Bagian 4

366 34 4
                                    

arkastara_ started following you. 16 sec

Aeera yang sudah berbaring dikamarnya dikejutkan dengan sebuah notifikasi instagramnya. Matanya membola tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Ini benar Arka yang satu SMP dengannya? Seorang Arka yang ia kagumi selama ini? Mengikuti akun instagramnya lebih dulu? Seperti sebuah keajaiban! Tanpa pikir panjang Aeera menekan kata Follow Back dan Message.

arkastara_

Ini kak Arka yang tadi bantuin Ara ya?
Makasih ya kak😄

Iya

Sebentar, Aeera baru sadar sesuatu. Kenapa akhir-akhir ini Arka banyak muncul dalam hidupnya? Kenapa juga hatinya sempat berdebar pada saat berdekatan dengan Arka? Kenapa-

"Kak Ara!" Suara Elang yang baru memasuki rumah berhasil menghancurkan lamunannya.

"Didalem kak?" Elang kembali mengetuk pintu kamar Aeera.

"Iya masuk aja!" Pintu pun terbuka dan langsung menampakkan Elang dengan deretan gigi putihnya, Boo berada dipangkuannya dan juga bungkusan putih ditangannya.

"Ini si Boo ada ditaman coba gimana kalo ngilang." Elang menurunkan Boo dari pangkuannya, dan Boo langsung berlari mendekati Aeera.

"Aduh Boo kenapa bisa ke taman? Pantesan tadi dicariin gaada, nakal kamu ya!" Aeera memarahi Boo seperti seorang ibu ke anaknya. Dan Boo juga seolah mengerti hanya diam dan mengelus-elus tangan Aeera dengan kepalanya, seolah meminta maaf.

"Terus ini dari si abang, gak bisa nganterin sendiri katanya mau futsal." Elang memberikan bungkusan putih yang tadi Rimba titipkan kepada Aeera.

"Wah iya makasih ya Lang." Aeera mengelus punggung Boo, apa yang baru saja dilakukan Boo mustahil bisa membuat Aeera marah. Kucing pintar merayu memang, seperti pemberinya.

"Eh kak,"

"Pasti mau ya?" Elang mengangguk dan kembali menunjukkan deretan gigi putihnya. Tubuh Elang memang lebih lebar, maksudnya lebih berisi. Sangat berbeda dengan Rimba yang tubuhnya proporsional. Mungkin karena masih kecil nafsu makannya pasti sedang tinggi-tingginya.

"Yaudah sini, nyalain dulu TV nya kita nonton. Di kulkas juga ada makanan ambil aja." Aeera menepuk-nepuk bagian kasur disebelahnya agar Elang ikut bergabung dengannya.

"Kak Ara emang paling ngerti!"

Elang langsung berlari keluar kamar Aeera, dan tujuannya sudah dipastikan yaitu makanan didalam kulkas. Aeera tersenyum senang, Rimba dan Elang adalah dua cucu adam yang paling sering muncul dihidupnya. Menjadi warna baru bagi hidup Aeera yang sempat kelabu. Aeera sudah menganggap Elang seperti adiknya sendiri, bukan hal aneh lagi jika mereka banyak menghabiskan waktu bersama.

***

"Rimba bukain susah," Aeera mendongkakkan kepalanya agar Rimba bisa membuka pengait helm yang sulit ia lepas.

"Gini doang masa gak bisa Ra, gak kebayang gue kalo gue gaada lo mau gimana?" Kata Rimba sembari melepas pengait helm Aeera.

"Ish lagian Rimba mau kemana coba, kaya yang bisa aja ninggalin Ara." Aeera merapihkan rambutnya karena helm sudah bisa terlepas.

"Ya terus emang lo mau terus bareng-bareng sama gue, sampe nikah sampe jadi kakek nenek, mau lo?"

Perkataan Rimba berhasil membungkam Aeera. Memang benar Aeera tidak mungkin selamanya bergantung pada Rimba, kecuali memang Aeera memutuskan untuk selamanya bersama Rimba. Tapi apakah Rimba memiliki perasaan kepada Aeera?

ArkaeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang