41. Tertangkap

446 38 6
                                    

Suara pintu di dobrak mengagetkan semuanya. Kieu yang masih belum dapat masuk sendiri sudah langsung diborgol oleh polisi. Dei dan teman-temannya siaga, mencoba menghalau polisi dengan segenap kekuatan mereka yang tersisa.

"Serang!" Perintah Dei yang dituruti rekan-rekannya. Namun, mereka kalah jumlah hingga akhirnya pihak polisi mampu menangkap mereka. Dei memberontak namun itu hanya akan membuatnya semakin terluka hingga akhirnya polisi berhasil memborgolnya. "Gak usah banyak melawan! Makin sakit nanti lukamu!"

Mereka digiring ke kantor polisi dengan mobil yang sudah terparkir disana. Dei mampu melihat adiknya yang masih diinterogasi oleh polisi. Ia ingin kesana, memeluk adiknya atau sekedar menenangkannya. Tapi ia tidak bisa.

"Cepat naik!" Perintah polisi itu tegas membuat Dei berdecih. Kieu yang melirik ke arah Dei hanya bisa pasrah dengan keadaannya.

"Nona manis, masih ada satu kewajiban yang harus kamu lakukan." Ujar Asyiela dengan sorot mata yang mengerikan. Kieu mengernyit sebelum akhirnya ia mengangguk paham.

Video klarifikasi.

Asyiela sudah mengeluarkan ponselnya, mengarahkannya ke remaja SMA yang ada dihadapannya. Polisi di belakang gadis itu menahan tangannya yang diborgol agar tidak dapat lari. Kieu menunduk, tidak ingin wajahnya terlihat. Hal itu membuat Asyiela berdecak, "Harus kelihatan mukanya! Pak, tolong diarahkan." Perintah Asyiela membuat Kieu benar-benar merasa ingin menangis.

Ia tak ingin dipermalukan seperti ini.

"Sebutkan nama, umur, apa yang sudah kamu lakukan pada kami dan alasan kamu melakukan semua ini dan permintaan maaf. Paham? Oke, satu, dua, tiga."

Kieu menahan tangisnya, tetap menurut. Bibirnya bergetar, namun ia tetap melakukan apa yang disebutkan Asyiela tadi. "N-nama saya Kieu Trang, umur delapan belas tahun. S-saya sudah berlaku kurang ajar dengan menggoda bahkan he-hendak menghancurkan rumah t-tangga Ju-jungkook dan Asyiel-la k-karena..."

Ucapan Kieu terputus. Tangisnya pecah. Ia tak mampu mengucapkan alasan sebenarnya. Ia segera memutar otak, mencari alasan lain. "S-saya.... mendapat kepuasan tersendiri ketika menghancurkan rumah tangga orang." Ucap Kieu. Setidaknya jawaban ini pun bukan kebohongan. Selain perintah dari 'dia', ia melakukan hal ini memang juga karena ia merasa senang melakukannya. Seperti katanya tadi, ada kepuasan tersendiri setelah melakukannya. Apalagi melihat keluarga itu hancur karenanya, Kieu terkadang sampai kegirangan hingga tidak ingin berhenti.

"S-saya mengaku salah. Saya minta maaf pada keluarga terkait, yakni Asyiela dan Jungkook serta keluarga lainnya yang pernah saya ganggu bahkan hingga akhirnya bercerai. Saya mengaku salah. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya."

Melihat Kieu yang tampaknya tidak akan mengatakan apa-apa lagi, Asyiela menyimpan hasil rekamannya kemudian menguploadnya ke berbagai media sosial. Polisi sendiri sudah mengarahkan gadis itu ke mobil polisi. Menghela nafas, Asyiela merasa sedikit lega.

Setidaknya dengan semua ini ia bisa benar-benar tenang karena tahu bahwa gadis remaja kurang ajar itu memang bukan selingkuhan suaminya, bahkan memang sudah sering merusak rumah tangga orang.

"Terimakasih atas kerjasamanya, Pak, Bu. Kami akan menindaklanjuti kasus ini." Pamit polisi yang diangguki keduanya. "Terimakasih juga, Pak."

Para polisi berlalu pergi. Jungkook menatap keluarga kecilnya, "Ayo pulang." Istri dan putranya itu mengangguk. 

Bruk!

Tubuh mungil putranya ambruk tepat sebelum jemari mungil putranya itu menggenggam tangan keduanya. Melihat itu jelas membuat baik Asyiela dan Jungkook terkejut. Jungkook segera membopong tubuh mungil itu, memasukkannya ke dalam mobil dengan tergesa diikuti Asyiela yang segera naik ke dalam mobil. "Kook, ayo cepet!" Desak Asyiela yang benar-benar panik. Jungkook tidak berkata apa-apa lagi. Ia segera duduk di kursi kemudi untuk selanjutnya mengemudikan mobil ini secepat mungkin ke rumah sakit.


-Mama, Don't Cry-

Hai!

Siapa nih yang belom mandi? Wkwkwk

Bagaimana menurutmu part ini?

Berikan kritik dan saran di kolom komentar, ye. Jangan lupa vote ugha sayang♡

See you♡

Mama, Don't Cry (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang