"Kalian gak balik? Udah jam 10" Tanya Bintang kepada ketiga teman Freya yang masih menunggu di ruang tunggu rumah sakit.
"Nunggu yang lain aja kesini" jawab Qai sambil menyenderkan badannya ke tembok.
"Pulang aja gapapa, gue nungguin Freya"
"Yaudah deh, kita duluan ya" pamit Airin mewakili keduanya lagi.
"Eh besok bolos aja yuk ah, mager sekolah" Qai mulai.
"Iya deh" Qiren menyetujui. Sedangkan Airin mengikuti saja. Dari pada ia tidak ada teman mengobrol jika masuk sekolah nanti.
Akhirnya mereka bertiga balik. Tinggal Bintang seorang diri. Ia teringat akan hp Freya yang masih di bawa oleh Airin. Lalu sesegera mungkin ia menyusul.
"Rin.." untung mereka belum berangkat.
"Hp nya Freya"
"Oh, bentar. Nih"
"Pw nya apa?" Tanya Bintang tidak lupa.
"Sidik jari dia kali, kan make fingerprint itu" jawab Airin menunjuk hp nya Freya.
"Oke makasih". Lalu Bintang kembali ke dalam rumah sakit. Duduk termenung di ruang tunggu untuk menunggu dokter yang menangani Freya.
"Ehm.. mas yang mau donor darah kan?" Tanya Suster yang tiba tiba ada di depan Bintang.
"Eh iya mbak, buat pasien Freya kan?" Tanya Bintang memastikan. Takutnya salah pasien.
"Iya, mari ikut saya". Bintang pun mengikuti suster tersebut menuju suatu ruang.
"Silahkan duduk di sebelah sini"
"Oke, kita cek dulu apakah darah nya cocok atau tidak" suster tersebut kemudian mengambil sample darah Bintang sedikit.
"Mas nya boleh tunggu di luar"
25 menit kemudian suster tersebut keluar lagi dari ruangan itu.
"Alhamdulillah darah mas sama darah pasien cocok, boleh sekarang kita ambil darahnya untuk pasien?" Suster itu keluar dengan membawa kabar bahagia bagi Bintang.
"Boleh sus" Bintang tersenyum bahagia. Dia bisa menolong Freya dengan darahnya.
"Ehm..kita ambil 2 kantong ya mas" Suster tersbeut bersiap dengan alat tempurnya.
"Iya sus". Bintang merasakan aliran aliran darahnya mengalir keluar tubuhnya menuju kantung khusus darah. Bintang tersenyum melihat kantung tersebut hampir terisi penuh oleh darahnya.
"Darah gue ngalir di tubuh lo Frey"
Batin Bintang senang.
"Oke, kantung kedua ya". Setelah acara mengambil darah, Bintang diberi semacam kupon untuk mengambil segelas susu dan makanan di kantin rumah sakit. Yang biasanya dapet kalo orang habis donor darah itu loh.
"Lumayan makanan gratis" gumam Bintang sambil memakan makanannya.
Setelah menghabiskan makanannya, Bintang memutuskan untuk kembali lagi di ruang tunggu rumah sakit.
Ternyata di situ sudah ada teman teman yang lainnya.
"Gimana?" Tanya Bintang saat melihat mereka duduk di ruang tunggu.
"Dipenjara ketiganya" jawab Emil.
"Baguslah" Bintang bernafas lega, setidaknya habis Freya sembuh kemungkinan tidak ada lagi yang mengincar dirinya dan Freya.
"Gimana si Freya?" Tanya Daniel gantian.
"Enggak parah, cuman kekurangan darah tadi" jelas Bintang sambil melihat plester berbentuk bulat di belahan sikut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
J a r a k (END)
Roman pour AdolescentsLebih baik follow dulu sebelum membaca okeey! [SEDANG REVISI BERJALAN] Yang aku kasih emot ☁️ berarti udah revisi okey. Bakal unpublish dalam waktu dekat, tapi bakal di publis lagi tenang aja. Tentang dua insan yang semula tidak saling mengenal, dan...