57. Mr. Cho

419 37 0
                                    

Eunwoo terus memperhatikan pak tua itu lamat. Ia tak mengerti apa yang sebenarnya diinginkan oleh orang yang satu ini. Ia tampaknya kaya namun entah kenapa terasa seperti orang yang memiliki aura mengerikan. Sebenarnya, apa tujuan pria ini menculiknya?

Mr. Cho tersenyum manis sambil menatap Eunwoo yang tampak berpikir keras. "Mau sedikit bermain?" Tanya Mr. Cho membuat Eunwoo mengernyit.

Pria itu mengeluarkan cambuk dari sebuah kotak kayu di sudut ruangan, memegang talinya sambil tersenyum miring. Eunwoo langsung menyadari apa keinginan pak tua itu. Cambuk itu mulai menari-nari mencoba mengenainya. Lagi-lagi Eunwoo bergantung pada refleks dan berharap akan ada satu celah yang mampu membuatnya keluar dari sini segera.

-Mama, Don't Cry-


Keluarga besar Simon berkumpul di rumah setelah mendapat kabar Eunwoo hilang. Sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi keluarga ini untuk berkumpul tiap kali ada masalah menimpa salah satu anggota keluarganya.

"Jadi, ga ada kabar sama sekali?" Tanya Taehyung membuka percakapan. Asyiela menggeleng. "Harusnya jam empat tadi dia udah pulang."

"Udah coba telpon atau tanya pihak sekolah?" Tanya Rapmonster yang dijawab Jungkook dengan tenang. "Udah. Tapi katanya mereka ga ada lihat Eunwoo. Bahkan satpamnya ga ada lihat Eunwoo keluar. Satpam di sekolah terakhir kali lihat Eunwoo waktu masih ekskul, beli jajanan terus balik lagi."

Anak-anak mereka hanya menyimak. Leo dan Aleyna saling berpandangan sebelum akhirnya Aleyna tersenyum jahil. "Leo dulu kyud sekarang amit-amit, deh."

Leo menaikkan alisnya, "Gak masalah, yang penting Leo udah bisa kerja. Daripada Tante kerjaannya cuma make bedak satu kilo terus tiap hari divideoin." Aleyna menjewer telinga keponakannya itu dan mulai mengomel. "Heh! Itu namanya ngevlog! Dari kita masih kecil udah banyak tuh beauty vlogger!"

Sebuah nada dering telepon membuat seluruh keluarga yang memang sedang berkumpul di satu tempat terdiam. Jungkook meraih ponselnya, melihat panggilan yang masuk.

"Siapa?" Tanya Simon yang membuat Jungkook menunjukkan ponselnya.

Nomor tidak dikenal.

Setelahnya, Jungkook segera mengangkat telpon itu, mengaktifkan speaker dan perekam suara untuk merekam perbincangan mereka.

"Selamat malam, Jeon Jungkook."


"Ya, ini siapa?"

"Hahaha. Tidak ada pelaku kriminal yang mengenalkan diri, bukan? Intinya, putramu bersamaku. Bersuaralah nak."

Terdengar suara cambuk dan jeritan Eunwoo dari sana. Mendengar suara itu saja sudah cukup untuk membuat seluruh keluarga merasa ngeri sekaligus geram. Jungkook berdeham, "Apa yang Anda mau dari saya? Tebusan? Berapa banyak?"

Sosok itu kembali terkekeh, "Hei, Nak. Bahkan uangku lebih banyak dibandingkan kamu."

"Jadi apa yang Anda mau?" Tanya Jungkook lagi sambil mengepalkan tangan kuat. Sosok itu kembali bicara dengan nada menjengkelkan. "Aku hanya ingin kamu merasakan betapa geramnya aku padamu dulu. Kau mempermalukan permataku. Begitupun salah satu saudaramu mencuri permataku. Ah, permataku yang berharga. Bagaimana kabarnya, ya?"

Seluruh anggota keluarga mengernyit, tak paham apa maksud pria yang berada di seberang telpon. Sosok itu terkekeh, kemudian kembali bicara. "Hei bocah kecil! Mau mengatakan sesuatu pada keluargamu?"

Terdengar suara Eunwoo yang terengah karena sudah sejak tadi disiksa oleh pria itu. Ia menatap pria itu sembari berteriak.

"Mister Cho!"

Pria tua itu terkejut mendengarnya namun tersenyum tipis. "Astaga, Nak. Syukurlah aku hanya memberi nama samaran. Hei, Jungkook. Putramu pintar juga. Oh, ya. Jangan coba melacak nomor ini. Sungguh, itu tidak berguna karena aku akan membuangnya. Oke, sampai jumpa."

Sambungan telpon diputus sepihak.

Seluruh anggota keluarga tampak bingung harus melakukan apa. Tak ada satupun petunjuk yang berguna.

Hanya ada satu orang yang menegang mendengar nama yang disebutkan Eunwoo.

"Mister... Cho?"

"Kenapa Leo?" Tanya Taehyung menatap putranya heran. Leo mengerjap, ia teringat pada nama yang sama. Nama yang tertera di ponsel gadis itu.

"Kita harus ketemu Je."

Mama, Don't Cry (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang