Dua hari kemudian..
Ais masih berada di dalam rumah sakit karna kondisi badannya belum benar benar stabil. Hari ini ais bersama dengan sisil dan luki karna hana masih dinas. Walaupun hana dinas di rumah sakit yang sama dengan ais di rawat. Tapi tetap saja hana tak bisa menemani ais full time. Namun ketika ais sedang bermain bersama luki tiba tiba bunda datang bersama ayah, yusuf dan juga zahra.
"Assalamu'alaikum.." Ucap bunda.
"Wa'alaikumsalam.." Jawab ais sambil menengok ka arah pintu.
"Bunda.." Ucap ais kaget karna tiba tiba bunda datang.
"Wa'alaikumsalam.." Ucap sisil.
"Kamu ga papa kan ka?" Tanya bunda sambil memeluk ais.
"Ga papa kok bund.." Jawab ais sambil membalas pelukan bunda.
"Maafin ais ya selalu bikin bunda sama ayah khawatir.." Ucap ais.
"Itu udah resiko orang tua ketika melepas anaknya pergi jauh.." Jawab bunda sambil melepas pelukkannya.
Kemudian mereka pun saling bersalaman.
"Bund sisil perwakilan keluarga minta maaf ya.. Gara gara kami ais jadi kaya gini.." Ucap sisil.
"Iya ga papa sil.. Tadi hana sudah ngejelasin semuanya.. Ini semua bukan salah kalian atau pun ais... Ais memang berniat buat melindungi kalian.. Begitu pun aban yang juga ingin melindungi ais.. Tapi menurut bunda cara ais yang salah.. Kalau saja ais membicarakan masalah ini dari awal mungkin ga akan kaya gini.. Bunda selaku orang tua ais juga mau minta maaf karna sudah banyak merepotkan sisil dan keluarga.. Sekarang kan masalahnya sudah selesai kita ga boleh memihak siapa yang salah.. Mungkin memang sudah takdirnya kaya gini.. Allah menguji niat kebaikan ais lewat ujian ini.. Jadi kita ga boleh main salah salahan.. Asal jangan di ulangin lagi ya ais.." Jawab bunda.
"Iya ndah.. Maaf.." Ucap ais.
"Alhamdulillah.. Ais ga ngerepotin kok bund... Malahan kami senang dengan kehadiran ais di keluarga kami.. " Jawab sisil.
"Alhamdulillah.." Ucap bunda sambil tersenyum.
"Mafin belum pulang sil?" Tanya ayah.
"Belum yah.. Katanya kerjaannya masih banyak di kantor.." Jawab sisil.
"Ohh alhamdulillah.. Semoga sehat terus ya biar bisa terus cari nafkah.." Ucap ayah.
"Aamiin.. Ayah juga semoga sehat terus biar bisa sering sering main ke rumah.." Jawab sisil.
"Aamiin.." Ucap ayah.
"Kalo aban gimana kabarnya is?" Tanya ayah meledek ais.
"Kok nanya sama ais.. Kenapa ga nanya ke mbanya langsung?" Tanya ais.
"Ya kan kamu calonnya.." Ledek ayah.
"Ihh apa sih.. Ngaco.. Mba sisil maaf ya.. Ayah emang suka ngaco kalo ngomong jangan di seriusin.." Ucap ais.
"Serius juga mba setuju kok.." Jawab sisil.
"Wah cocok nih kita besanan.." Ucap bunda.
"Ihh apa sih.. " Ucap ais.
"Ga usah merah gitu dong ka mukanya.." Ledek yusuf.
"Kan kan semuanya ngeselin.." Ucap ais. Hingga semuanya pun ikut tertawa.
Tak lama kemudian aban pun datang bersama dengan hana.
"Assalamu'alaikum.." Ucap hana dan aban.
"Wa'alaikumsalam.." Jawab semua yang ada di dalam ruangan.
Kemudian hana pun berjalan menuju bunda dan ayah. Sementara aban menaru buah yang tadi ia beli di jalan sebelum ke rumah sakit dan satu kantung kresek berwarna putih di meja samping ranjang ais.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Anak Pesantren 🖤 (PROSES TERBIT)
Dla nastolatków⚠ Part masih lengkap!! Buruan baca sebelum Part di hapus acak!!! Kisah dua orang santri yang di satukan oleh sebuah rumah Allah yaitu pesantren🌻 ••••••••••••• High Ranting #1 hafidzulahkam (5 November 2019) #1 syubban (29 Desember 2019) #1 nuruss...