Bagian 52

244 24 5
                                    

Ini sudah hampir satu bulan setelah hari ulang tahun Aeera. Setelah Arka melakukan sebuah kesalahan yang membuat Aeera berujung di rumah sakit. Dan ini juga sudah hampir satu bulan Arka mencari informasi tentang Aeera. Tapi ia tidak berhasil menemukan apapun selama ini.

Jangankan untuk mengetahui apa yang Aeera sembunyikan darinya. Atau membuktikan kecurigaannya tentang Aeera yang memiliki penyakit lain. Untuk mengetahui nama belakang Aeera yang selama ini ia tidak tahu pun ia tidak bisa.

Media sosial, rumah sakit, sekolah bahkan orang kepercayaan keluarganya yang bertugas untuk mencari data seseorang pun tidak berhasil memberinya informasi. Untuk pertama kalinya orang itu gagal mendapat informasi seseorang. Dan kenapa Aeera orangnya? Ada apa dengan gadis itu?

Apa ia harus bertanya langsung pada Aeera? Tapi apa mungkin gadis itu mau memberitahunya? Tidak, ia tidak boleh bertanya pada Aeera. Ia harus mengetahuinya sendiri. Masih banyak cara yang belum ia lakukan. Masih banyak kemungkinan untuk ia berhasil.

"Kenapa ngelamun?" Pertanyaan tersebut berhasil mengembalikan kesadaran Arka.

"Nope." Kata Arka singkat kemudian kembali melajukan mobilnya karena lampu merah telah berganti hijau.

Hari ini Rangga mengajak berkumpul dirumahnya. Hanya untuk menghabiskan waktu bersama. Tapi yang berbeda hari ini mereka membawa pasangan mereka masing-masing. Sebenarnya bukan disengaja, hanya saja Gama akan membawa kekasihnya dan itu membuat yang lain juga ingin membawa kekasihnya.

Begitu juga dengan Arka. Ia akan mengajak Aeera, karena gadis itu sudah terbiasa berkumpul dengan sahabatnya. Sudah terbiasa dengan kegilaan yang mereka ciptakan. Dan yang paling penting yang berstatus sebagai kekasihnya juga adalah Aeera.

Tapi entahlah hari ini ia justru membawa Thalia. Ia bahkan tidak mengatakan apapun tentang rencananya untuk pergi ke rumah Rangga. Tapi entah darimana gadis itu tahu dan memaksa Arka untuk mengajak dirinya bukan Aeera. Dan entah kenapa lagi, Arka selalu tidak bisa menolak permintaannya.

Arka memarkirkan mobilnya digarasi rumah Rangga. Motor Gama dan Farhan sudah ada disana. Dirinya yang datang paling akhir. Dan ini karena ia harus menunggu Thalia merias dirinya. Menyebalkan.

Ini untuk pertama kalinya Thalia ikut berkumpul bersama sahabat Arka. Biasanya gadis itu tidak mau ikut karena jadwal pemotretannya atau karena ia ingin beristirahat. Tapi kali ini gadis itu rela menunda jadwal pemotretannya hanya untuk ikut berkumpul.

Suasana mendadak hening saat Arka dan Thalia baru memasuki ruang tamu. Disana ada Rangga, Gama, Farhan yang menatap Thalia heran dan tiga wanita yang sudah dipastikan adalah pasangan mereka masing-masing.

"Biasanya gak ngaret lo!" Rangga membuka suara mencairkan momen awkward diantara mereka.

"Maaf ya tadi Arka lama gara-gara nunggu gue." Jawab Thalia sembari duduk disamping Arka.

Semua hanya tersenyum membalasnya. Bukan tanpa alasan mereka seperti ini. Setahu mereka Arka akan membawa Aeera hari ini, tapi kenapa justru Thalia yang datang? Ah sudahlah.

Mereka akhirnya pindah ke ruang tengah untuk bermain PS. Sementara para wanita tampak asik diteras samping membicarakan tentang skincare, barang branded dan lainnya. Intinya masalah wanita.

"Lo katanya mau bawa si Ara, yang dateng kok Thalia? Si Ara gak bisa?" Bisik Rangga berjaga-jaga agar Thalia tidak mendengarnya.

"Dia maksa pengen ikut." Kata Arka tanpa mengalihkan fokusnya dari layar dihadapannya. Ia sedang berduel dengan Farhan, dan ia tidak boleh kalah kali ini.

"Terus si Ara gimana?" tanya Farhan juga tanpa mengalihkan fokusnya.

"Pelan bego nanti si Thalia denger gak enak!" Gama menepuk keras stick ditangan Farhan.

ArkaeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang