Suara pantulan bola basket disore hari terdengar menggema. Hari ini adalah hari latihan rutin club basket dan tentunya sekolah sudah sepi, hanya ada beberapa organisasi lain yang juga memiliki jadwal kumpul hari ini.
Cuaca memang tidak menentu, kadang pagi hujan sorenya cerah, atau kadang juga sebaliknya. Waktu terasa lebih lambat sekarang, padahal Arka ingin segera pulang. Ingin segera mengantar seorang gadis pulang lagi ke rumahnya.
Flashback On
Arka berdiri disamping sekretariat OSIS dengan Gama disampingnya menunggu seseorang. Jangan tanyakan lagi siapa, sudah pasti Aeera. Gama yang memberikan inisiatif untuk Arka mengantar Aeera pulang lagi agar lebih mudah mendekati Aeera. Karena hari ini Aeera kumpul OSIS dan Arka latihan basket. Jujur, melihat Arka beberapa hari ini membuat Gama lebih senang, sahabatnya itu tidak sedingin biasanya.
"Aeera!" Gama memanggil Aeera yang baru saja datang bersama temannya Fanya.
Aeera dan Fanya mendekat ke arah Gama dan Arka. "Ada apa Kak?" Tanya Aeera kepada Gama.
"Noh temen gue, yuk Fanya kita masuk aja." Gama mengajak Fanya masuk dan meninggalkan Arka dan Aeera berdua.
"Kenapa Kak?" Aeera menatap Arka, sementara yang ditatap menjadi gugup.
"Lo pulang bareng gue."
"Kok gitu? Ara dijemput sama Rimba," jelas Aeera.
"Batalin aja susah banget." Jawab Arka enteng.
"Kenapa Ara harus sama kakak?" Aeera masih bingung entah ada angin apa Arka ingin mengantarnya pulang.
Pertanyaan Aeera membungkamnya sesaat, tidak mungkin ia mengatakan ini adalah insiatif Gama agar dirinya dan Aeera lebih dekat. "Pokoknya lo sama gue, kalo lo gamau bilang ke temen lo biar gue yang bilang pake cara gue." Arka menatap Aeera tajam.
Aeera bergidik ngeri, tatapan Arka seolah ingin membunuhnya. Sekarang Aeera harus apa? Mengikuti apa kata Arka? Tapi bagaimana jika Arka justru akan menyakitinya? Tapi jika tidak bagaimana jika Arka menyakiti Rimba? Baik, keselamatan Rimba lebih baik. "Iya nanti Ara bilang."
Arka mengangguk kemudian meninggalkan Aeera yang masih mematung ditempatnya.
"Gitu banget ya ngajakin pulang bareng nya." Aeera geleng-geleng kepala sendiri. Sementara Gama yang sedari tadi memperhatikan terkekeh melihat tingkah sahabatnya.
Flashback Off
Arka mengganti pakaiannya terlebih dahulu karena sepertinya rapat OSIS belum selesai. Setelahnya Arka segera ke parkiran menunggu Aeera didekat mobilnya.
"Lama." Kata Arka ketika Aeera baru sampai.
"Suruh siapa nunggu Ara, gak minta juga." Alih-alih menjawab Aeera, Arka justru masuk ke dalam mobilnya. Sementara Aeera tetap ditempatnya.
"Lo gamau pulang sama gue?" Arka membuka kaca mobilnya melihat Aeera yang masih terdiam.
Aeera terkesiap dan langsung masuk ke mobil.
"Lo pikir gue supir lo?" Tanya Arka melihat Aeera yang duduk dibelakang.
"Eh?" Aeera masih bingung, jujur ia benar-benar canggung sekarang. Dan sialnya sekarang Aeera terlihat seperti orang bodoh.
"Pindah ke depan," titah Arka. Aeera mengangguk dan pindah ke depan.
Arka tersenyum melihat tingkah Aeera. Jika sedang seperti ini Aeera benar-benar menggemaskan. Arka melirik ke arah Aeera yang sudah duduk disampingnya dan diam mematung, sama seperti terakhir kali Arka mengantarnya pulang. Arka mendekatkan dirinya ke arah Aeera, membuat gadis itu menatapnya dengan jarak mereka yang semakin menipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkaeera
Teen FictionArka si lelaki tampan namun dingin yang terjebak masa lalunya. Dan Aeera gadis cantik yang berusaha menempati ruang dihati Arka. Apakah dengan 3 kartu permintaan bisa membuat Arka terlepas dari belengggu masa lalunya? *** Cerita ini hanya fiktif bel...