ais salah paham #62 PART EKSTRA

3.2K 208 18
                                    

Kesokkan harinya.

Ais dan aban pun kembali bertemu di kantin. Lagi lagi aban sedang makan bersama andini. Sementara ais sendiri karna teman temannya sedang ada urusan masing masing.

Karna ais sudah sangat lapar akhirnya ia pun langsung berjalan untuk memesan makanan lalu membawanya ke meja yang kosong. Saat ini memang kantin sedang sangat ramai jadi banyak meja yang terisi.

"Dimana ya.." Gumam ais dalam hati.

"Bang mba ais bang.." Bisik andini. Sambil menunjuk ke arah ais berdiri.
Sontak aban pun langsung melihat ke arah yang andini tunjuk itu. Namun aban hanya diam dan terus melihat ke arah ais berdiri.

"Ah lama banget mikirnya.." Ucap andini geregetan. Karna melihat aban hanya diam.

"Di taman aja kali ya.." Gumam ais. Lalu ingin berjalan menuju taman.

Baru saja ais ingin melangkah ada seseorang yang memanggil namanya. Sontak ais pun langsung memberhentikan jalannya dan mencari si sumber suara.

"Mba ais.." Ucap ukhty yang bernama andini itu. Sambil mengacungkan tangan.

Dan ternyata yang memanggil adalah ukhty yang bersama aban itu. Ais pun menjadi bingung, kesal dan tidak mengerti apa maksudnya dia memanggil ais.

"Saya?" Tanya ais namun masih terlihat cuek.

"Iya.. Sini duduk.." Jawab andini.

Mau tidak mau ais pun berjalan ke arah mereka karna tidak enak jika tidak gabung. Karna kebetulan meja semuanya penuh.

Andini pun menggeser duduknya yang tadinya di samping aban menjadi lebih menggeser agar ais duduk di samping aban dan menjadi seperti di tengah tengah mereka.

Ais pun menjadi bertambah bingung apa yang sebenarnya terjadi. Hingga ia hanya terdiam karna tak tau harus berbicara apa. Begitu pun aban yang tidak berbicara sedikit pun ketika ais duduk di sampingnya.

"Kok diem dieman gini sih.." Ucap andini dan di balas senyuman oleh ais.

"Ohh iya mba.. Kenalin.. Namaku andini.. Aku sepupunya bang aban.." Ucap andini sambil mengulurkan tangan. Sontak ais pun kaget setelah mendengar perkataan andini kalo dia itu sepupunya aban. Bukan calonnya aban.

"Aku aiswa temennya ka aban.." Jawab ais sambil membalas uluran tangan andini.

"Sepupu?" Tanya ais kaget.

"Iya sepupu.. " Jawab andini.

"Kaya bukan sepupu.." Ucap ais.

"Iya kita emang deket banget.. Banyak juga kok yang ngira kita kaya orang pacaran padahal kita cuma sepupuan.. Dan umurnya pun tuaan bang aban.. Beda satu tahun.." Jawab andini.

"Andini ini salah satu sepupu ane yang kuliah bareng ane.. Dia baru pulang dari USA  seminggu yang lalu karna pertukaran mahasiswa.." Ucap aban.

"Gua harus minta maaf nih sama ka aban.. Ya allah salah banget gua.. Lama banget lagi dieminnya.." Gumam ais dalam hati. Hingga ais hanya bisa terdiam karna tak tau harus berkata apa lagi.

"Mba asli mana?" Tanya andini.

"Asli bogor.. Jangan panggil mba saya baru 18 tahun.." Jawab ais sambil tersenyum. Namun sudah tak terlalu cuek karna ais sangat merasa bersalah.

"Jauh juga ya.. Owalah kirain seangkatan dengan bang aban.." Ucap andini.

"Engga kita beda tiga tahun.." Jawab ais. Sambil memakan makanannya.

"Emm gitu.. Di sini ngekos atau gimana?" Tanya andini.

"Engga mba.. Tinggal bareng sepupu.." Jawab ais. Bertambah merasa bersalah karna sepertinya andini itu orangnya asik.

Cinta Anak Pesantren 🖤 (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang