Chapter 13

219 41 1
                                    

"Lo trauma kenapa?" Tanya Gifta, rasa herannya semakin menjadi-jadi ketika Alfia masih memalingkan wajahnya ke arah lain. Jelas ada ketakutan atau kekhawatiran yang tersembunyi dari balik wajah Alfia.

Gadis yang sedang ditanyakan, mengalihkan pandangannya kembali dan hendak menjawab, "Gue trauma karena---"

"ALFIA! LUNA! GUE NEMU KAMUS BAHASA KOREA! LO BERDUA MAU BACA BUKU INI GAK?" Teriak Ajeng dari kejauhan.

"MAU, JENG." Teriak Alfia tanpa melanjutkan ucapan yang tadi, lalu ia meninggalkan bagian tempat ini untuk menuju kesana. Entahlah Alfia melupakan pertanyaan dari Gifta atau ia sengaja menutup-nutupi sesuatu.

"GUE DATANG KESANA!" Teriak Luna juga, ia langsung berlari terbirit-birit menyusul Alfia.

Untung saja, di Perpustakaan ini hanya ada mereka berenam saja sebab kebanyakan murid memilih untuk ke Kantin. Jika ada orang lain yang mendengar teriakan Ajeng, Alfia ditambah Luna. Kalian tahu apa yang akan terjadi? Tahukah? Kalau kalian tahu, tidak perlu dijawab. Oke!

Gifta menatap Alfia dari kejauhan, lalu gadis itu mengalihkan pandangannya kembali ke rak bagian novel bergenre horor. "Alfia---trauma?" Gumamnya terheran-heran.

***

"GUE SENENG BANGET, AKHIRNYA BISA BACA BUKU INI." Luna sujud syukur di tempat ini dengan rasa haru yang begitu mendalam di hatinya. Ia menjadi suka korea setelah menggemari salah satu member BTS.

Alfia memandang Luna malas, walaupun Alfia juga sama halnya dengan Luna yaitu ingin mempelajari bahasa dari negeri ginseng, tapi Alfia tidak selebay Luna sampai sujud-sujud segala.

Ajeng berkacak pinggang. "Bisa gak sih, Lun? Sekalii.. aja lo gak teriak-teriak seenaknya disini! Pengang tau telinga gue. Lihat tuh, disana ada CCTV." Ajeng menunjukkan letak CCTV yang terpasang tersembunyi disana untuk mengetahui suasana Perpustakaan. Kemudian Ajeng mendudukkan diri di kursi, khusus untuk membaca.

Luna berdiri, lalu ia mengikuti arah yang ditunjukkan Ajeng. "Hai Cctv. Hai bapak kepala Sekolah. Hai bapak ibu guru dan hai juga untuk semuanya. Akhirnya saya bisa nemuin kamus ini, setelah sekian lama menunggu namun tidak ada balasan. Terimakasih yang sudah menaruh buku ini di perpustakaan Sekolah. Saya gak nyangka, keinginan saya terwujud mempelajari bahasa ini untuk berkomunikasi dengan Oppa-oppa Korea." Raut wajah Luna berubah setelah berbicara seperti itu, lalu ia duduk di kursi disamping Alfia.

Ajeng tak peduli dengan curahan hati Luna yang terkesan alay, ia memilih untuk membaca kamus bahasa Inggris. Ah... Kalau dipikir-pikir, Ajeng merasa heran dengan Alfia dan Luna yang ingin mempelajari bahasa Korea.

Setahu Ajeng, mereka berdua belum terlalu lancar berbahasa Inggris, lalu apakah mereka paham dengan tulisan di buku itu?

Yasudahlah, Ajeng tak memikirkannya lagi. Dengan gerakan pelan, ia membuka buku yang digenggamnya. Lalu mencari kalimat sehari-hari dalam sehari-hari dalam Bahasa Inggris dari daftar Pustaka.

Setelah ketemu, Ajeng membaca dari awal. "My mother was cooking a corn party."

Ia membaca satu tulisan lagi. "I came late to my School class but fortunately my teacher lets me in."

"Don't be----"

"ANNYEONG HASEYO." Sambar Luna memotong ucapan Ajeng.

Kami Sahabat Sejati [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang