Namun ketika ais sedang berjalan menuju gerbang ada seseorang yang memanggil ais dan ternyata ia adalah anak kampus situ juga. Ais pun kaget karna ais itu sebenarnya sedang menghindar dari dia. Tapi entah kenapa malah ketemu.
"Aiswa.." Panggil laki laki itu. Sontak membuat ais meberhentikan langkahnya kemudian mencari sumber suara.
"Lah lu.." Ucap ais ketika melihat siapa yang memanggil. Sontak ais langsung mengingat surat yang ia dapatkan beberapa bulan yang lalu. Hingga membuat ais takut. Namun masih tetap menjaga imagenya.
"Haii.." Ucap laki laki itu lagi. Kemudian berjalan mendekati ais.
"Daffa lu ngapain disini?" Tanya ais.
"Aku? Seharusnya aku yang nanya kamu ngapain di sini?" Tanya daffa.
"Jangan bilang lu anak kampus sini?" Tanya ais.
"Iya aku anak kampus sini.." Jawab daffa.
"Ohh.." Ucap ais. Kemudian ais pun melanjutkam perjalanannya. Namun tangannya di tahan oleh daffa.
"Lepasin tangan gua.." Ucap ais.
"Gua bilang lepasin tangan gua.. Atau gua teriak.." Ucap ais lagi.
"Ohh ngancem.." Jawab daffa.
"Gua ga ngacem.. Aaaaaaaaa" Ucap ais langsung berteriak hingga daffa langsung menutup mulut ais dengan tangannya.
"Mangkanya jangan macem macem.. Jangan bilang karna gua cewe gua takut sama lu.. Ga sama sekali.." Ucap ais. Kemudian pergi meninggalkan daffa. Daffa tetap mengikuti ais dengan jarak yang jauh namun ais masih merasa. Hingga ais memberhentikan langkahnya kembali.
"Stop.. " Ucap ais hingga membuat daffa berhenti.
"Berhenti ikutin gua dan ganggu hidup gua.. Atau gua teriakin lagi.." Ucap ais. Kemudian ais pun langsung berjalan lagi meninggalkan daffa. Tapi ais sangat yakin kalo daffa masih tetap mengikuti dia. Ais pun langsung buru buru ke stasiun dan naik kereta di gerbong khusus cewe agar lebih aman.
"Aduh ngehubungin siapa ya.. Ais takut daffa nekat.." Gumam ais dalam hati.
"Ucup.." Gumam ais. Baru saja ia ingin menelpon yusuf tiba tiba ia teringat kalau yusuf sedang sekolah.
"Ehh tapi ucup lagi sekolah.." Gumam ais lagi.
"Ka aban.." Gumam ais.
"Ga punya nomornya.." Gumam ais lagi. Karna kemarin ia di jemput aban lewat bunda.
"Bunda aja deh.." Gumam ais. Kemudian langsung mencari kontak bunda. Namun ketika ais ingin menelpon ada nomor yang tidak di kenal menelpon ais. Ais pun menjadi ragu. Tapi tetap mangangkatnya karna takut penting.
👣👣👣
Setelah mengantar ais aban pun kembali ke rumah ais. Tadinya niat aban ia ingin keliling daerah bogor sebentar. Tapi ia takut tersesat karna ia tidak tahu daerah sini. Nanti malah membuat ais dan keluarga repot. Jadi aban lebih memilih di rumah ais saja untuk menemani zahra bermain.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00. Kemarin jam segini ais sudah mengabari bunda tapi entah kenapa hari ini belum. Dan anehnya lagi aban mempunyai firasat yang tidak enak untuk ais. Hingga aban pun menjadi resah sendiri.
"Kok tiba tiba perasaan ane ga enak ya.." Gumam aban dalam hati.
Tiba tiba bunda datang menghampiri aban.
"Ban ada pulsa ga? Tolong telpon ais deh.. Kok udah jam segini dia belum ngabarin bunda ya.. Padahal bunda sudah titip pesan dia harus langsung pulang.." Ucap bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Anak Pesantren 🖤 (PROSES TERBIT)
Teen Fiction⚠ Part masih lengkap!! Buruan baca sebelum Part di hapus acak!!! Kisah dua orang santri yang di satukan oleh sebuah rumah Allah yaitu pesantren🌻 ••••••••••••• High Ranting #1 hafidzulahkam (5 November 2019) #1 syubban (29 Desember 2019) #1 nuruss...