Jungkook menatap pemandangan di luar jendela kamar inap Eunwoo. Menghela nafas, ia mencuri pandang terhadap putranya.
Dia tetap Eunwoo kecilku. Batinnya sambil tersenyum kecil. Eunwoo tak berubah. Ia tetap lebih memilih untuk diam dan mengalah agar kedua orangtuanya tak bertengkar. Putranya tetaplah seorang anak yang patuh dan selalu mengalah, padahal kalau dipikir-pikir lagi sudah jarang ada anak sepertinya. Bahkan, ia dan Asyiela saja bukan anak yang sepatuh itu pada orangtua.
"Kook?" Panggil Asyiela yang tiba-tiba terbangun. Jungkook menghampirinya, mengusap wajah istrinya dan bertanya. "Kenapa bangun? Masih malam gini. Sana tidur lagi." Asyiela mengerucutkan bibirnya tak terima. "Peluk!"
Terkekeh, Jungkook hanya menurut. "Yaudah duduk gih biar aku bisa peluk kamu." Asyiela mengangguk riang dan mengubah posisi rebahannya menjadi duduk. "Yey peyuk!" Riang Asyiela imut membuat Jungkook gemas. "Heh, itu anaknya nanti kebangun."
Asyiela tak membalas, langsung memeluk tubuh suaminya erat dan menyenderkan kepala di dada Jungkook. "Kookie oppa," panggil Asyiela dengan nada imut. "Masih kepikiran Eunwoo?"
Jungkook tak menjawab. Ia justru mengacak rambut Asyiela dan memejamkan matanya. "Aku tahu kamu masih kepikiran."
"Namanya anak aku, Syiela. Gimana bisa aku ga kepikiran?"
"Anak kita." Asyiela meralat perkataan Jungkook. "Iya. Sama aja, kan?" Asyiela mendengus. "Kook, kita udah nikah tahu."
"Iya aku tahu, Sayang. Kalau belum nikah mana bisa punya Genie sama Eunwoo." Asyiela cemberut, "Maksud aku bukan itu!"
"Jadi apa, Sayang?" Tanya Jungkook lembut. Asyiela menahan tangis walau ia sendiri tak paham kenapa ia merasa ingin menangis. "Kook, kita itu satu. Apa yang kamu pikirin harusnya juga aku pikirin. Stop mengira kalau cuma kamu yang mikirin apa yang terbaik buat keluarga ini. Kita keluarga, Sayang. Kita saling berbagi suka duka. Jangan gini terus. Aku..."
Perkataan wanita itu terhenti seiring tetes air mata pertama yang jatuh. Jungkook langsung mengusap tetesan air mata Asyiela, memeluknya dan menenangkannya. "Hiks.. aku.. aku mau aku juga semangatin kamu kayak kamu semangatin aku. Aku mau berguna buat kamu. Aku-- hiks."
"Sayang, kamu udah urus anak-anak. Udah urus aku. Siapa bilang kamu gak berguna? Kamu itu udah melakukan tugas kamu sebagai istri dengan baik, kok."
Dalam pelukan Jungkook, Asyiela menggeleng. "Bu-bukan itu yang a-ku m-mau. Aku mau kamu juga ce-cerita apa yang ganggu pi-kiran kamu kayak aku cerita ke kamu." Menghela nafas, Jungkook tak lagi membalas. Mungkin, memang benar ia terlalu menganggap semua permasalahan yang ada di rumah tangganya ini cukup ia saja yang memikirkannya. Asyiela terlalu rapuh baginya, hingga Jungkook merasa perlu melindungi dan menjaganya agar tetap baik-baik saja. Belum lagi gangguan kecemasan Asyiela yang membuat Jungkook justru takut jika ia bercerita hanya akan membebani pikiran wanitanya itu.
Jungkook hanya tak ingin ia terluka.
"Aku selalu cerita ke kamu tiap kamu minta aku cerita, Kook. Tapi kenapa kamu selalu gini? Hampir ga pernah kamu mau cerita ke aku kecuali beberapa hari lalu. Itupun karena aku maksa." Keluh Asyiela lagi. Jungkook masih diam, mengeratkan pelukannya dan mengusap helai rambut istrinya perlahan, mencoba memberi ketenangan.
Asyiela masih menangis. Ia mencengkram baju yang Jungkook kenakan, "Apa karena aku sakit jiwa?"
"Sayang, kamu ngomong apa?" Balas Jungkook tak mengerti dengan perkataan istrinya. Asyiela menangis semakin deras. Mendongak, ia meraih wajah Kook untuk menatapnya tepat di wajahnya. "Kamu ga mau cerita karena kamu takut itu bakal ganggu pikiran aku. Kamu takut bikin aku cemas. Iya, kan?"
Suaminya itu ingin menjawab namun entah kenapa lidahnya terasa begitu kelu. Apa yang diucapkan Asyiela memang benar, tetapi entah kenapa ia enggan untuk membenarkannya. Asyiela melepaskan tangannya dari wajah Jungkook. Menunduk, ia berbisik lirih.
"Kita ini suami-istri, Kook. Apa kamu gak pernah anggap aku seperti itu?"
-Mama, Don't Cry-
Katakanlah,
Katakan sejujurnyaaa
Apa mungkin kita bisa bersatuuuu'-')/Hayoloh bacanya sambil nyanyi gak nih? Wkwkwk
Keep safe manteman, semoga corona ini segera usai dan kita bisa beraktivitas seperti biasanya ya. Amiin.Bagaimana menurut kalian part ini? Suka?
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komentarnya, ya.
See you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama, Don't Cry (Completed)
Fanfiction[ C o m p l e t e d ] Sequel of Roleplay : Take Me To Your Real Life Jeon Jungkook Fanfiction | Lizkook -Mama, Don't Cry- Start : 23 Januari 2020 Finish : 20 April 2020 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Jungkook dan As...