Aeera kembali mengambil tissue kemudian menghapus air matanya. Entah tissue keberapa yang ia pakai, tapi drama korea yang sedang ia tonton sekarang benar-benar menguras air mata. Tempat tidurnya sudah seperti dihujani sampah tissue.
Tok tok tok
"Neng ada tamu dibawah!" Kata Bi Asih dari luar. Aeera menghela napasnya, tidak kemarin tidak hari ini, kenapa manusia-manusia ciptaan Tuhan senang menganggu waktunya untuk menonton drama korea? Apa mereka tidak ada kerjaan selain mengganggunya?
"Iya Ara turun!"
Aeera melangkahkan kakinya malas. Siapa lagi hari ini? Bagus jika Arka yang datang, jika Arjuna? Ah Aeera sudah malas melanjutkan kegiatan menangisnya hari ini. Cukup drama korea yang membuatnya menangis, sisinya jangan.
"Good morning," sapanya dengan senyum manis. Aeera memutar bola matanya malas. Benarkan dugaannya? Apa tidak ada aktivitas lain untuk Arjuna dipagi hari selain bertamu ke rumahnya?
"Ada apa lagi?"
"Kaya gak suka gitu aku kesini?"
"Emang."
Arjuna menghela napasnya. Sekesal-kesalnya ia dengan sikap Aeera sekarang, ia tetap tidak bisa marah kepadanya.
"Boo mau pulang, jadi aku kesininya pagi-pagi."
"Yaudah, udah kan?"
"Sekalian juga mau sarapan disini, Bi Asih nawarin jadi aku mau."
Aeera menghembuskan napasnya kasar. Kenapa Bi Asih harus mengajak Arjuna sarapan bersama? Kenapa rasanya sulit sekali untuk menjauh dari Arjuna? Apa hanya Arjuna yang boleh pergi darinya sementara dirinya tidak bisa? Menyebalkan!
Aeera duduk dimeja makan disusul oleh Arjuna. Bibirnya mengerucut saat Arjuna duduk disampingnya. Masih ada tempat disamping Bi Asih tapi kenapa Arjuna duduk disampingnya? Jika bisa ia ingin memaki-maki Arjuna sekarang juga, tapi keberadaan Bi Asih membuat Aeera tidak enak hati untuk melakukannya.
"Bi nanti malem kita bakar-bakaran yuk, kaya dulu udah lama engga ngumpul bareng lagi kan?" kata Arjuna ditengah makannya.
Bi Asih mengangguk antusias, "Boleh ide bagus den."
"Ara gak mau."
"Aku ajak Rimba, sama Elang, kamu ajak Gwen ya?" kata Arjuna pada Aeera.
"Ara gak mau."
"Yaudah aku aja yang ajak Gwen."
"Ara gak mau ada acara bakar-bakaran dirumah Ara." Jelas Aeera, karena sedaritadi Arjuna tidak mengerti kata-katanya.
"Nggak apa-apa atuh neng ya, kumpul-kumpul bibi udah kangen juga, biar gak sepi terus rumahnya ya?"
Aeera menatap Arjuna tajam lalu mengangguk. Ia yakin Arjuna sudah bekerjasama dengan Bi Asih karena Arjuna tahu jika ia tidak akan menolak permintaan Bi Asih. Dua kali menyebalkan!
"Ok deh abis ini kita belanja ya!" Arjuna benar-benar antusias untuk ini. Rencananya berjalan dengan lancar.
"Gak ada kita." Koreksi Aeera.
"Iya aku sama kamu belanja," Arjuna tersenyum tipis. Aeera benar sudah tidak ada kata kita lagi antara dirinya dan Aeera. Kenyataan pahit yang masih belum bisa ia terima.
"Sendiri aja."
"Temenin atuh neng, takutnya nanti salah beli. Bibi dirumah mau nyiapin barang-barangnya."
Aeera menghela napasnya pasrah. Sementara Arjuna mengangkat kedua jempolnya ke arah Bi Asih. Dari dulu sampai sekarang Bi Asih adalah partner terbaik untuk ia ajak kerjasama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arkaeera
Teen FictionArka si lelaki tampan namun dingin yang terjebak masa lalunya. Dan Aeera gadis cantik yang berusaha menempati ruang dihati Arka. Apakah dengan 3 kartu permintaan bisa membuat Arka terlepas dari belengggu masa lalunya? *** Cerita ini hanya fiktif bel...