Bagian 31

229 27 2
                                    

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, hubungan Arka dan Aeera semakin membaik. Tidak banyak perubahan memang, hanya ada perubahan sikap Arka yang menurut Aeera merupakan sebuah perkembangan besar. Arka yang perlahan mulai respect kepada Aeera dan Arka menjadi tidak sedingin biasa lagi.

"Selamat pagi anak-anak." Suara Pak Agus yang merupakan wali kelas 10 Ipa 3 membuat suasana riuh menjadi hening seketika.

"Pagi juga pak." Jawab semua serentak dengan raut wajah bingung. Seharusnya sekarang bukan pelajaran Pak Agus dan kelas mereka mendapat jam kosong karena guru yang bersangkutan berhalangan masuk.

"Bapak kesini ingin menyampaikan pengumuman untuk kalian." Pak Agus menjeda ucapannya dan murid-murid masih diam menunggu Pak Agus meneruskan ucapannya.

"Besok libur ya pak?" Potong Reza dengan bersemangat.

"Iya libur seminggu ya pak!" Tambah Aldo.

Pak Agus menggeleng, "Bukan, kalian ini apa-apa libur saja, sudah libur mau sekolah nanti."

"Bapak kesini ingin menyampaikan bahwa kelas kita akan kedatangan murid baru." Lanjut Pak Agus.

"Cewek ya pak? Cantik gak?" Tanya Aldo antusias.

"Yee urusan cewek cepet lo!" Cibir Katya.

"Harus dong! Pokoknya harus buat gue!"

"Sudah-sudah, murid barunya laki-laki." Lerai Pak Agus.

Seisi kelas langsung tertawa mendengar perkataan Pak Agus. "Buat lo tuh!" Katya tertawa terbahak-bahak.

"Jeruk kok makan jeruk," tambah Reza membuat tawa temannya tak henti-henti.

"Gak! Gue masih normal!" Protes Aldo dengan wajah kesalnya. Hanya dia yang tidak tertawa, karena memang dia yang dijadikan objek tawa teman-temannya, menyebalkan memang.

Aeera menghapus air mata disudut matanya yang keluar karena tak kuat menahan tawanya. "Permisi Pak," suara seseorang diambang pintu membuat kelas mendadak hening.

Siswa yang bajunya tidak rapih dan keluarkan berusaha secepat kilat merapihkan pakaiannya. Laki-laki yang berambut tidak rapih juga mendadak menutup kepalanya dengan buku yang ada dimeja.

"Heh Aldo, ngapain kamu tutup-tutup kepala pake buku?" Tanya Bu Darma. Ya, Bu Darma lah alasan mereka tiba-tiba merapihkan dirinya masing-masing.

"Saya lagi baca Bu!" Jawab Aldo cepat.

"Baca buku terbalik maksud kamu?" Bu Darma menatap Aldo tajam. Teman-temannya pun ikut melirik ke arah Aldo, lalu menahan tawa karena melihat Aldo yang terlihat bodoh dengan buku terbalik.

"Ada apa Bu?" tanya Pak Agus yang sempat terabaikan karena drama Bu Darma dan Aldo. Sementara Aldo menghembuskan napasnya lega, Pak Agus menyelamatkannya.

"Ah iya maaf Pak saya jadi lupa," Bu Darma tersenyum merasa tidak enak pada Pak Agus.

"Ini saya mengantar murid baru," lanjutnya.

"Oh iya Bu terimakasih." Kata Pak Agus dengan senyum.

Bu Darma mengangguk dengan senyumnya kepada Pak Agus, lalu kembali menatap Aldo tajam. "Saya cek rambut kamu besok dan sudah harus rapih, atau saya yang rapihkan."

Kata-kata Bu Darma membuat tubuh Aldo menegang seketika, ia tahu arti dari rapihkan yang dimaksud Bu Darma, yaitu menghilangkan semua rambut dari kepalanya. Itu menyeramkan untuk Aldo. Sementara teman-temannya sudah kesulitan menahan tawanya melihat ekspresi Aldo.

"Permisi pak," Pamit Bu Darma.

"Terimakasih Bu," suara seorang lelaki diluar sana terdengar ke dalam kelas yang masih hening karena bayangan Bu Darma masih terlihat.

ArkaeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang