Seminggu berlalu. Tepat dihari ini adalah hari ulang tahun Aeera yang ke 15. Untuk kelas 1 SMA, usia Aeera tergolong muda. Seharusnya ia masih kelas 3 SMP sekarang. Hanya saja ketika Rimba dulu akan masuk sekolah Aeera tidak ingin ditinggal. Maka dari itu Aeera ikut bersekolah dengan Rimba.
Aeera turun dari taksi dengan penampilan yang terlihat lebih segar dari sebelum ia pergi. Ia sengaja pergi ke salon untuk melakukan spa agar dirinya terlihat lebih baik. Ditangannya juga ada tas belanjaan yang berisi pakaian yang baru saja ia beli untuk digunakan malam ini. Intinya malam ini ia harus terlihat sempurna dimata Arka.
Malam ini juga harus menjadi malam yang paling istimewa.
"Happy Birthday my bestie!" Suara Gwen dan terompet barsautan saat Aeera membuka pintu rumahnya.
Senyum Aeera mengembang. Rumahnya kini penuh dengan balon yang berserakan juga hiasan berwana pink dan putih. Warna kesukaannya. Disini ada Bi Asih, Gwen dan beberapa teman sekelasnya. Dan yang paling mengejutkan, Rimba ada disini. Dengan Via dan Elang juga.
Lagu selamat ulang tahun dinyanyikan bersama-sama. Aeera terharu melihatnya, sampai-sampai ia harus menghapus air mata disudut matanya beberapa kali. Ia benar-benar tidak menyangka akan seperti ini. Ia pikir tahun sekarang akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tapi ternyata tidak sama sekali.
"Ayo tiup lilinnya, jangan lupa make a wish." Suara hangat Via membuat senyum Aeera semakin mengembang.
Aeera memejamkan matanya, menyebutkan semua harapan dalam hatinya. Berharap Tuhan mendengar dan akan mengabulkannya.
Fuhh..
Lilin diatas kue yang Via bawa padam dengan sekali tiupan. Riuh tepuk tangan kembali terdengar, membuat perasaan Aeera menghangat. Senang rasanya bisa bersama dengan orang-orang yang disayangi disaat-saat istimewa seperti ini.
"Selamat ulang tahun sayang," Via memeluk Aeera erat. Dan Aeera menyambutnya dengan baik. Meskipun Aeera telah kehilangan bundanya, tapi kehadiran Bi Asih, Via, Ayu dan sekarang ditambah Risa membuat Aeera bisa merasakan kasih sayang seorang ibu hingga saat ini. Tuhan benar-benar baik padanya.
"Makasih tante." Aeera tersenyum hangat sembari menatap Via.
"Ayo potong kuenya dulu!" Ajak Via dan diangguki oleh yang lainnya.
Aeera memotong kue dihadapannya. Seluruh perhatian tertuju padanya. Menebak-nebak siapa orang spesial yang akan mendapatkan potongan kue pertama dari Aeera.
"Sebelumnya Ara mau bilang makasih buat semua yang udah ada disini, udah nyiapin semua ini buat Ara. Makasih banyak banget, Ara seneng terharu juga." Kata Aeera dengan senyum tulusnya. Membuat mereka yang memperhatikannya ikut tersenyum.
"Ara mau kasih potongan pertama ini buat semuanya, soalnya semua yang ada disini istimewa buat Ara, tapi gak akan cukup kalo cuma sepotong kan?" lanjutnya sembari menatap potongan kue ditangannya.
"Jadi Ara putusin buat ngasih potongan pertama ini buat orang yang paling istimewa buat Ara." Aeera tersenyum lalu berjalan mendekati seseorang yang akan menerima kue darinya.
"Buat bibi," Aeera tersenyum menatap Bi Asih yang juga menatapnya dengan berkaca-kaca.
"Ini gak seberapa buat pengorbanan bibi selama ini buat Ara. Makasih banyak udah ngebesarin sama ngedidik Ara dengan baik, Ara sayang bibi." Aeera memeluk Bi Asih. Tangisnya pecah didalam pelukan Bi Asih. Begitu juga dengan Bi Asih dan mereka yang menyaksikan momen haru tersebut.
"Sama-sama neng, bahagia terus ya," Bi Asih membalas pelukan Aeera sembari mengusap kepalanya lembut.
Acara selanjutnya adalah memakan hidangan yang sudah disiapkan untuk tamu yang hadir. Aeera tersenyum senang melihat orang-orang yang ia sayangi ikut berbahagia dihari bahagianya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arkaeera
Roman pour AdolescentsArka si lelaki tampan namun dingin yang terjebak masa lalunya. Dan Aeera gadis cantik yang berusaha menempati ruang dihati Arka. Apakah dengan 3 kartu permintaan bisa membuat Arka terlepas dari belengggu masa lalunya? *** Cerita ini hanya fiktif bel...