Pagi ini suasana kelas 10 Ipa 3 tampak membosankan. Ada murid yang tertidur pulas, ada yang asik mengobrol, ada yang asik dengan game diponselnya, dan ada juga yang memperhatikan tapi hanya kaum rajin saja. Aeera menahan dagunya dengan kedua tangan, ingin sekali fokus pada materi yang sedang Pak Agus jelaskan didepan namun ia tidak bisa. Penjelasan Pak Agus sudah seperti lagi nina bobo yang membuat seluruh penghuni kelas rasanya ingin tidur.
"Ra," Gwen menyikut Aeera yang duduk disampingnya.
Aeera menoleh dan mengangkat sebelah alisnya seperti berkata 'apa'. "Kantin yok, gak kuat gue anjir." Kata Gwen sembari membulatkan matanya yang sipit.
"Jangan macem-macem Gwen." Aeera masih memfokuskan pandangannya ke arah Pak Agus yang belum berhenti berbicara sejak 40 menit yang lalu. Aeera menghitungnya karena benar-benar tidak ada kerjaan.
"Ke air deh, cumuk terus touchup lagi," tawar Gwen. Aeera mengangguk, "Gwen yang bilang ya."
Gwen bangkit lebih dulu, memotong pembicaraan Pak Agus dan meminta izin ke toilet. Pak Agus tidak marah sama sekali, justru malah mempersilahkan dengan senyum ramahnya. Aneh memang, tapi syukurlah masih ada guru baik hati dizaman sekarang ini.
"Akhirnya," Gwen bersandar sebentar ditembok dan menghembuskan nafasnya kasar. Setidaknya sekarang ia bisa menenangkan telinganya, tidak terdengar lagi suara Pak Agus disini.
"Eh Ra, besok nontonnya bareng gue ya biar gue ada temen." Kata Gwen yang sudah membasuh mukanya dengan air dan sedang mengeringkannya dengan tissue sekarang.
Aeera menyirit tidak mengerti, tapi sudah biasa sahabatnya kadang-kadang memang tidak jelas. "Nonton drakor?"
Gwen membalikkan badannya menatap Aeera yang sedang bersandar ditembok kamar mandi sekarang, menatap Aeera penuh tanda tanya. "Jangan bilang lo lupa?!"
"Oh iya Ara lupa kali ya kita ada jadwal nonton drakor bareng, emang udah ada yang baru?" Aeera benar-benar tidak ingat. Lagi pula ini masih hari rabu, dan besok kamis bukan hari jumat, lusa tidak mungkin libur karena hari jumat. Aeera sudah mengecek sendiri kalendernya tadi pagi, tidak ada tanggal merah bulan ini.
"Bukan drakor Ra, coba lo inget-inget lagi apa yang lo lupain." Gwen menatap Aeera gemas, sepelupa itukah sahabatnya ini?
Aeera berpikir sejenak, apa yang ia lupakan. Namun nihil ia tidak ingat, kan namanya juga lupa ya mana mungkin ingat. "Gak tau," kata Aeera sembari menggelengkan kepalanya. Ia masih berpikir apa yang ia lupakan.
"Lo lupa atau emang gak tau?" tanya Gwen menyelidik.
"Apa?" apa yang Aeera lupa atau tidak tahu? Sedari tadi Gwen berbicara sangat ambigu, bagaimana Aeera bisa mengerti?
"Lo gak tau tentang besok disekolah bakal ada pertandingan persahabatan rutin sekolah kita sama SMA Galaxy Centaurus?" Aeera mengerutkan keningnya mendengar perkataan Gwen barusan. Pertandingan persahabatan? SMA Galaxy Centaurus? Aeera tidak tahu sama sekali, tapi Aeera mengerti maksud Gwen sekarang.
"Ara gak tau tuh," Aeera mengangkat bahunya. "Tapi tenang aja Ara free kok bisa nemenin Gwen nonton Kak Rendi," lanjutnya sembari menepuk bahu Gwen. SMA Galaxy Centaurus adalah tempat Rendi -kekasih Gwen- sekolah.
"Si Arka gak ngasih tahu lo Ra?" Gwen menatap Aeera tidak percaya, sahabatnya ini masih tidak mengerti.
"Ngasih tahu apa?" Aeera menatap polos Gwen.
"Pertandingan persahabatan ini gak cuma futsal doang Ra, basket sama volly juga. Kata si Rendi gitu, dan gue yakin si Arka pasti ikutan." Rendi kekasih Gwen memang seorang pemain futsal. Gwen mengajak Aeera nonton bersama karena pertandingannya memang akan dilakukan digor secara bergantian. Biasanya bukan hanya dari sekolah tuan rumah saja yang menonton, sekolah yang menjadi tamu juga biasanya membawa suporter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkaeera
Teen FictionArka si lelaki tampan namun dingin yang terjebak masa lalunya. Dan Aeera gadis cantik yang berusaha menempati ruang dihati Arka. Apakah dengan 3 kartu permintaan bisa membuat Arka terlepas dari belengggu masa lalunya? *** Cerita ini hanya fiktif bel...