Setelah sekian lama perjalanan yang membuat badan menjadi sangat pegal pegal. Akhirnya sekarang ais, ka hana, ka angga dan ka nadia sudah sampai di kossan ka angga dan ka hana.
Sesampainya di kossan mereka langsung bebersih badan karna sudah pada lengket.
"Ais mau balik pondok kapan?" Tanya hana.
"Besok aja kali ya ka? Soalnya kalo sekarang tanggung udah sore.." Jawab ais.
"Yaudah besok pagi aja sebelum kaka ngampus.." Ucap hana.
"Yaudah iya ka.." Jawab ais.
"Jangan lupa tuh hafalan.." Ucap hana.
"Tenang aja bu bos.." Jawab ais.
Lalu ais pun mengambil kitab untuk hafalannya dan mengahafalkan kembali. Karna ia izin seminggu maka ia harus setor melebihi biasanya. Agar tak tertinggal jauh.
"Is anterin gua bentar yu?" Ajak hana.
"Kemana?" Tanya ais.
"Ke plaza.." Jawab hana.
"Berdua doang?" Tanya ais.
"Tadinya gua mau ngajak ka nadia.. Tapi kayanya dia cape banget.. Kita berdua aja lah.." Jawab hana.
"Yaudah ayo.." Ucap ais.
"Yaudah ayo rapih rapih.." Jawab hana.
"Iyaiya.." Ucap ais.
Lalu mereka pun rapih rapih. Setelah rapih mereka berangkat ke plaza probolinggo menggunakan motor karna tempatnya tak terlalu jauh.
Namun saat mereka sampai di lampu merah. Ada seorang bapak bapak yang sedang berbicara dengan anaknya yang sedang buru buru. Tapi yang lucunya dia bukan menggunakan bahasa jawa atau sunda. Menggunakan bahasa indonesia pun hanya sedikit. Entah ais dan hana juga ga tau mereka menggunakan bahasa apa.
"Bapak ayo bablas aja lampu merahnya.." Ucap anaknya. Dengan logatnya.
"Jangan nanti tertabrak.. Mau mati kau?" Tanya bapaknya. Dengan logat yang sama.
"Ah bapak kelamaan.." Jawab anaknya.
"Aduh pusing pala ngana kau berbicara terus.." Ucap bapaknya.
"Bapak ayo cepetan.." Ucap anaknya.
"Diam kau pala ngana pusing.. Kau berbicara terus.. Ema kau gimana.. Aduh ngana pusing.." Ucap bapaknya.
"Is dia ngomong bahasa apaan si?" Tanya hana.
"Ga tau.. Ngana ngana.." Jawab ais.
"Gimana kalo kita ngiri aja.. Dia kan nganan.. Kita ngiri.." Ucap hana. Sontak membuat ais dan hana tertawa.
"Ngana oncom bukan nganan.." Jawab ais sambi tertawa. Hingga si bapak dan anaknya yang tadi kita omongin pun melihat ke arah kita.
"Ngomongin ngana ya kau?" Tanya bapaknya.
"Engga pa.. Kita emang lagi bercanda kok.." Jawab hana.
"Awas ya kalo kau ngomongin ngana.." Ucap bapak itu lagi.
"Engga kok pa.. Yuu jalan pa udah hijau lampunya.." Jawab hana.
Lalu mereka pun berjalan meninggalkan lampu merah. Hana dan ais masih tertawa ngakak akibat drama receh tadi. Bagi orang orang emang ga lucu.. Tapi bagi ais dan hana ini sangat lucu.. Receh bat ya..
Karna ais dan hana memang sama sama orang yang suka ngereceh. Jadi begitu gaes..
Setelah memarkir kan motor ais dan hana pun langsung masuk ke dalam plaza. Untuk mencari barang yang hana perlukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Anak Pesantren 🖤 (PROSES TERBIT)
Ficção Adolescente⚠ Part masih lengkap!! Buruan baca sebelum Part di hapus acak!!! Kisah dua orang santri yang di satukan oleh sebuah rumah Allah yaitu pesantren🌻 ••••••••••••• High Ranting #1 hafidzulahkam (5 November 2019) #1 syubban (29 Desember 2019) #1 nuruss...