61. Ngidam

731 40 1
                                    

"Jadi gitu?" Asyiela mengangguk untuk menanggapi pertanyaan Jungkook. Kalau bicara tentang apa kesalahan yang pernah ia lakukan pada orang yang disebut Mr. Cho, rasanya tidak ada. Ia menjalin hubungan sebaik mungkin dengan para kru yang pernah menjadi rekannya maupun para manajer dan beberapa pemilik agensi untuk meningkatkan relasinya. Berdasarkan pengakuan orang-orang yang mengenal sosok Mr. Cho, ia adalah pemilik agensi yang menaungi IU dulu dan merupakan saudara mereka. Dari Je sendiri, katanya Mr. Cho itu sekarang menjadi mucikari PSK dan penyalur model majalah dewasa.

Mr. Cho. Dari foto yang dikirim oleh Sehun, rasanya ia tak mengenalnya apalagi pernah bertemu pria itu. Jadi, masalah apa yang membuat Mr. Cho merasa harus menculik anaknya?

Menghela nafas gusar, Jungkook memperbaiki posisinya. "Sayang?" Panggil istrinya membuat Jungkook menoleh. Asyiela bergelayut manja di lengan pria yang menjadi suaminya itu, membuat Jungkook terkekeh. "Istriku manja banget."

Asyiela tersenyum. "Gapapa. Toh suamiku senang kalo aku manja gini." Jungkook mengacak rambut Asyiela gemas, kini menghadap Asyiela yang berbaring di sebelahnya. Ia mencium bibir istrinya lembut, membuat Asyiela memejamkan mata dan membalas ciuman tersebut. Detik demi detik berlalu hingga akhirnya mereka merasa pasokan oksigen menipis dan melepas ciuman mereka.

Masing-masing dari mereka menetralkan frekuensi nafasnya. "Kamu lagi banyak pikiran, ya?" Tanya Asyiela tiba-tiba membuat Jungkook mengernyit meminta penjelasan. "Kalo lagi banyak pikiran tuh kamu suka cium aku tiba-tiba kayak tadi."

"Gapapa kok. Kamu aja mungkin yang kepikiran." Elak Jungkook membuat Asyiela menaikkan alisnya. "Kamu ga ingat kata-kata dokter waktu itu? Kita harus saling menguatkan, saling bertukar pikiran, dan kalau ada yang ganggu pikiran kita harus saling kasih tahu. Aku ini istri kamu. Aku tahu kebiasaan kamu."

"Dokter?" Ulang Jungkook membuat Asyiela mengangguk. "Iya. Dokter kandungan waktu aku hamil Eunwoo." Jungkook membulatkan mulutnya ber-oh-ria sambil mengingat kembali momen tersebut.

"Dari awal, Eunwoo istimewa ya." Ucap Jungkook tiba-tiba membuat Asyiela menatapnya heran. "Ada kemungkinan gangguan mental, lahir prematur, terus pas kecil sempat diculik, bisa nyelamatin diri dari penculikan sendirian karena punya kepribadian lain, sekarang harus menghadapi penculikan lagi dan pintarnya masih sempat kepikiran buat ngasih clue ke kita."

Penjelasan Jungkook membuat Asyiela tersenyum kecut. "Tapi, dari awal memang salahku, ya. Dia punya kemungkinan itu dan lahir prematur karena aku. Dia punya kepribadian lain pun karena aku terlalu nekan dia." Jungkook menggeleng. "Berhenti salahin diri kamu dan menyesal. Itu ga bakalan bikin semuanya berubah, kan? Lagian, setiap anak punya kisah uniknya kok. Kamu ingat gak waktu kamu hamil Genie kamu ngidam apa?"

Asyiela tampak berusaha mengingat sebelum akhirnya tertawa. "Ngidam nyuruh kamu jahilin Aleyna seharian, kan?" Suaminya itu ikut tertawa, teringat bagaimana ekspresi adik kecilnya saat itu ketika dijahili seharian penuh olehnya. Adiknya itu tetap bersabar karena tahu itu adalah permintaan Asyiela yang sedang ngidam. "Tapi kamu juga pernah ngidam aneh pas awal hamil Eunwoo, loh." Kata Jungkook lagi membuat Asyiela mengernyit, "Eh? Oh, iya. Aku pernah ngidam nyuruh kamu pake gaun princess gitu!"

Keduanya kembali tergelak, terlebih ketika Asyiela menunjukkan potret suaminya memakai gaun kala itu di ponselnya. Wajah Jungkook memerah karena malu dan terbahak. Begitupun wajah Asyiela. "Kata Ibu waktu beliau hamil kamu ngidam apa?" Jungkook tersenyum. "Ngidam ketemu bidadari cantik. Makanya pas udah besar bisa punya jodoh bidadari cantik beneran."

Asyiela menggembungkan pipinya kesal walau dalam hati ia merasa baper luar biasa, terbukti dari pipinya yang merona merah. Ia menutup wajahnya dengan tangan dan berbalik membelakangi Jungkook. Jungkook dengan sigap memeluk istrinya dan menciumi wajah istrinya dari belakang.

Dalam hati mereka berharap waktu bisa berhenti di saat-saat yang manis ini.

Mama, Don't Cry (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang