"Kamu yakin dia masih disini?" Tanya Simon entah untuk keberapa kalinya dan sama seperti sebelumnya, respon Aleyna tetap sama. "Iya, Yah. Aley yakin. Aley turun, ya."
Setelah memarkirkan mobil, Simon turun dari mobilnya untuk menyusul Aleyna. Aleyna menyapa salah satu polisi yang ketika itu sempat mengajaknya bicara dan menanyakan keberadaan Yewon. Benar saja, sahabatnya itu masih berada di kantor polisi tersebut, tepatnya di salah satu sel penjara.
"Kok di penjara, Pak?" Tanya Aleyna heran membuat polisi tersebut cengengesan, "Mau gimana lagi, disini kan yang ada penjara doang. Gak ada penginapan." Aleyna bergegas menemui sahabatnya itu bersama polisi dan Ayahnya. Dalam sel, sahabatnya itu masih tertidur pulas. Tetapi mendengar pintu sel yang dibuka mata yang terpejam itu segera terbuka, menatap sekeliling dengan was-was. Apalagi melihat pak polisi itu membukakan pintu membuat Yewon hampir saja melemparkan bantalnya ke polisi tersebut.
"Yewon! Ini aku!" Teriak Aleyna tepat waktu. Yewon segera beranjak mendekati Aleyna dan memeluk sahabatnya itu erat. "Aley," Lirih gadis itu dengan suara parau. Aleyna jelas membalas pelukan sahabatnya itu sama eratnya.
"Pulang sama aku, ya?" Ajak Aleyna membuat mata Yewon berbinar. Senyum gadis itu muncul, kemudian mengangguk kuat. Aleyna menatap Simon membuat Simon terkekeh, "Boleh kok."
"Yaudah kalo gitu ayo kita pulang!" Seru Aleyna riang.
-Mama, Don't Cry-
"Nah, Eunwoo. Bapak mau tanya-tanya kamu boleh?" Ucap polisi itu dengan nada selembut mungkin. Eunwoo awalnya takut, tetapi setelah menatap kedua orangtuanya yang ada disampingnya, ia menghela nafas dan memberanikan diri. "Boleh, Pak."
"Jadi, ciri-ciri orang yang culik kamu gimana? Kira-kira ada berapa orang?"
Baru saja Eunwoo mau menjawab, suara Jeon terdengar di indra pendengarannya. Biar aku yang menjawabnya, aku tahu kamu takut. Tutuplah matamu.
Eunwoo tersenyum kemudian menutup matanya, membuat polisi dan kedua orangtuanya heran. Setelah mata bocah itu terbuka, polisi itu melambai-lambaikan tangannya di hadapan wajah bocah itu. "Nak?"
"Mungkin lebih dari enam orang, aku kurang tau. Diantara mereka ada beberapa orang yang aku kenal." Jawab bocah itu membuat polisi tampak tersenyum cerah, "Siapa, Nak?"
"Om Jaemin teman Om Kai dan Dei tetangga sebelah rumah." Jawabnya membuat Asyiela terkejut begitupun yang lainnya. "Oh, ya. Pelaku penculikan Tante Aleyna dan temannya sepertinya juga dilakukan oleh orang itu." Polisi mengernyit, "Maksudnya?"
"Aku mendengar mereka membicarakan gadis yang ditangkap dan apartemen yang sedang diperiksa polisi. Jadi menurutku ada kemungkinan Tante Aleyna yang mereka bicarakan. Mungkin penculikan kami bukan hanya rencananya dan beberapa temannya, tetapi beberapa anggota keluarganya ikut ambil bagian disini." Celoteh bocah kecil itu panjang membuat kedua orangtuanya serta para polisi terkagum. "Darimana kamu tahu itu?"
"Karena dia tampak terpaksa melakukannya. Saranku, telusuri keluarganya. Oh, ya. Lagipula semalam Tante Kieu tetangga sebelah rumah tampak mencoba untuk mengganggu kami. Kieu adalah adik Dei. Jadi aku berpendapat mereka bekerja sama untuk ini dan aku yakin ada paksaan dari pihak lain yang membuat mereka melakukan ini." Jawabnya lagi dengan panjang lebar. Para polisi itu tersenyum, entah karena takjub dengan pemikiran anak sekecil itu atau karena pekerjaan mereka menjadi lebih mudah berkat informasi Eunwoo.
"Ah, tapi apartemen itu bukan atas nama Dei." Timpal salah satu polisi. "Yang ku dengar, data yang ia berikan ke pihak apartemen hanya informasi palsu. Nama aslinya Dei, ia seorang selebgram. Buka saja instagramnya dan tunjukkan pada orang-orang di apartemen, pasti mereka mengenalinya."
"Boleh saya bertanya lagi?" Tanya polisi tersebut membuat Eunwoo mengangguk riang. "Bagaimana caramu kabur?"
"Aku berpura-pura tidur, kemudian ketika mereka pergi dan hanya menyisakan Dei di ruanganku aku bercerita, membuatnya lengah sebelum akhirnya memukulnya dengan kayu hingga berdarah."
"Ada kemungkinan mereka masih di rumah itu, maukah kamu menunjukkannya pada kami?" Tanya polisi itu yang ditanggapi dengan riang, "Tentu!"
Selanjutnya, polisi dan kedua orangtuanya mengikuti instruksi dari sisi lain Eunwoo untuk menangkap pelaku.
-Mama, Don't Cry-
Hai, hai!
Apa kabar semuanya?
Seperti biasa, bagaimana menurut kalian part ini?
Kritik saran sangat dibutuhkan♡
//gabisa ngebacot karena kepanasan padahal diluar lagi ujan
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen♡
Lot of love for you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama, Don't Cry (Completed)
Fanfiction[ C o m p l e t e d ] Sequel of Roleplay : Take Me To Your Real Life Jeon Jungkook Fanfiction | Lizkook -Mama, Don't Cry- Start : 23 Januari 2020 Finish : 20 April 2020 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Jungkook dan As...