66. See you

60 4 0
                                    

"Pagi om." Pagi pagi sekali Bintang sudah sampai dirumah Freya sesuai janjinya semalam.

"Eh Bintang, tadi malem Freya bilang kamu mau kesini jam 6 kirain boongan, ternyata dateng juga" ucap David basa basi. Ia sedang mengangkut barang-barang bawaannya ke bagasi mobil.

"Saya bantu om"

"Oh boleh boleh, itu yang koper itu sama kardus satu itu aja Bin" ucap David menunjukan barangnya.

"Oke om siap." Lalu Bintang membantu David mengangkat barang-barangnya ke bagasi mobil.

"Eh ada Bintang" Farah keluar dari pintu rumahnya sambil membawa dua paper bag besar.

"Iya tante hehe" Bintang menyalami Farah setelah menaruh paper bagnya.

"Kamu bangunin Freya gih, dia demam kayaknya gara gara kemarin kebanyakan nangis" perintah Farah pada Bintang. Farah tau mungkin jika dengan Bintang, Freya akan bangun.

"Ooh iya tante, izin masuk ya tante" izin Bintang.

"Iyaa masuk masuk" Farah mempersilahkan Bintang.

Kemudian Bintang berjalan ke kamar Freya yang sudah ia ketahui tempatnya.

"Frey" panggil Bintang pelan di depan pintu.

Tak kunjung ada jawaban, Bintang memutuskan untuk membuka pintu kamarnya.
Ternyata tidak dikunci.

"Heyy" Bintang mendekati ranjang Freya. Dilihatnya gadis tersebut masih meringkuk di dalam selimutnya.

"Freyaa" panggil Bintang lembut sembari mengelus-ngelus kepala gadis tersebut.

Mata Freya terbuka sedikit, dua detik kemudian ia menyadari di depannya adalah Bintang.

"Lo.. kok bisa disini?" Tanya Freya yang sudah mengibaskan selimutnya.

"Kan udah jam 6" jawab Bintang.

"Ayo bangun, sejam lagi berangkat kan?" Bintang menarik pelan tangan Freya agar dirinya bangun dari tidurnya.

"Ga mauu, pusing" tolak Freya lemas.

Bintang memegang dahi Freya. Panas.

"Lo demam. Yaudah gausah mandi ya cuci muka sikat gigi aja" saran Bintang.

"Gendong" pinta Freya dengan suara bangun tidurnya.

"Uuhh gemes banget sih" Bintang menggendong Freya ke kamar mandinya. Dikarenakan kamar Freya yang luas ini, jadi jarak dari kasur ke kamar mandinya memakan 12 langkah besar.

"Sok cuci mukanya dulu" Bintang menurunkan Freya setelah sampai di kamar mandinya.

Freya mencuci muka dan menyikat giginya, Bintang menunggunya dengan sabar. Setelah selesai Freya kembali meminta di gendong untuk kembali ke kasurnya.

"Gue mau ganti baju, lo keluar dulu sono" perintah Freya. Bintang menurut saja.

"Didepan pintu aja loh, awas kemana mana!"

"Iyaa Freyaa"

Setelah selesai berganti baju Freya menyuruh Bintang kembali masuk ke kamarnya. Walaupun tidak mandi namun badan gadis tersebut masih wangi sekali. Wangi khasnya, yaitu strawberry.

"Pusing ih, ga mau berangkat sekarang" keluh Freya yang masih terduduk di pinggir kasurnya lemas.

"Itu ortu lo udah beres beres, udah diangkutin ke mobil malah barang barangnya.

"Ada minyak angin ga? Diolesin biar enakan" tanya Bintang.

"Ada di laci situ" tunjuk Freya. Kemudian Bintang mengambilnya dan mengoleskannya ke pinggir dahi Freya kanan kiri, ke leher Freya dan ke tangan kaki Freya.

J a r a k (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang