Bagian 42

232 24 4
                                    

Tidak ada yang spesial dengan liburannya kali ini. Biasanya untuk menghabiskan waktu liburannya Aeera akan pergi berlibur bersama keluarga Rimba. Tapi tidak untuk kali ini, Via yang biasa mengajak mereka berlibur harus ikut menemani Haris -ayah Rimba- ke luar kota menjalankan tugasnya. Haris memang gila kerja, setiap mereka berlibur juga Haris tetap bekerja.

Jadi tidak ada liburan untuk kali ini. Biasanya juga jika tidak ada liburan, Rimba akan mengajaknya pergi kemana pun ia mau untuk menghilangkan rasa jenuhnya, tapi sekarang tidak lagi. Hanya ada Elang yang bermain dirumahnya dengan Boo, menemaninya menonton film, atau ke taman bersama.

Setelah beberapa hari Arka tidak bisa menemaninya karena harus menemani Thalia pemotretan, hari ini Arka akan menemaninya. Maka dari itu Aeera membuat kue coklat favoritnya, semoga saja Arka juga menyukainya.

Aeera melepas appron yang ia gunakan kemudian berlari meninggalkan dapur saat suara motor terdengar memasuki halaman rumahnya. Bi Asih hanya bisa geleng-geleng kepala, tapi ia senang melihat Aeera bisa seceria ini. Aeera memasang senyum termanisnya menyambut Arka yang barusaja turun dari motornya.

"Udah senyumnya, gigi lo kering nanti." Kata Arka sembari mengacak puncak kepala Aeera.

"Ara seneng akhirnya kakak disini," jawab Aeera dengan senyum yang tidak bisa luntur dari wajahnya.

"Saking senengnya sampe gak bersihin muka dulu gitu?" Arka mengusap pipi Aeera yang terdapat terigu.

Mata Aeera membola, "Huwa iya lupa! Ara jelek ya? Ah Ara cuci muka dulu!"

Aeera pergi meninggalkan Arka yang masih berdiri didepan rumahnya. Baru beberapa detik Aeera hilang dari pandangan Arka, gadis itu sudah kembali lagi sembari menutupi mukanya dengan kedua tangan, dan menyisakan sedikit lubang agar matanya bisa melihat.

"Ayo masuk, Ara lupa belum nyuruh masuk." Aeera membalikkan tubuhnya, dan menarik tangan Arka dengan sebelah tangannya. Arka hanya mengikuti Aeera saja sembari terkekeh. Kemudian gadis itu kembali pergi meninggalkannya.

Arka duduk diruang tamu. Rasa nyaman kembali menyeruak dihatinya. Selalu saja begini, entah kenapa tapi ia suka berada disini. "Aden mau minum apa? Maaf ya si neng mah suka gitu kalo kesenengan teh." Kata Bi Asih yang barusaja datang dari dapur dengan senyum ramahnya.

"Sama Ara aja!" Arka belum sempat menjawab. Suara Aeera menghentikannya.

Aeera menyengir kuda ke arah Bi Asih dan Arka, membuat keduanya geleng-geleng kepalanya. "Ada tamu teh jangan lupa dikasih minum," tegur Bi Asih pada Aeera.

"Abisnya Kak Arka nyuruh Ara cuci muka dulu, jadi lupa." Jawab Aeera dengan wajah tanpa dosanya.

"Gue gak nyuruh Ra,"

"Tapi ngasih kode, berhubung Ara peka jadi Ara ngerti." Aeera tidak ingin kalah dengan jawaban Arka.

"Ah sudahlah bagian yang muda, bibi mau kebelakang aja." Kata Bi Asih membuat Arka dan Aeera terkekeh bersamaan.

"Jadi mau minum apa?" tanya Aeera saat Bi Asih sudah hilang dari pandangan mereka berdua.

"Apa aja,"

"Ok deh bentar ya."

Drrtt..

Arka merogoh ponsel disaku celananya yang baru saja bergetar. Nama Rangga tertera disana.

"Dimana lo?" tanya Rangga pertama kali saat Arka mengangkat teleponnya.

"Kenapa?"

"Gue ini sama si Gama, si Farhan juga, kurang lo satu."

ArkaeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang