78. Starbucks

48 2 0
                                    

Bintang sekarang sedang berada di kamarnya. Yang ada di kepalanya hanya Freya, Freya, dan Freya. Memikirkan bagaimana cara meminta maaf pada Freya, cara mendapatkan maafnya, cara agar tidak mengulangi kesalahannya lagi.

Ia sudah berusaha menjaga suasana agar tidak tercipta suasana buruk. Namun dirinya sendiri lah yang menciptakan suasana diantara dirinya dan Freya buruk. Ia menyesal sungguh menyesal.

"Yaudah gue mau minta satu"

"Nikah"

"Cium dulu" cup! "Udah ayoo"

"Intaang"

"Bintaang"

"Kemarin lo foto sama Bella?"

"Lo ada nomer Bella?"

"Awalnya gue percaya banget sama lo, tapi tau taunya gini, lo chattan di belakang gue tanpa gue tau.."

"AARGHHH" Bintang frustasi. Ia menjambak rambutnya sendiri, mengacak-ngacak kasur yang ia duduki sekarang.

"Huuh..huuh" ia mencoba untuk mengontrol emosinya agar tidak kelepasan. Bisa fatal jika ia tidak bisa mengontrol emosinya. Sekali mencuat akan susah meredakannya kembali.

Kemudian Bintang memutuskan untuk bertemu teman-temannya untuk sekedar mengembalikan moodnya sesaat.

"Dimana lo?"

"Otewe rumah Abian.."

"Gue kesana"

Tut..tuut..

Sesingkat itu pembicaraan Bintang di telpon dengan Keenan. Ia segera keluar rumahnya, sebelumnya ia meminta izin dulu kepada ibunya terlebih dahulu.

Tak butuh waktu lama, Bintang sudah sampai di rumah Abian. Rumah Abian sudah seakan menjadi base camp kedua mereka. Secara rumah anak orang kaya ini sangatlah besar dan orang tua Abian jarang dirumah jadinya Abian boleh boleh saja ketika teman temannya datang kerumahnya. Bahkan sangat senang karena menciptakan suasana yang ramai.

"Hey bos, muka kusut amat napa tuh" sapa Abian ketika Bintang masuk.

Bintang tidak menjawab melainkan ia langsung duduk di sofa yang sudah di duduki Raden sebelumnya.

"Napa bos?" tanya Raden juga.

"Ntar gue kasih tau, tunggu yang lain"

Ternyata Bintang sampai lebih dulu dari pada Keenan. Kemungkinan Keenan mampir dahulu ke rumah sang pacar.

Sepuluh menit kemudian, semua anggota inti Strakver sudah berkumpul lengkap di rumah Abian.

"Sorry gue kerumah lo kacau mulu" ucap Bintang kepada Abian.

"Santai aja bos, disini kita ada untuk orang yang sedih atau pun seneng" ucap Abian bijak.

"Kenapa nih? Gue ketinggalan berita apa?" seperti biasa Emil selalu rusuh.

"Diem dulu, duduk lo" perintah Raden. Emil langsung menurutinya. Ia duduk di samping Abian.

Semuanya sudah hening dan siap mendengarkan keluh kesah Bintang.

"Gue.. salah ya kalo gue foto sama Bella kemarin?" Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut sang ketua Strakver.

Semuanya yang mendengar itu melongo tak percaya. Bahkan Keenan yang sudah sangat berpengalaman sampai menepuk jidatnya. Ada juga yang tawanya lepas tak terkontrol.

"Gue nanya serius anjir" ucap Bintang lagi di kala teman temannya tidak menanggapi pertanyaannya.

"Trus Freya tau kalo kemarin lo foto sama Bella?" tanya Raden yang menjadi saksi kemarin.

J a r a k (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang