10. Tak Terduga

1.1K 92 1
                                    

Jungkook membaca foto surat dari Rapmonster tadi entah sudah untuk yang keberapa kali. Hampir saja Asyiela menaruh curiga padanya karena wajah Jungkook yang tiba-tiba terlihat tegang setelah membaca surat itu ketika mereka menonton televisi tadi. Syukurlah adegan yang ada di kartun sponge berwarna kuning itu cukup menyita perhatian Asyiela sehingga setidaknya ia bisa menjaga rahasia ini sampai sekarang.

Sebenarnya dalam surat itu, Genie juga ingin menyampaikan pesannya pada Asyiela selaku mamanya. Tapi, Jungkook sendiri yang membuat keputusan bahwa ia akan menjadikan ini sebagai rahasianya sendiri. Dokter sudah memperingatkan agar Asyiela tidak memikirkan hal yang berat untuk mencegah depresinya. Ini demi keselamatan bayinya dan istrinya tercinta. Jungkook tak akan memaafkan dirinya sendiri jika istrinya serta bayinya tak selamat karena hal ini. Hal yang perlu Jungkook waspadai hanyalah mobil merah. Ya, hanya itu. Mengingat mobil merah yang memang jarang ada yang memakainya, Jungkook sedikit lega. Ya, setidaknya akan mudah mengetahui jika mereka diikuti oleh orang yang disebutkan Genie dalam suratnya.

"Sayang, kok belum tidur?" Tanya Asyiela yang terbangun dari tidurnya. Jungkook tersenyum, mengunci ponselnya. "Gapapa, Syiela. Tadi abis dikirimin jadwal kerja sama Ayah." Jelas Jungkook berusaha berkilah dengan harapan Asyiela akan percaya. Jujur saja, ini kali pertama Jungkook membohongi Asyiela. Asyiela sendiri tampak mengerucutkan bibirnya kemudian mengutarakan protes. "Padahal kamu sendiri yang tadi bilang kita tuh kesini buat liburan! Tapi kamu malah mikirin kerjaan!"

Protes Asyiela itu jelas membuat Jungkook tertawa. Wajah Asyiela yang sedang kesal selalu menjadi favoritnya. Jungkook membelai surai Asyiela lembut, "Iya, sayang. Maaf, ya? Ayo tidur." Asyiela memang masih menampakkan wajah kesalnya. Namun, ia tetap menurut, memejamkan matanya perlahan dan berbalik. Seperti yang biasa ia lakukan, Jungkook memeluk istrinya dari belakang. Mengusap perut istrinya untuk kemudian ikut terlelap.

-Mama, Don't Cry-

"Sayang," Lirih Asyiela sembari memeluki perutnya sendiri. Rasanya sangat sakit. Kandungannya memang masih delapan bulan, tetapi rasanya ia ingin melahirkan sekarang. "O-oppa, bangun." Pinta Asyiela meringis, sembari mengguncangkan tubuh lelaki itu. Jungkook perlahan mendapatkan kesadarannya, menguap dan duduk.

"Oppa, sakit." Cicit Asyiela yang sudah menangis. Melihat itu Jungkook langsung panik dan bergegas menggendong istrinya itu untuk dibawa ke rumah sakit terdekat. Ia memanggil petugas pelayanan kamar untuk ikut membantunya membawa istrinya ke bawah.

"Ambil yang tas itu, buka pintu lalu kunci. Tekan tombol liftnya, bawa tas itu ke mobil saya." Titah Jungkook memberi instruksi. Asyiela sendiri masih kesakitan, memegangi perutnya dengan wajah yang jelas menjelaskan seberapa sakit yang ia rasakan.

Jungkook segera mendudukkan Asyiela di mobil, kemudian duduk di bangku kemudi. Ia segera membawa istrinya ke rumah sakit yang jaraknya lumayan dekat dengan hotel tempat mereka menginap. Sesampainya disana segera Jungkook menggendong Asyiela kembali lalu meminta bantuan perawat untuk mengantar istrinya ke tempat gawat darurat.

-Mama, Don't Cry-

"Woho! Bener-bener diluar dugaan, ya?" Celoteh Taehyung membuat Jungkook kesal.

Jungkook yang diberitahukan oleh dokter bahwa istrinya akan melahirkan sekarang panik dan segera menelepon anggota keluarganya. Hanya Rapmonster, sebenarnya. Namun, yang datang adalah keluarga besarnya mulai dari Ayah, Ibu, Aleyna, serta keluarga kecil yang masing-masing dipimpin oleh Taehyung dan juga Rapmonster. Jarak kota ini dengan tempat mereka tinggal memang sangat dekat, jadi tak heran mereka bisa datang secepat ini. Mereka pasti mengebut.

"Suami dari Ibu Asyiela Lalisa?"

Jungkook segera bangkit dari duduknya. Perawat itu menghampirinya, memberi beberapa informasi. "Selamat atas kelahiran putra Anda. Putra Anda sudah terlahir dengan selamat, begitupun Ibunya. Tetapi, keduanya harus mendapat penanganan lebih lanjut terlebih dahulu."

"Keduanya selamat, kan?" Tanya Jungkook kembali memastikan yang ditanggapi oleh perawat dengan anggukan, "Ya. Keduanya selamat walau harus mendapat penanganan." Jungkook memegang kedua pundak perawat itu, "Pastikan keduanya akan tetap hidup." Ucapnya yang terdengar seperti sebuah perintah mutlak dengan wajah yang tak terdefenisikan. "Kami akan melakukan yang terbaik. Ikuti saya untuk administrasi." Jungkook melepaskan tangannya dari perawat itu, berjalan mengikutinya dari belakang dengan langkah yang terlihat seperti robot.

"Ia pasti sangat takut," komentar Yumi sedikit cemas. Rapmonster mengangguk dan berkomentar, "Ya. Apalagi setelah putrinya meninggal kemudian mendapat surat dari putrinya."

"Apa maksudmu?" Tanya Taehyung, satu-satunya yang belum mengetahui surat Genie disini. "Nanti aku ceritain." Balas Lisa yang sudah mendengar kabar itu. Simon sang ayah mulai angkat bicara, "Kehilangan seorang putri pasti sangat berat. Wajar jika ia setakut itu, tak peduli apakah surat itu ada atau tidak. Kalian pun jelas tak ingin kehilangan buah hati kalian, kan?"

"Yah, ia pasti merasa takut akan kembali kehilangan keluarganya." IU ikut berkomentar yang direspon anggukan dari yang lainnya.

Sosok yang dibicarakan datang. Pria itu tampak berusaha bersikap santai walau nyatanya tak bisa. "Santai aja, Kook. Kayak abis dikejar maling aja." Celetuk Taehyung yang dibalas Jungkook dengan pukulan kecil di kepala hyungnya itu.

"Gennie eonni!" Sorak Judy membuat degup jantung Jungkook serasa berhenti, begitupun anggota keluarga lainnya yang seketika terdiam.

Arwah putriku ada disini?

-Mama, Dont Cry-

Heyho!

Bertemu lagi dengan aku, DyLevy!

Semoga kalian masih betah baca cerita ini, ya!

Gimana menurut kalian part ini?

Ayo, dong di jawab.

Sesekali kita saling berkomunikasi ye kan.

Atau kalo malu di kolom komentar ngechat langsung buat ngasih pendapat ke aku juga boleh, kok.

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa ☆ nya ya!

Komentar/chatnya juga hayuk yang mau kritik-saran.

See you!

Mama, Don't Cry (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang