"Hiks, abang." seorang gadis sedang menangis di kamarnya sambil memegang figura foto dirinya dengan abangnya yang baru saja meninggal dua hari yang lalu.
"Freyaa sayang, jangan sedih terus nak. Buka dong pintunya." kali ini seorang pria paruh baya sepertinya sedang membujuk anak gadisnya tersebut.
"Pa gimana ini? Freya nangis terus." seorang wanita yang berumur sekitar 35 tahun sepertinya khawatir dengan anak gadisnya.
"Iya ini lagi di bujuk."
"Freya sayang, cantik, buka dong pintunya," pinta Farah dengan lemah lembut.
Freya yang mendengar suara mamanya itu langsung membukakan pintu kamarnya.
"Freyaa, jangan nangis terus, sayang."
"Abang ma, Freya kangen abang," Freya merengek.
"Iya, kita doain abang kamu sama-sama ya, abang juga enggak suka kalau adik nya nangis terus," bujuk Farah pelan.
"Hiks, iya ma, Freya enggak nangis lagi." Gadis itu berusaha menghentikan tangisannya walaupun susah.
"Yaudah, kamu beres-beres ya besok kan kita mau pindah ke Bandung," perintah mamanya.
"Iya ma, Freya mau beres-beres dulu ya," jawab Freya sambil mengelap sisa air matanya.
"Kalo ada yang enggak bisa bilang mama, okey."
"Oke ma."
Freya membereskan barang barangnya, mulai dari baju, alat sekolah, alat mandi, buku buku koleksinya, foto foto pajangannya, serta hiasan kamarnya. Kamarnya termasuk yang banyak barangnya, jadi lumayan ribet untuk membereskannya.
Gadis tersebut menghela nafasnya.
"Sedikit lagi ya ampun. Istirahat dulu deh capek banget." Kemudian menjatuhkan badannya ke tempat tidurnya.
"Main game dulu deh, baru nanti lanjut lagi"
Sebuah game yang sedang terkenal di kalangan anak muda yaitu Mobile Legend. Bisa dibilang Freya adalah salah satu remaja yang sangat menyukai game tersebut. Waktu luangnya dihabiskan untuk bermain game tersebut. Dulu ia sering bermain bersama abangnya, namun sekarang ia hanya bisa bermain sendiri.
"Ah elah mati lagi."
"Ayoo itu push turetnyaa!"
"Yess yess mati noh."
"Yuhuu! Victory."
Satu match saja tidak cukup, jadilah gadis tersebut lupa akan waktunya yang seharusnya digunakan untuk beres beres.
"Freyaa, sudah beres belum kamarnya?" tanya Farah dari luar kamar.
"Iya ma, dikit lagi beres kok."
"Jangan kelamaan ya sayang, nanti truck barangnya keburu dateng," ucap Farah lagi.
"Siap ma, tenang aja bentar lagi beres."
••••
"Freyaa, bangun nak! Hari ini kita pindah loh." Pagi pagi buta Farah membangunkan anak gadisnya untuk segera bangun dan bersiap siap.
"Iyaaa, aku bangun." Mau tidak mau Freya harus bangun karena hari ini mereka akan pindah ke Bandung.
"Barang kamu jangan sampai ada yang ketinggalan ya sayang," pesan David.
"Okee pa, tenang aja aman."
Freya dengan mandiri membereskan semua barangnya. Sebagian besar barang barangnya sudah diangkut oleh truck barang kemarin sore. Sisanya hanya barang barang kecil yang sekiranya masih bisa dibawa sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
J a r a k (END)
Teen FictionLebih baik follow dulu sebelum membaca okeey! [SEDANG REVISI BERJALAN] Yang aku kasih emot ☁️ berarti udah revisi okey. Bakal unpublish dalam waktu dekat, tapi bakal di publis lagi tenang aja. Tentang dua insan yang semula tidak saling mengenal, dan...