"Maafin abang, ya. Abang ga tau kalo mereka punya niat jahat. Abang bakal urus mereka sampai selesai." Ucap Kai dari seberang telepon. Asyiela sendiri hanya tersenyum kecil, "Iya, abang. Bukan salah abang, kok. Abang mana bisa ngeramal apa yang bakal terjadi."
"Pokoknya ini bakal diselesaikan sampai tuntas. Abang udah minta polisi biar cari dalang dari semua ini."
"Iya, abang. Makasih banyak."
"Kalau ada perkembangan bakal abang kabarin. Kamu hati-hati, ya. Dada."
Sambungan terputus. Asyiela menghela nafas lega mengetahui Kieu, Dei, serta para pelaku yang waktu itu tertangkap sudah dijatuhi hukuman dan kabar bahwa polisi akan terus mencari siapa dalang dari penculikan Aleyna beserta temannya dan Eunwoo. Tapi, siapa sangka salah satu dari pelakunya adalah teman dekat Kai dan Suho?
Apa Mama menyayangi Eunwoo... hiks.. sama seperti Mama menyayangi nuna?
Kalimat yang dilontarkan Eunwoo tadi membayanginya tiba-tiba. Astaga. Mengingatnya saja membuat hati Asyiela perih. Andai kata tadi Eunwoo mengutarakannya langsung, mungkin Asyiela akan menjaga jarak dengan putranya itu.
Ah, bahkan sejak saat ini pun ia mungkin akan menjaga jarak dengan bocah itu, entah ia sadar atau tidak.
"Mama?"
Panggilan dari Eunwoo itu membuat Asyiela menoleh. Bocah itu menatapnya serius, tatapan yang lagi-lagi baru kali ini dilihat Asyiela dari putranya. Hanya perasaannya saja, atau Eunwoo yang saat ini ia lihat bukanlah Eunwoo yang biasanya?
Atau hubungan mereka yang tidak dekat kah yang membuatnya tak mengenali putranya?
Tatapan Eunwoo melunak, seiring senyum yang terbit di wajahnya. Asyiela menatapnya heran. Sedangkan Eunwoo yang ia lihat itu memiringkan kepalanya. "Mama lagi apa? Mau dibantu?"
Mengerjap, Asyiela menggeleng. "Mama udah siap masak, kok." Bocah itu tampak mengerucutkan bibirnya, "Yah, gagal deh."
"Gagal?" Ulang Asyiela yang direspon Eunwoo dengan anggukan. "Iya, Ma. Eunwoo kira, Mama bakal butuh bantuan Eunwoo. Terus kalo Eunwoo bantu, mungkin Mama bakal mikir kalo Eunwoo itu sama kayak Genie nuna---"
"Ga akan ada yang bisa gantiin Genie." Ucap Asyiela dingin. Eunwoo sendiri terdiam, menatap Asyiela dengan pandangan yang tak terdefenisi. Ditatap seperti itu membuat Asyiela kembali ke kesadarannya dan menghela nafas. "Maksud Mama, Eunwoo dan Genie itu beda. Tapi Mama sama Papa tetap sayang ke kalian berdua."
"Eunwoo ga ada bahas tentang rasa sayang. Eunwoo cuma mau sama kayak Genie nuna," Ucap bocah kecil itu membuat Asyiela mengernyit. Bocah itu sendiri menyambung perkataannya dengan pertanyaan. "Kenapa Mama bahas itu?"
Asyiela terdiam, tak lagi membalas. Tapi satu hal yang ia tahu adalah bocah dihadapannya ini memang bukanlah putranya yang ia kenal.
-Mama, Don't Cry-
Jungkook yang baru pulang mengecek kamar putranya. Melihat bocah itu tertidur pulas, Jungkook menghampirinya dan memberi sebuah kecupan di keningnya.
"Sayang, air panasnya udah siap. Jangan lama-lama ya mandinya. Aku tunggu di kamar." Ujar Asyiela di ambang pintu kamar Eunwoo. Jungkook mengangguk dan segera bergegas mandi.
"Sayang?" Panggil Asyiela dari luar kamar mandi membuat Jungkook mengernyit. "Iya?"
"Cepetan mandinya. Aku mau ngomong di kamar." Desak Asyiela membuat Jungkook membatin, Lagi kepingin kah?
Jungkook segera menyelesaikan mandinya dan menjumpai Asyiela di kamar. Wanita itu tampak resah, membuat Jungkook semakin bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Kenapa Sayang?" Tanya Jungkook setelah mendudukkan diri di samping Asyiela. Asyiela bersandar dibahunya, menghela nafas berat. "Aku mau ngomong tapi jangan ketawa."
"Iya, Sayang."
"A-aku mau ngomong tapi jangan anggap aku gila." Tambah Asyiela yang diangguki Jungkook. Jungkook mengusap lembut puncak kepala Asyiela, "Kenapa?"
"Eunwoo. Dia... bukan Eunwoo yang aku kenal." Lirih Asyiela membuat Jungkook lagi-lagi merasa heran namun tetap menunggu lanjutan perkataan istrinya. "Aku ngerasa dia lain, Kook. Dia kayak bukan Eunwoo kita. Kamu sadar gak sih pas dia ngotot sekolah itu? Padahal dia awalnya bilang ga masalah. Terus tadi dia juga aneh. Tatapan dia kayak ga pernah aku liat dari Eunwoo yang biasanya."
"Mungkin dia merasa udah terlalu capek," respon Jungkook membuat mata Asyiela melebar. "Eunwoo itu selalu nurut sama apa yang kamu mau. Tapi kamu selalu larang apa yang dia mau. Dia mungkin tertekan. Bukannya itu biasa?"
"Dia lain, Kook."
"Coba baik-baik ke dia. Siapa tahu, lama kelamaan dia bakal balik jadi seperti biasa. Ya?"
Asyiela hanya bisa mengangguk kecil walau hati kecilnya merasa tak beres. Namun, selanjutnya ia memejamkan mata dan mengarungi alam mimpi dalam pelukan Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mama, Don't Cry (Completed)
Fanfic[ C o m p l e t e d ] Sequel of Roleplay : Take Me To Your Real Life Jeon Jungkook Fanfiction | Lizkook -Mama, Don't Cry- Start : 23 Januari 2020 Finish : 20 April 2020 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Jungkook dan As...