Bagian 44

222 26 5
                                    

Arka hanya mencintainya. Arka hanya mencintainya. Arka hanya mencintainya.

Kata itu terus terulang dalam hati dan pikirannya. Kata-kata yang mungkin bisa membuat dirinya merasa lebih baik. Sekarang ia sedang berhalusinasi, ya halusinasi. Yang barusaja ia lihat bukanlah Arka yang sesungguhnya. Arka tidak akan mungkin melakukan itu pada wanita lain. Arka hanya mencintainya.

Thalia menepuk pipinya beberapa kali. Berharap dengan begitu ia bisa kembali ke alam sadarnya. Hanya rasa sakit yang ia rasakan, itu artinya ia memang dalam keadaan sadar. Tapi kenapa Arka melakukan hal itu pada Aeera?

Jika iya Arka membutuhkan waktu untuk melepas Aeera karena alasan belum bisa mengatakan hal yang sebenarnya, biar dia saja yang memperjelas semuanya. Jika postingan diinstagram Arka belum cukup membuatnya mengerti maka sekarang dia harus membuat Aeera mengerti dengan caranya yang lain.

Arka miliknya, hanya miliknya. Tidak ada yang boleh mengambil Arka darinya. Ia memang membuat kesalahan pada Arka, tapi ia sudah akan memperbaikinya. Jadi, apapun akan ia lakukan untuk mengembalikan semuanya agar kembali seperti dulu.

Dan yang terpenting sekarang ia harus menunjukkan kepada Aeera siapa dirinya. Membuat Aeera tahu diri bahwa kehadirannya tidak diinginkan.

***

Thalia menghela napas panjang lalu kembali mengukir senyum diwajahnya dan berjalan mendekati Arka yang sedang memainkan ponsel didepan kelasnya. Meskipun tidak menghampirinya ke kelas, setidaknya Arka masih mau menunggunya.

"Ayo pulang!" Kata Thalia sembari menggandeng tangan Arka.

Arka menatapnya sebentar kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku. Dan mengikuti langkah Thalia yang menariknya.

"Jalan-jalan dulu ya? Mumpung lagi free!"

"Mau kemana hm?" tanya Arka sembari menatap Thalia yang sedang berjalan disampingnya.

"Ada film yang bagus gak? Pengen nonton, udah lama gak qualitytime juga."

"Ok, pulang dulu. Nanti aku jemput lagi ya?"

Thalia mengangguk antusias. Ia harus menghabiskan banyak waktu bersama Arka. Agar tidak ada waktu untuk Aeera bersama Arka. Ia tidak akan membiarkan mereka menghabiskan banyak waktu bersama.

"Nanti pake mobil aja boleh gak? Sayang rambut aku acak-acakan nanti." Thalia mengerucutkan bibirnya.

"Iya, sekarang pake dulu helm nya." Arka dengan sengaja mengacak rambut Thalia dengan tangannya membuat sang empu semakin kesal dibuatnya.

"Nyebelin!"

Motor Arka perlahan melaju meninggalkan sekolah. Lagi-lagi banyak yang memperhatikan mereka. Datangnya Thalia ke sekolah saja sudah menjadi pembicaraan panas, ditambah lagi dengan hubungannya dengan Arka. Mereka menjadi trending topic SMA Galaxy Andromeda. Tapi baik Thalia ataupun Arka tidak ada yang memperdulikan itu sama sekali.

Senyum Thalia mengembang saat melihat seorang gadis dengan tas bermotif unicorn, lengkap dengan gantungan boneka unicorn sedang berjalan ditrotoar. Thalia menoleh ke arah kiri dimana gadis itu berjalan dan memeluk pinggang Arka erat. Dan yap sukses! Tatapan mereka bertemu, itu artinya gadis itu melihatnya dengan Arka.

Tapi kenapa gadis itu justru tidak bereaksi apa-apa? Gadis itu tetap tersenyum, bahkan lebih mengembang saat mereka saling menatap. Apa karena ia kaget atau tidak peduli? Seharusnya ekspresinya berubah menjadi marah atau setidaknya menjadi masam, tapi kenapa tidak? Ah menyebalkan!

Aeera tersenyum kemudian menghembuskan napasnya pelan. Pasti bahagia sekali jika ia berada diposisi Thalia. Semua orang mengakuinya sebagai kekasih Arka. Ingin sekali ia berada diposisi Thalia, tapi apakah mungkin? Bahkan ia sendiri tidak yakin jika perjuangannya akan berhasil.

ArkaeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang