30. Nekat

526 35 0
                                    

Suara dering telpon bersahutan, baik di ponsel Lisa maupun Taehyung. Tentu itu menjadi pusat perhatian dari seluruh anggota keluarga. Alis keduanya bertaut tatkala melihat nama yang terpampang di layar.

Di ponsel Lisa, nama Mild tertulis disana.

Di ponsel Taehyung, nama Leo tertulis disana.

Apa terjadi sesuatu?

"Kook," Lirih Asyiela pada suaminya. Jungkook hanya mencoba berusaha tetap tenang, membalas genggaman tangan Asyiela dan mengusapnya lembut dengan ibu jarinya. Meyakinkan bahwa tidak akan apa-apa dan tak perlu terlalu khawatir, walau ia sendiri juga tak yakin. Sama seperti Asyiela, ia juga khawatir pada Eunwoo.

Taehyung menjawab telepon dari Leo. Ia sengaja mengaktifkan loudspeaker agar seluruh anggota keluarga dapat mendengar pembicaraan mereka. "Halo? Pa?"

"Kenapa nak?"

"Ada yang nyerang apartemen kita. Laki-laki, jumlahnya banyak. Mungkin enam orang, pakaian hitam semua. Wajah ditutupin pake kain sama topi." Terdengar suara helaan nafas berat sebelum putra sulung Taehyung itu melanjutkan perkataannya. "Mereka berhasil bawa Eunwoo kabur pas aku sama Je ngelawan mereka."

Tepat sesudah Leo menyelesaikan perkataannya, Asyiela kehilangan kesadarannya.

-Mama, Don't Cry-

Jika ditanya apa momen yang paling buruk dalam hidup, biasanya Dei akan menjawab momen tersebut adalah ketika ia masih sangat kecil dan ditipu oleh pedagang es krim yang mengatakan bahwa harga es krim yang dia beli adalah dua kali lipat dari yang seharusnya.

Namun, mulai detik ini jawaban untuk pertanyaan itu telah berubah.

Dei baru saja merasa benar-benar tegang mengetahui ia kebablasan 'bermain' dengan adiknya ditambah pacarnya yang datang membawa kabar buruk bahwa apartemennya sedang diselidiki oleh polisi. Ayahnya yang gila itu memperumit segalanya dengan menyuruhnya untuk membawa rekan-rekannya menjalankan aksi darurat yang sebenarnya hanya akan membuat masalah semakin besar.

Apa daya, Ayahnya memang semenyebalkan itu. Psikopat gila yang haus akan kepuasan pribadi dengan dendam tanpa alasan yang Dei yakini sebagai tindakan 'gabut' Ayahnya.

Menghela nafas, ia memarkirkan sepeda motornya di parkiran. Rekan-rekannya mengikuti apa yang ia lakukan. Ia jelas mampu melihat polisi disana-sini. Namun, ia juga tahu berpakaian terlalu tertutup justru akan menimbulkan curiga bagi satpam serta dua orang polisi yang sedang mengobrol di posnya. Satpam jelas mengenal Dei dan rekan-rekannya. Tapi, melihat satpam dan dua polisi itu sedang asyik berbincang, pilihan terbaik adalah bersikap dan berpakaian seperti biasa.

"Kamuflase." Perintah Dei yang langsung dituruti rekan-rekannya. Mereka tidak mengganti pakaian mereka dan berusaha tidak mencolok. Kemudian mereka pergi ke sudut yang tak dipasang CCTV untuk menukar pakaian mereka dengan pakaian serba hitam.

Dei sudah sempat memerintahkan salah satu rekannya untuk memantau kondisi serta mencari kapan polisi-polisi tersebut beristirahat. "Jimin bilang, sekarang mereka lagi istirahat. Tapi, pasti ada satu atau dua orang yang jaga disana. Jadi, kita masuk lewat apartemen Kai. Lompatin balkon sampai ke rumah target. Jaemin, kalo udah denger keributan dari rumah target, lumpuhkan polisi." Jelas Dei yang ditanggapi Jaemin pesimis. "Lo yakin bisa? Memang kalian yakin bisa lompatin tiga balkon? Terus, kalo ada keributan di sana, polisi lain pasti nyusul ke sana. Habis dong gue?" Menghela nafas, Dei juga tahu resiko itu. "Yah. Gue tahu. Penuh resiko, apalagi ini dilantai sebelas. Tapi untuk masalah polisi, lo aman kok. Polisi disana cuma dua orang, yang lainnya lagi pada di bawah makan."

Jaemin akhirnya menurut. Mereka segera bergerak dengan rasa nekat yang penuh. Rekan-rekannya menaruh percaya pada Dei. Padahal, dalam hati Dei sudah merutuk.

Dei tidak yakin kali ini aksi mereka berjalan mulus.

-Mama, Don't Cry-

Haiiii

Apa kabar kamu yang masih menunggu doi peka?

//ditampol

Sungguh,
Ini adalah minggu pagi yang cerah
Sayangnya aku harus ngerjain pr mtk setelah ini

#curhat

Ok ok stop

Gimana menurut kamu part ini?

Ayo tinggalkan jejak berupa vote dan komennya yaaaa

Lop yu♡

Mama, Don't Cry (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang