"Jadi gimana keadaan adik saya dok?" Tanya mafin.
"Pasien mengalami luka yang cukup parah.. Di bagian fisik banyak luka luka karna ia sedikit terseret.. Akibat hantaman yang begitu keras membuat ia terpental dan jantungnya menjadi melemah.. Tapi untungnya tidak ada bagian yang sangat parah atau berakibat kelumpuhan.. Pasien hanya sedikit syok dan detak jantungnya menjadi tidak stabil.. Dan sekarang pasien mengalami kritis.. " Jawab dokter. Sontak membuat semua menjadi lemas karna jawaban dokter. Terutama ais yang semakin bertambah merasa bersalah.
"Ya allah aban.." Ucap sisil terus menangis di pelukan ais.
"Ka aban.." Gumam ais yang ikut menangis.
"Dok tolong sembuhkan adik saya dok.." Ucap mafin.
"Kami akan melakukannya semaksimal mungkin.." Jawab dokter.
"Apa kami boleh masuk melihat pasien dok?" Tanya ais.
"Boleh.. Tapi tolong jaga ketenangan pasien ya.. Dan bergantian.." Jawab dokter.
"Baik.. Terima kasih dok.." Ucap ais.
"Iya sama sama.." Jawab dokter itu.
"Suster hana keluarganya?" Tanya dokter dian.
"Bukan dok pasien adiknya teman saya.." Jawab hana.
"Ohh gitu.. Yaudah Saya permisi.. Mari suster hana semuanya.." Ucap dokter itu tersenyum.
"Iya dokter dian.." Jawab hana tersenyum.
Lalu mereka pun masuk ke dalam ruangan aban secara bergantian. Hingga kini giliran ais untuk masuk. Ais masuk sendirian karna hana dan mba sisil sudah masuk bersama suami suaminya tadi. Sisa ais sendiri.
Hana pun langsung masuk ke ruangan yang bernuansa putih dengan hordeng berwarna hijau itu. Dengan badan yang sangat lemas ais pun mencoba kuat untuk menghampiri aban yang sedang terbaring di atas kasur rumah sakit dengan keadaan tak sadarkan diri. Banyak alat alat yang terpasang di badan aban. Ais pun tak tega melihat orang yang ia sayang seperti itu.
"Ka aban maafin ais.." Ucap ais sambil menangis dan memegang tangan aban.
"Ini semua gara gara ais.. Ka aban kaya gini gara gara ais.. Maafin ais.." Ucap ais dengan menangis sejadi jadinya.
"Seharusnya ais aja yang ada di posisi ka aban.. Jangan ka aban.. Ka aban ga salah.. Ka aban orang baik.. Ka aban ga pantes di giniin.. Maafin ais ka.." Ucap ais.
"Ka ayo bangun.. Ais tau kaka kuat.. Ais tau kaka bisa ngelawan penyakit kaka.. Ayo ka sadar.. Ais kangen senyum kaka.. Ais janji ga akan usilin dan julidin kaka lagi deh.. Yang penting kaka sadar.. Ayo bangun.." Ucap ais.
Ais pun terus manangis hingga matanya sembab karna ais ga tega melihat aban seperti itu.
"Ya allah hamba mohon kabul kan lah doa hamba.. Sadarkan lah ka aban ya rab.." Ucap ais.
Ais pun terus berada di samping aban.
Dan tak lama kemudian pintu ruangan pun terbuka dan aban pun di pindahkan ke ruang rawat oleh suster. Setelah di pindahkan di ruang rawat. Ais pun kembali menemani aban. Ais terus melihat ka arah aban dan detak jantung aban yang tak kunjung stabil. Kalau sampai terjadi sesuatu dengan aban ais ga akan maafin diri ais sendiri.Ais pun keluar dari ruangan aban. Dan berjalan menuju sisil dan yang lainnya. Karna ais ingin tau sebab kecelakaan aban kenapa. Apa benar semua ini ulah martin.
"Mba sisil.." Ucap ais.
"Iya kenapa sayang?" Tanya sisil.
"Ais boleh nanya ga?" Tanya ais.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Anak Pesantren 🖤 (PROSES TERBIT)
Teen Fiction⚠ Part masih lengkap!! Buruan baca sebelum Part di hapus acak!!! Kisah dua orang santri yang di satukan oleh sebuah rumah Allah yaitu pesantren🌻 ••••••••••••• High Ranting #1 hafidzulahkam (5 November 2019) #1 syubban (29 Desember 2019) #1 nuruss...