"Kelvin!"
Sekali panggilan dan cowok itu langsung menghentikan langkahnya. Berbeda dengan Syila yang kemarin terus memanggil tapi tidak dipedulikan kini, hanya satu panggilan dari Cellin dan Kelvin langsung merespon.
"Apa?" tanya Kelvin tak bersemangat saat cewek berambut curly dengan cat merah di ujungnya itu sudah berada di hadapannya. "Gue lagi malas kalau lo mau ngajak foto," lanjutnya.
Cellin memang suka begitu, mengajak Kelvin foto lalu di-posting ke media sosialnya sebagai pendongkrak followers. Jangan lupakan bahwa Kelvin adalah ketua geng besar Zeleon yang pasti namanya sudah terkenal di mana-mana. Didukung oleh wajah tampannya, tentu menjadi kelebihan tersendiri.
"Ish, bukan itu. Aku cuma mau tanya."
Kelvin menaikkan sebelah alisnya.
"Dinda bener jadian sama Rendy?"
"APA?!"
Teriakan itu bukan dari Kelvin. Kelvin tidak mungkin sehiperbola itu 'kan? Melainkan dari cowok di samping kiri Kelvin, Miguel Zeyn. Sontak hal itu membuat Galang yang ada di sebelahnya menutup telinga.
"Waahh gak bisa dibiarin nih, Vin. Ini sudah melanggar perikehatian dan perikecintaan. Lo harus putusin hubungan mereka, Rendy itu musuh, gak seharusnya dia berhubungan yang ada sangkut pautnya sama Zeleon," ujar Zeyn dramatis.
"Bilang aja lo cemburu!" cibir Galang sembari menonyor kepala Zeyn penuh kasih sayang. "Cellin cuma nanya, bukan memberi pernyataan."
"Kalau pertanyaannya bener gimana?" tanya Zeyn. "Harus ditindak lanjuti nih, Vin. Gue gak mau belahan hati gue jatuh ke tangan orang lain. Apalagi ke tangan si berengsek," ujar Zeyn lagi. Lalu cowok itu memposisikan tubuhnya setegap mungkin dan mengepalkan tangan ke atas. "Kita harus menjunjung nama baik Zel-"
"Bacot lo!" ketus Galang sembari menutup mulut Zeyn yang udah ngelantur ke mana-mana. Galang muak mendengarnya, sedangkan Kelvin sudah melenggang pergi tak memperdulikan dua manusia yang sedang beradu argumen tersebut. Apalagi mendengar celotehan Zeyn yang tambah membuatnya pusing. Untung temen, kalau enggak udah Kelvin tonjok tuh mulutnya biar diem.
Melihat Kelvin yang berlalu begitu saja memberi tanda tanya besar di kepala Cellin, tidak biasanya Kelvin seperti ini. "Bos kalian kenapa?" tanya Cellin.
"Lo nanya kita? Terus kita nanya siapa?" tukas Zeyn membuat Cellin menggeram. "Tuh bocah keknya lagi sariawan. Dari semalam diem mulu. Giliran ditanya mukanya malah yang kek ngajak gelut gitu."
"Hati-hati lo kalau ngomong. Pak Bos denger habis lo!"
Menghiraukan itu Cellin memilih berkutat dengan pikirannya. Jarang-jarang Kelvin seperti ini. Ohh, atau jangan-jangan Kelvin masih marah sama Syila tentang kejadian kemarin? Seketika semburat senyum tipis mengembang di bibir merah merona Cellin.
"Napa lo senyum-senyum? Gila ya?" Kalimat Zeyn yang asal ceplos dihadiahi pukulan keras di bahu cowok tersebut. Cellin kalau mukul gak tanggung-tanggung, udah gitu langsung pergi lagi.
"DASAR CEWEK LAKNAT LO TUKIYEM! AWAS LO KALAU KETEMU, GUE JOROKIN LO DARI ATAS POHON CABE!!"
-oOo-
Siapa bilang pacaran sama Rendy bisa mengubah cowok itu menjadi lebih hangat dan perduli? Nyatanya, Dinda tak merasakan hal demikian. Rendy masih bersikap biasa, bahkan untuk mengirim pesan saja terasa seperti mimpi. Andai-andai cowok itu akan menjemputnya ke kelas lalu mengajaknya ke kantin seperti cowok kebanyakkan, Rendy mana mungkin mau melakukan hal merepotkan itu. Cowok itu kan paling anti sama keramaian. Lihat saja, di kantin Dinda masih duduk semeja bersama para sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐃𝐈𝐑𝐄𝐍
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Ada yang lebih simpel. Gue minyak, lo kecap Indomie, gak akan pernah nyatu."-Bukan Mariposa Rendy Arselio. Cowok pendiam penuh misteri. Memiliki aura lain membuat orang-orang takut untuk mendekati. Selain sifat diam-di...