aban khawatir ais berangkat sendiri ke bogor #65 PART EKSTRA

3.3K 182 14
                                    

*Flashback on*

Karna belum ada jam andini pun berniat untuk makan di kantin bersama teman temannya. Namun ketika ia sedang berjalan ia bertemu dengan ais yang sepertinya sedang buru buru dan berjalan ke arahnya.

"Itukan ais.. Kenapa ya dia.. Kayanya buru buru banget.." Gumam andini dalam hati.

"Mba andini.." Panggil ais.

"Ehh ais.. Ada apa?" Tanya andini.

"Ais boleh minta tolong ga?" Tanya ais.

"Boleh.." Jawab andini.

"Mau duduk dulu ga? Kayanya cape banget?" Ucap andini. Karna ais terlihat seperti orang abis lari marathon.

"Ga usah mba.. Ais juga lagi buru buru.." Jawab ais.

"Ohh yaudah ada apa?" Tanya andini.

"Ini ais mau titip ini buat ka aban.." Jawab ais sambil memberi 1 tas tenteng ke andini.

"Ohh oke nanti mba sampain.. Kenapa ga ngasih langsung aja?" Tanya andini sambil mengambil tas tenteng yang di berikan ais.

"Gimana ya.. Sebenernya ais mau ngasih langsung tapi ais juga lagi ngejar waktu.." Jawab ais.

"Emang ais mau kemana?" Tanya andini.

"Tapi mba jangan bilang bilang ka aban dulu ya.. Biarin dia fokus ke sidangnya dulu.. Kalo udah selesai sidang mah ga papa deh di kasih tau juga.." Jawab ais.

"Iya insya allah mba amanah.." Ucap andini.

"Ais mau ke bogor mba.. Wisuda ade ais.." Jawab ais.

"Sama siapa?" Tanya andini.

"Sendiri mba.." Jawab ais.

"Hah serius sendiri?" Tanya andini.

"Iya mba.. Ka hana ga bisa anter soalnya belum bisa ambil cuti.." Jawab ais.

"Pantesan ga mau bilang bang aban.. Paham paham.." Ucap andini.

"Tapi sebenarnya sih ga masalah juga si bilang atau engganya.. Cuma biar dia fokus aja dulu gitu.." Jawab ais

"Pasti masalah lah is.. Dia pasti marah nanti.." Ucap andini.

"Segala marah emang ais siapanya.." Jawab ais.

"Keliatan kok is.. Kamu tuh ada tempat tersendiri buat dia.." Ucap andini.

"Ahh mba bisa aja.. Yaudah ais izin pamit dulu ya mba.. Takut ketinggalan kereta.." Ucap ais.

"Ohh iyaiya.. Ehh bentar is.. Boleh minta nomor ais ga?" Tanya andini.

"Ohh boleh.." Jawab ais. Lalu ais pun menyebutkan nomor hpnya dan andini mengeluarkan hpnya kemudian meninpan nomor ais.

"Oke.. Nanti aku Whatsapp ya.." Ucap andini.

"Oke mba.. Yaudah ais pamit ya.. Assalamu'alaikum.." Ucap ais.

"Wa'alaikumsalam.. Hati hati is.." Jawab andini.

"Iya mba.." Ucap ais.

Kemudian ais pun langsung berjalan meninggalkan andini. Dan andini memasukkan titipan ais ke dalam tas lalu melanjutkan kembali perjalanannya menuju kantin.

*Flashback off*

Sesuai perkiraan semua aban pun kaget mendengar cerita dari andini. Karna aban memang tidak tau apa apa. Bahkan bunda, ayah dan yusuf pun tidak mengabari hal ini ke aban. Padahal bunda sempat berkomunikasi dengan aban tadi pagi untuk menyemangati aban sidang.

Cinta Anak Pesantren 🖤 (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang