.." Ucap ais setelah masuk ke dalam rumahnya.
"Kaka abis dari mana?" Tanya zahra secara tiba tiba hingga membuat ais kaget.
"Astagfirillah zahra kebiasaan bikin kaka kaget mulu.." Ucap ais.
"Kaka dari mana tadi aku cari cariin juga.." Ucap zahra dengan lucunya. Ya walaupun zahra sudah mau berumur 5 tahun tetap saja bagi ais zahra tetap lucu yang selalu bisa membuat ais tertawa. Tapi dikit lagi kita akan pisah. Ais pasti akan kangen banget sama zahra semua tingkah zahra mau yang lucu sampai ngeselinnya.
"Kaka abis main sama temen kaka.." Jawab ais tersenyum sambil menyetarakan tingginya dengan badan zahra.
"Kamu udah mandi belum?" Tanya ais.
"Belum.." Jawab zahra dengan cengiran khasnya.
"Loh kok belum mandi kan udah sore.." Ucap ais.
"Aku mau beli es krim dulu.. Kaka anterin aku beli es krim yu.." Jawab zahra.
"Kamu mandi dulu.. Nanti abis mandi baru kita beli es krim.." Ucap ais.
"Tapi bener ya beli es krim?" Tanya zahra.
"Iya.. Gih mandi.." Jawab ais sambil mengusap kepala zahra.
"Oke.." Ucap zahra.
Lalu zahra pun berjalan menuju bunda untuk mandi dan ais pun menuju kamarnya untuk mandi juga.
Setelah mandi ais pun merebahkan badannya sambil bermain hp karna barang yang besok dia mau bawa memang sudah rapih jadi sekarang saatnya ia bersantai.
"Ka barang udah rapih semua?" Tanya bunda sambil berjalan menghampiri putri sulungnya itu.
"Alhamdulillah udah bund.." Jawab ais tersenyum.
"Alhamdulillah.." Ucap bunda ikut tersenyum.
"Ohh iya kamu udah ngabarin ka hana besok kita berangkat ke sana?" Tanya bunda.
"Belum bund.. Mau di kabarin sekarang?" Tanya ais.
"Yaudah kabarin sekarang aja biar ga mendadak.." Jawab bunda.
"Oke nanti ais WA ka hana.." Ucap ais.
Setelah berbincang dengan bunda tiba tiba zahra datang dengan bajunya yang cantik, rapih dan wangi aroma bayi karna ia habis mandi. Zahra pun menagih janji ais untuk membeli es krim kalau zahra sudah mandi.
"Kaka ais ayo.." Ucap zahra.
"Ayo kemana?" Tanya bunda bingung.
"Tadi kaka ais janji kalo aku udah mandi kita beli es krim.." Jawab zahra dengan wajah polosnya.
"Bener kamu janji?" Tanya bunda ke ais.
"Ohh iya ais lupa.. " Jawab ais dengan cengiran khasnya.
"Tuh kaka mah kebiasaan pikun kaya nenek sama kakek.." Ucap zahra hingga membuat ais dan bunda tertawa karna ucapan zahra yang seperti orang dewasa yang sedang marah marah. Dan yang lebih lucu lagi karna melihat bunda dan kakanya tertawa dia pun ikut tertawa. Padahal mereka menertawai dia. Tapi dia malah ikut tertawa. Sepolos itu kah anak kecil.. Wkwkwkwk..
"Ada ada aja kamu ra.." Ucap bunda masih sedikit tertawa.
"Kaka ayo beli es krim.." Ucap zahra merengek seperti layaknya anak kecil.
"Ayo ayo.." Jawab ais.
"Yaudah sana ke alfa aja ka.. Sekalian beli cemilan buat besok di mobil jadi ga usah ke alfa lagi.." Ucap bunda.
"Oke ndah.." Jawab ais.
Ais pun langsung berjalan menuju lemari kerudungnya dan mengambil kerudung bergo dan pergi menuju alfa dengan zahra menggunakan motor yang biasa ia gunakan kemana saja ia pergi.
Saat sampai di alfa sesuai ekspetasi zahra langsung berlari menuju tempat es krim. Mau ga mau ais pun mengejarnya ke tempat es krim. Setelah zahra memilih es krim lalu ais pun berjalan menuju rak makanan ringan dan langsung memilih cemilan buat besok pergi ke kraksaan.
