57. Akhirnya

69 3 0
                                    

Sudah 2 hari ini Freya sangat susah untuk dihubungi. Chat saja hanya di jawab singkat bahkan di read saja tanpa di balas. Bintang jelas uring uringan 2 hari ini.

Banyak pikiran negatif di kepalanya namun ia cepat cepat tepiskan dan berusaha untuk berfikir positif.

Ia juga sudah meng-chat teman teman Freya semua dan balasan mereka juga tidak tahu. Ia berkali kali telfon ke nomor Freya namun tidak diangkat. Padahal sesekali ia online namun tidak membalas atau pun mengangkat telfon darinya.

"Ck Freyaa kemana sih? Emang gue buat salah ya kemarin. Perasaan enggak deh"

"Ck jawab dong Freyy, aakhh" Bintang Frustasi. Sudah ratusan call tidak di jawab oleh Freya, juga ratusan chat tidak di tanggapinya.

Tiba tiba ada telfon masuk dari tante Farah.

"Assalamualaikum tan"
"Waalaikumsalam Bintang, kamu bisa ke rumah Freya nak? Ada yang mau tante omongin tentang Freya. Penting!"

"Bisa tante, sekarang?"
"Iya Bintang sekarang. Tapi nanti kamu di jemput sama pak Toni, supir baru di keluarga kami. Jadi nanti kamu tinggal siap siap ya Bintang"

"I-iya tante"
"Yasudah, itu aja assalamulaikum"
"Waalaikumsalam tan"

Tuut..

Jantung Bintang deg degan tak karuan. Kenapa ia suruh dateng kerumah Freya? Bukannya gak mau tapi.. ini tiba tiba sekali. Pakai acara dijemput supir pribadinya lagi. Huft.. perasaan Bintang tidak enak.

"Huft.. semoga gak terjadi apa apa deh"
Kemudian Bintang siap siap untuk menuju rumah Freya. Ia menunggu datangnya sopir pribadi keluarga Freya.

Tak lama ada sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan pagar rumahnya.

"Permisi, dengan tuan Bintang Mahawira?" Tanya orang yang ada di dalam mobil tersebut.

"Iya saya sendiri pak"

"Silahkan masuk tuan, keluarga Wasington telah menunggu anda". Ya keluarga Freya adalah keluarga Wasington. Keluarga yang cukup terkenal. Keluarga yang amat kaya raya namun tetap berhati mulia, itulah keluarga Wasington.

Kemudian Bintang memasuki mobil tersebut, sebelumnya ia sudah mengunci pintu rumah dengan baik.

"Hm maaf, ada apa ya saya di panggil?" Jujur Bintang deg degan sekali, pikiran tak baik terus bekeliaran di pikirannya.

"Mohon maaf tuan saya tidak bisa memberitahukan mengapanya, yang jelas tuan siapkan diri jika sudah sampai sana"

Deg!

Perkataan pak Toni- supir pribadi Freya membuatnya makin panik tak karuan.

"Silahkan tuan" sesampainya di rumah keluarga Wasington, Bintang di persilahkan untuk turun dari mobil dan memasuki rumahnya.

Disambut hangat oleh Farah-ibu dari Freya yang sama baiknya dengan anaknya.

"Silahkan duduk dulu nak Bintang"
Bintang duduk mengikuti arahan camer.. ups, orang tua Freya.

"Tante harap kamu kuat ya Bintang" ini lagi perkataan orang tua Freya menambah keresahan Bintang.

"Kenapa ya tante?"

Farah menarik nafas sebentar.

"Tunggu sebentar, biar tante panggil papa Freya dulu" pamit Farah. Bintang hanya mengagguki. Sembari menunggu Bintang terus berdoa agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkannya.

Sudah hampir sepuluh menit Bintang menunggu, tak kunjung datang kedua orang tua Freya. Makin bertambah kegelisahan Bintang.

"Bintaang!"
Tiba-tiba, suara yang sangat familiar memasuki indra pendengarnya. Ia celingak celinguk, daan... ia menemukan sesosok gadis yang sangat amat ia rindukan.

J a r a k (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang