21. Balasan

596 53 2
                                    

Asyiela yang sedang menemani Eunwoo bermain berhenti sejenak karena telepon dari suaminya. Ternyata, Jungkook sudah berada di depan pintu. Segera Asyiela dan Eunwoo membuka pintu dan mendapati wajah Jungkook yang terlihat sangat kesal walau pria itu sudah mencoba untuk menyembunyikannya.

"Papa pulang cepat?" Tanya Eunwoo riang yang dibalas Jungkook dengan anggukan dan senyuman lebar. "Ya! Papa membatalkan kontrak dengan mereka." Jawab Jungkook dengan nada yang sedikit membentak. Eunwoo tersentak, hampir menangis. Asyiela sendiri mengelus puncak kepala putranya yang dibalas Eunwoo dengan memeluk kaki Asyiela.

"Ah, kebetulan aku habis masak cupcake. Yuk ke ruang makan." Ajak Asyiela. Jungkook tersenyum tipis. Ia menjulurkan tangannya pada Eunwoo. "Papa gendong, yuk." Sedikit takut, Eunwoo menurut. Asyiela sendiri langsung bergegas ke dapur dan mengeluarkan beberapa cupcake dari oven. Eunwoo bersenandung riang sedangkan Jungkook berganti pakaian terlebih dahulu di kamar sebelum akhirnya ikut duduk di ruang makan.

"Tada! Cupcake ala Mama udah jadi!" Seru Asyiela menirukan chef tersohor pada acara-acara masak di televisi. Eunwoo tertawa girang sembari bersorak, "Hore! Cupcake!" Jungkook menatap anaknya itu sambil menggeleng-gelengkan kepala. Ia meraih salah satu dan memakannya perlahan. "Duh, panas!"

"Pelan-pelan makannya, itu kan baru diangkat dari oven. Wajar dong panas." Omel Asyiela. Eunwoo sendiri mengambil cupcake dengan garpu serta pisau kecil serta menaruhnya di sebuah piring. "Biar apa kayak gitu, nak?"

Mendengar pertanyaan dari Asyiela, Eunwoo mendongak dan tersenyum. "Di tv kalo makan di restoran mewah makannya tuh gini, Ma!" Jawabnya riang. Jungkook terkekeh, "Kamu mau makan di restoran mewah?" Eunwoo segera mengangguk. "Yaudah nanti malam kita ke restoran mewah, ya." Ajak Jungkook membuat Asyiela cemberut. "Aku padahal nanti mau masak makanan kesukaan kamu." Keluhnya sambil mengerucutkan bibir. Baru saja Jungkook akan membalas perkataan Asyiela. Tapi, Eunwoo sudah lebih dulu merengek. "Aaaa! Mau restoran, Mama!"

Ting tong

Suara bel membuat perdebatan ibu dan anak itu terhenti. Ketiganya saling tatap kemudian menuju pintu bersama. Entah kenapa Asyiela merasakan firasat yang tidak enak. Asyiela lebih dulu menyusun cupcake-cupcake tadi dalam wadah dan menyimpannya sedangkan Jungkook berjalan lebih dulu sambil menggendong Eunwoo.

Jungkook baru saja membuka kenop pintu. Namun di saat yang bersamaan, seorang gadis dari balik pintu langsung memeluk Jungkook. Jungkook yang terkejut melepaskan gendongan Eunwoo untuk menghindar dan Asyiela yang melihat itu segera meraih Eunwoo yang terjatuh.

Kieu berhasil memeluk tubuh Jungkook sebelum Jungkook sempat menghindar. Gadis itu tersenyum menang, kemudian menatap Asyiela dan Eunwoo dengan tatapan remeh. Ia baru saja akan berbicara tetapi ia kalah cepat. Jungkook segera mendorong tubuh gadis itu, membuat gadis itu terdorong ke belakang dan tersandung rak sepatu setinggi lutut sebelum akhirnya kepalanya membentur dinding.

"Argh!" Erang gadis SMA itu. Eunwoo tak mengerti apa yang terjadi, tetapi entah kenapa rasanya ia ingin menangis. Jungkook mengepalkan tangannya erat, mulai tersulut emosi. "Mau kamu apa, sih?!" Bentaknya pada Kieu. Tak peduli Kieu masih mengaduh kesakitan, ia meraih kerah baju gadis itu kemudian kembali membentaknya. "Apa yang kamu cari, hah?! Saya ga kenal kamu tapi kamu berbuat seenaknya! Kamu itu di didik sama orangtua kamu gak, sih?!"

Walau awalnya sempat terkesiap, Kieu justru tersenyum miring. "Sayang, akting kamu bagus banget. Tapi kan kamu udah janji ke aku kalo aku berani unjuk diri di depan istri kamu, kita bakalan nikah." Puji gadis itu membuat Jungkook semakin tak habis pikir. "Kau--"

"Sayang, inget deh. Jangan kasar-kasar ke aku. Kamu mau bayi kita kenapa-napa?" Potong gadis itu sembari berekspresi cemberut dan mengelus perut datarnya. Asyiela sendiri sudah bangkit, kemudian menampar wajah gadis remaja itu hingga gadis itu tersungkur dan kini terbentur pada rak sepatu. Baik Jungkook maupun Asyiela sudah kelewat geram. "Kook, biar aku aja." Ujar Asyiela membuat Jungkook mengernyit. Asyiela menatapnya sambil tersenyum. Raut wajahnya seolah mencoba mengatakan bahwa tak akan terjadi apa-apa.

Kieu kembali berusaha bangkit. Jungkook sendiri hanya menuruti kemauan istrinya, sehingga ia memilih menggendong Eunwoo yang sudah menangis. Baru saja Kieu akan melangkah ke tempat Eunwoo, Asyiela sudah menghalangi gadis itu.

"Aku baru tahu kalo anak jaman sekarang tuh memang gak tau malu." Ucapnya lantang membuat Kieu tersenyum miring. "Aku hanya ingin mengambil hak ku."

Balasan Kieu membuat Asyiela mengetuk jarinya di dagu. "Hak untuk apa?" Tanya Asyiela yang dibalas Kieu dengan tertawa pongah. "Buat dinikahin Jungkook, lah."

"Memang kamu punya hak untuk itu?"

Kieu mengangguk mantap, namun di detik berikutnya ia mematung.

"Sejak kapan ada jalang yang punya hak untuk nikah dengan orang yang menggagahinya?"

-Mama, Don't Cry-

Halo!

Bagaimana menurut kalian tentang part ini?

Ayo dong dijawab:(
Aku berasa ngomong sama rumput yang bergoyang masa:'(

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa ☆ dan komentar. Ga bayar, kok. Ga abisin waktu juga. Jadi kuy lah berikan apresiasi kalian pada author. Bukan cuma aku, tapi juga author lainnya. Percayalah. Kami semua sangat senang melihat notip dari kalian '^'

See you!

Mama, Don't Cry (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang