Setelah memikirkan dengan sangat matang keputusan apa yang harus ais putuskan akhirnya ais mendapatkan jawabannya. Dan ia selalu berharap semoga keputusannya adalah yang terbaik dan tidak mengecewakan semua orang.
"Gimana ka kamu mau kan masuk pondok?" Tanya bunda dengan lembut sambil membawakan ais 2 potong roti dan 1 gelas susu seperti biasa.
"Ayah sama bunda udah kasih waktu kamu 1 minggu lebih loh buat mikirin ini semua.." Sambung bunda.
"Bismillah semoga keputusan ais yang terbaik ya ndah.. " Jawab ais.
"Apa keputusan kamu?" Tanya bunda.
"Emm.. Aku mau bunda.. Karna aku yakin keputusan bunda sama ayah adalah keputusan yang terbaik.." Jawab ais sambil tersenyum tapi masih terlihat sangat ragu dengan jawabannya.
"Gini deh.. Kalo emang kamu ragu atau memang kamu ga mau mondok ga papa kok.. Bunda sama ayah ga jadi mondokin kamu.. " Ucap Bunda namun dengan ekspresi wajah yang sedikit kecewa.
"Engga ndah.. Beneran ais mau mondok kok.." Jawab ais tersenyum.
"Beneran? Bunda masih melihat keraguan di wajah kamu neng.." Ucap Bunda.
"Iya beneran.. InsyaAllah kalo udah di jalanin ais bisa ndah.. Bunda doain aja semoga ais betah di pondok.." Jawab ais.
"Aamiin.. Yaudah sekarang kamu coba dulu deh setahun ya.. Nanti kalo emang kamu ga kuat atau apa.. Kamu pindah ke sekolah biasa di sini juga ga papa.." Ucap Bunda.
"Iya bunda.." Jawab ais tersenyum.
"Beneran kamu mau?" Tanya bunda memastikan.
"Iya bunda ku sayang.." Jawab ais tersenyum.
"Alhamdulillah.. kalo kamu emang udah yakin sama jawaban kamu.. Bunda cuma bisa mendoakan yang terbaik buat kamu.." Ucap bunda tersenyum.
"Makasih ndah.." Jawab ais tersenyum.
"Yaudah sekaramg kamu makan roti sama susunya... Bunda mau ke ayah dulu.." Ucap bunda.
"Iya bunda.." Jawab ais tersenyum.
"Ya Allah semoga keputusan yang ais pilih adalah keputusan yang terbaik.. Bantu hamba untuk menghilangkan keraguan ini ya Allah.." Gumam ais dalam hati sambil memakan roti isi coklat kesukaannya.
👣👣👣
Setelah dari kamar ais bunda pun berjalan menuju ke arah rouf yang sedang duduk di depan rumah sambil membaca koran seperti rutinitasnya jika libur kerja karna hari ini tanggal merah.
"Yahh ada berita baik.." Ucap mardiana sambil duduk di samping rouf.
"Berita apa? Seneng banget kayanya.." Tanya rouf masih sambil melihat koran.
"Ais mau masuk pondok yah.." Jawab mardiana hingga membuat rouf kaget.
"Serius kamu?" Tanya rouf kaget hingga langsung menaru koran yang ia baca tadi ke atas meja.
"Iya serius.." Jawab mardiana.
"Alhamdulillah.. Yaudah bilangin hana nanti malem kita jadi ikut ke kraksaan.. Bilang juga sama ais nanti malam kita ikut hana ke kraksaan.." Ucap rouf.
"Iya yah nanti bunda ke rumahnya.." Jawab mardiana.
Ais yang sedari tadi mengintip ke dua orang tuanya yang terlihat sangat senang dengan keputusan yang sudah ais berikan. Walaupun ia tak mendengar perkataan mereka tapi sudah terlihat dari mimik wajahnya mereka terlihat sangat bahagia.
"Alhamdulillah ya Allah engkau memberikan aku petunjuk dengan jawaban yang terbaik hingga aku bisa membuat ke dua orang yang aku sayang merasakan bahagia.." Gumam ais dalam hati hingga membuat ia melamun di dekat pintu.
"Ais ngapain ngelamun di sini?" Tanya bunda tiba tiba karna bingung ais berada di dekat pintu.
"Ehh bunda.." Jawab ais ketika ia tersadar dari lamunannya.
"Ngapain kamu ngelamun di sini?" Tanya bunda lagi.
"Emm itu emmm iya ais tadinya mau ke rumah ka hana.. Tapi ga jadi deh ais ngantuk.. Nanti malem aja pas ka hana mau berangkat.." Jawab ais alesan.
"Ohh gitu.." Ucap bunda.
"Iya gitu.." Jawab ais berharap bunda percaya.
"Yaudah ais mau ke kamar ya ngantuk.." Ucap ais.
"Ehh bentar.. Kamu juga rapih ya.. Nanti malem kita ikut hana ke kraksaan.. Bunda pengen tau daerah sana.." Ucap bunda.
"Ngapain ndah? Kan jauh.." Jawab ais kaget.
"Ya ga papa sekalian jalan jalan.. Jangan di citayem mulu.." Ucap bunda.
"Iya deh.." Jawab ais.
"Yaudah ais mau ke dapur dulu ya.." Ucap ais.
"Lah kok ke dapur katanya ngantuk?" Ucap bunda bingung dan membuat ais kaget.
"Ohh iya salah.. Maksudnya ke kamar.." Jawab ais dengan cengiran khasnya.
"Ais ke kamar ya bunda.. Sekalian siapin barang buat nanti malam.." Ucap ais. Lalu jalan menuju kamarnya meninggalkan bunda.
"Aneh banget nih anak satu.." Gumam bunda sendirian.
"Yaudah lah yang penting dia mau mondok.. Aku juga mau siapin barang juga.." Gumamnya lagi sambil berjalan ke kamarnya.
"Untung aja bunda percaya sama alesan ais.. Kalo ga percaya amsyong w.. Bisa kena semprot gara gara nguping pembicaraan orang tua.." Gumam ais dalam hati di balik pintu kamarnya.
"Tapi kok aneh ya tiba tiba bunda pengen ke kraksaan.. Ga ada angin ga ada ujan.." Ucap ais sendirian masih di balik pintu.
"Yaudah lah ais siapin bawaan buat ke kraksaan aja biar nanti bisa santai.. Bosen juga sih di citayem.. Sekalian cuci mata lah di sana.. Kali aja ketemu aban akuhhhh.." Ucapnya lagi sambil berjalan menuju lemarinya.
👣👣👣
Dan sekarang waktunya mereka berangkat ke kraksaan menggunakan mobil ummah mae. Tapi yang nyetir pa nedi supir keluarga ka hana. Karna abi yadi ga bisa ikut jadi yang berangkat cuma ummah, ka hana, ais, ayah rouf, bunda mar dan zahra saja.
"Udah siap kan? Berangkat yu?" Tanya ummah.
"Ayo ummah.. Ehh tapi bi mar mana?" Tanya hana.
"Ohh iya.. Coba panggil.." Jawab ummah.
"Oke hana panggil dulu ya.." Ucap hana sambil berjalan menuju ais.
Baru saja hana ingin nanya ais tiba tiba bi mar datang sambil menuntun zahra.
"Nah ini dia.. Bi ayo udah malem.." Ucap hana.
"Ohh ayo.." Jawab bi mar.
"Si yusuf ga ikut bi?" Tanya hana.
"Engga.. Katanya dia mau jaga rumah aja.. Takut hari senin kecapean.. Nanti ga sekolah.." Jawab bi mar.
Ohh iya yusuf adik ke dua ais itu memiliki umur yang ga beda jauh dengan ais hanya beda 1 tahun saja. Mangkanya kalo ais berjalan dengan yusuf mereka seperti anak kembar karna wajah mereka memang mirip. Maklum namanya adik kaka pasti mirip lah ya. Namun mereka punya sifat yang berbeda. Jika ais mempunyai sifat yang hampir sama seperti hana yaitu ramah, tukang bikin ngakak dan yang lainnya ke semua orang. Yusuf adalah sosok ikhwan yang sangat dingin dengan ukhty. Padahal ia mempunyai faras wajah yang tampan, alis tebal, bulu mata lentik, badannya putih bersih, tinggi, senyumnya juga manis dan banyak pula ukhty yang suka dengan dia. Tapi entah dia sangat cuek dan dingin dengan ukhty. Dia juga kadang suka bikin receh tapi hanya dengan keluarga dan orang terdekatnya saja. Ais yang kakanya sendiri aja merasa heran dengan adiknya sendiri.
"Ohh gitu toh.. " Ucap hana.
"Iya.." Jawab bi mar.
Lalu mereka pun masuk ke dalam mobil hana. Pa nedi pun menyalakan mobil dan melajukan mobilnya menuju kraksaan.
BERSAMBUNG...
gimana cerita ais hari ini?
Ikutin terus ya💖
Jangan lupa vote dan comen💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Anak Pesantren 🖤 (PROSES TERBIT)
Dla nastolatków⚠ Part masih lengkap!! Buruan baca sebelum Part di hapus acak!!! Kisah dua orang santri yang di satukan oleh sebuah rumah Allah yaitu pesantren🌻 ••••••••••••• High Ranting #1 hafidzulahkam (5 November 2019) #1 syubban (29 Desember 2019) #1 nuruss...