"Sekarang kita menuju kamar pembantu gue."
Kelvin membuka pintu kamar Dinda perlahan, dengan tangan kanan memegang ponsel dan diarahkan tepat ke kasur Dinda.
Sembari berhati-hati melangkah, Kelvin terkekeh sendiri membaca komentar orang-orang yang melihat live Instagramnya yang lebih dari seribu orang. Berharap jika missi menjahili Dinda ini akan berhasil.
Dilain sisi, Dinda masih terlelap dalam tidurnya. Rambut acak-acakan plus kasur yang berantakan seolah mengisyaratkan bahwa Dinda bukan lah cewek kalem sebagaimana mestinya.
Kelvin mendekatkan ponselnya tepat di wajah Dinda.
@MiguelZeyn cewek gue cantiknya alami ya
@ZeGalang Botol kecap masih bikin pulau
@Cecil_13 adek nya cute banget kak
@AngelNika Cantik gitu kok dibilang pembantu
Kelvin tak menghiraukan. Kini ia mulai bersiap memulai aksinya. Sambil berancang-ancang Kelvin langsung memukul pantat Dinda keras, membuat Dinda langsung terjaga dari tidurnya tak lupa dari tatapan tajam yang ia tunjukkan.
"Kelvin jahat banget sumpah! Dinda kesal!"
Dengan masih setengah sadar Dinda melemparkan bantal-guling ke arah Kelvin sekenanya. Sebagian rambut masih menutupi wajahnya, sepertinya ia belum sadar jika Kelvin sedang melakukan siaran langsung. Sedangkan Kelvin hanya tertawa puas menanggapinya.
"Ngapain coba masuk-masuk kamar Dinda segala?"
"Pengen aja."
"Pukul-pukul pantat Dinda segala lagi, sakit tau!"
"Tepos sih," ucap Kelvin menyunggingkan senyum smirknya.
"Terus kalau Dinda tepos kenapa? Masalah buat Kelvin?"
"Coba marah-marah lagi sini," Kelvin mengarahkan kembali ponselnya ke arah Dinda. Tersadar akan hal itu Dinda membelalak dan langsung pergi dari kasurnya. Berlari mengambil handuk dan masuk kamar mandi.
"KELVIN JAHAT!!"
Kelvin masih terpingkal sembari merebahkan diri ke kasur. Kembali membaca komentar pengikutnya.
@ChikaCi sweet banget kalian, kalau bukan adek kakak pasti cocok banget kalau pacaran😂
"Gue?" menunjuk dirinya sendiri,"Pacaran sama dia? Kayak gak ada cewek lain aja yang lebih sexy dan berbody. Mending sama lo aja gimana?"
@MiguelZeyn mulai norak lo bambang!
@ZeRafif Lo masih bucin juga ya ternyata
@DinaFiya Aku mau kok kak😚
@Finatya Sama aku aja gimana😚
"Iya, lo semua jadi pacar gue."
****
Masih dengan wajah masam Dinda memasukki kelasnya. Menghiraukan tatapan para siswi setelah kejadian pagi tadi. Dinda yakin, pasti mereka juga ikut bagian melihat kejahilan Kelvin yang menimpanya.
"Sumpah ya, ngakak online gue lihat live Kelvin tadi pagi."
"Gue juga, humor gue anjlok seketika, muka lo itu polos-polos bego gitu lah, Din."
Dinda mendengkus mendengar penuturan Feysi dan Sabrina. Matanya tak henti memberi sirat tajam kepada siapapun yang melihatnya. Tanpa Dinda ketahui dengan sikapnya yang seperti itu bukan membuat mereka takut, justru membuat mereka merasa gemas dengan tingkahnya.
****
Pelajaran pertama, olahraga. Hal yang tak begitu Dinda sukai karena berpanas-panasan di lapangan itu akan membuat wajahnya merah seperti tomat. Kulit sensitifnya lah yang membuat Dinda tak percaya diri jika harus ada di bawah terik matahari.
"Istirahat sana, Din. Muka lo udah merah gitu kek orang habis digampar."
"Perasaan yang habis digampar pantat lo, kok yang merah muka," tukas Sabrina menanggapi ucapan Feysi.
"Jangan diledek terus, Sab. kasihan tau sahabat sendiri," Syila berucap sembari mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda hingga memperlihatkan leher jenjangnya. Membuat decak kagum dari para cowok yang melihatnya. Pesona Syila memang tak diragukan lagi.
"Syila memang the best deh, marahin aja Sabrina yang ledekkin Dinda terus," cibir Dinda yang hanya ditanggapi cengiran tak jelas dari Sabrina.
Menuruti permintaan Feysi, Dinda berjalan ke bibir lapangan. Mencari tempat teduh yang dapat melindunginya dari terik matahari. Di belakangnya ada Syila yang mengikuti. Tak ada guru yang mengajar membuat Syila memilih istirahat saja.
Menselonjorkan kaki sembari meminum air mineral sedikit membuat Dinda merasa lega. Untuk kemudian matanya memperhatikan saja teman-temannya yang asik bermain basket. Hal yang membuat Dinda kesal jika mengingat postur tubuhnya yang terbilang kecil, mana mampu Dinda jika harus memasukkan bola ke dalam ring. Apalagi jika ada Kelvin atau Galang yang melihat pasti Dinda langsung menjadi bahan ledekkan dua curut itu.
"Aww!"
Dinda memekik saat dirasakan seseorang menarik kuncir rambut sebelah kanannya paksa. Membiarkan rambut itu terurai dan disebelahnya lagi masih terkuncir rapi. Dinda memang suka menguncir rambutnya menjadi dua.
Dinda menoleh dan seketika matanya melebar melihat Galang dengan senyum jail. Lantas cowok itu menyimpan kunciran Dinda dengan mengantongi disaku celananya.
"Galang kenapa sih gangguin Dinda terus? Sakit tau gak rambut Dinda, Galang tarik paksa! Ntar kalau rambut Dinda rontok terus gundul gimana? Kalau Rendy makin gak suka sama Dinda gimana?"
"Sok imut sih lo dikuncir begitu. Lagian itu rambut atau perosotan licin banget."
Melihat Dinda yang sudah mencak-mencak membuat Kelvin tak tega melihatnya. Ia Menginterupsi Galang agar memberikan kembali kuncir rambut kembarannya itu. Galang mengiyakan lantas memberikan kuncir rambut itu dengan cara menjepretnya, tepat mengenai jidat Dinda.
"Ups!"
Tau jika macan betina akan mengamuk Galang langsung berlari pergi diikuti Dinda yang mengejar. Makian Dinda tak luput dari setiap langkahnya juga tatapan murid lain yang merasa lucu melihat tingkah mereka yang tak ada akur-akurnya.
"GALANG!"
Capek mengejar, Dinda memberhentikan langkanya lantas melepas sepatu yang ia kenakan. Melemparnya ke arah Galang tapi sepertinya ia salah sasaran.
Dinda menghampiri orang yang tengah mengelus dahi karena ulahnya. Pandangannya orang itu tajam menatap sepatu siapa yang berani mengenai jidatnya.
Sampai di sana Dinda terlonjak, hatinya bergetar melihat siapa yang ada di hadapannya sekarang.
"Rendy, Dinda minta maaf Dinda gak sengaja. Tadi niatnya Dinda mau lempar Galang karena kesal sama dia tapi taunya malah Rendy yang kena."
Dinda menangkupkan tangan melihat tatapan Rendy yang kembali Dingin. "Dinda minta maaf ya Rendy, Dinda benar-benar gak sengaja, Dinda gak bermaksud buat nyelakai Rendy."
Dinda menatap Rendy yang ternyata juga menatapnya. Hal yang membuat jantung Dinda memberontak untuk ditenangkan. Meski begitu Dinda tetap berusaha menahan diri untuk mendapat maaf dari lelaki di hadapannya ini.
Rendy berdehem mengubah kecanggungan yang ada kemudian tangannya bergerak ke puncak kepala Dinda dan melepas ikat rambut Dinda perlahan, membiarkan rambut Dinda tergerai dan sedikit merapikannya.
"Lo kayak orang bego kalau kuncir cuma setengah begitu."
TO BE CONTINUED
Jadi gimana?
Rendy + Dinda
Atau
Galang + Dinda
See you next part gaes!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐃𝐈𝐑𝐄𝐍
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Ada yang lebih simpel. Gue minyak, lo kecap Indomie, gak akan pernah nyatu."-Bukan Mariposa Rendy Arselio. Cowok pendiam penuh misteri. Memiliki aura lain membuat orang-orang takut untuk mendekati. Selain sifat diam-di...