"Kaka aku mau es krim yang itu.." Ucap zahra sambil menunjuk es krim yang ia mau. Ais pun langsung membuka kulkas es krim dan mengambil es krim yang di tunjuk zahra.
"Nih.." Ucap ais sambil mengasih es krim itu ke zahra. Zahra pun mengambil es krim itu dengan sigap dan ekspresi wajah yang sangat senang.
"Makasih ka.." Jawab zahra tersenyum.
"Iya sama sama.. Yaudah ayo kita beli makanan buat besok.." Ucap ais sambil menuntun zahra ke rak makanan ringan.
Setelah semua makanan sudah di pilih lalu ais dan zahra pun berjalan menuju kasir dan membayar makanan itu. Lalu pulang ke rumah menggunakan motornya kembali.
👣👣👣
Dan kini saatnya hari dimana ais merasa sedih karna harus meninggalkan kampung tercinta untuk beberapa tahun ke depan. Setelah menaru semua barang bawaan ke mobil ais pun berpamitan dengan semua keluarganya seperti ka hana dulu yang ingin berangkat kuliah ke kraksaan. Dan kini ais pun merasakan apa yang di rasakan hana 2 tahun yang lalu.
Berat memang meninggalkan keluarga di rumah. Apalagi meninggalkan bunda tercinta. Tapi apa daya demi membuat mereka bahagia. Ais harus mengikuti kemauan bunda dan ayahnya. Dan ini juga untuk kebaikan ais sendiri.
"Nek ais pamit ya.." Ucap ais sambil memeluk neneknya tersayang.
"Iya ais hati hati di sana ya.. Jadi anak yang pinter dan sholehah.." Jawab nenek royanih dengan wajah sedih karna ia harus merelakan cucunya pergi lagi setelah ka angga dan ka hana.
"Aamiin nek.. Iya ais bakal hati hati kok.." Ucap ais tersenyum sambil melepas pelukan neneknya.
"Kek ais berangkat ya.." Ucap ais sambil mencium punggung tangan kakenya.
"Iya ais jaga diri disana.. Jaga sikap di kampung orang.." Jawab kakek sambil mengelus pucuk kepala cucunya.
"Iya kek pasti.." Ucap ais tersenyum.
Setelah berpamitan dengan nenek, kakek dan yang lainnya. Ais, bunda, ayah, yusuf, zahra dan juga ummah mae berangkat ke kraksaan. Ummah mae sengaja ikut karna ia ingin menjenguk hana. Seperti biasa pa nedi lah yang mengantar kita ke sana.
"Sudah siap semua kan mar?" Tanya ummah mae.
"Udah teh.." Jawab mar.
"Yaudah yu berangkat udah siang.." Ucap ummah mae.
"Ayu teh.." Jawab mar.
Lalu mereka pun masuk ke dalam mobil karna hari memang sudah semakin siang. Kemudian pak nedi pun melajukan mobil menuju kraksaan meninggalkan kampung kesayangannya.
"Bismillah semoga ais bisa ngejalanin ini semua.." Gumam ais dalam hati sambil menatap rumahnya yang semakin jauh dan sudah tak terlihat.
Bunda pun yang menyadari hal itu merasa ais memang belum merelakan untuk pergi dan bunda pun merasakan hal yang ais rasakan.
"Bunda aku ngantuk.." Ucap zahra.
"Yaudah sini tidur di pangkuan bunda.." Jawab bunda tersenyum sehingga pandangannya yang tadinya mengarah ke ais anak sulungnya pindah ke zahra anak bungsunya.
Lalu zahra pun tidur di pangkuan sang bunda dan tak lama kemudian ia pun terlelap. Zahra itu sama seperti kaka kakanya yang gampang sekali tertidur.
BERSAMBUNG...
wah gimana nih kalau kalian ada di posisi ais?
Apa kalian melakukan hal yang sama atau malah menuruti ego kalian?
Kepo sama kelanjutannya?
Kuy ikutin terus cerita ais jangan lupa vote dan comen gaes💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Anak Pesantren 🖤 (PROSES TERBIT)
Teen Fiction⚠ Part masih lengkap!! Buruan baca sebelum Part di hapus acak!!! Kisah dua orang santri yang di satukan oleh sebuah rumah Allah yaitu pesantren🌻 ••••••••••••• High Ranting #1 hafidzulahkam (5 November 2019) #1 syubban (29 Desember 2019) #1 nuruss...