35. Dua Kali dalam Sehari

73 3 0
                                    

"Bintang?"

Yang merasa di panggil namanya menengok ke arah orang itu. Sedetik kemudian ia sadar bahwa orang itu adalah..

"FREYA.." Bintang menarik Freya menuju mobilnya, tidak jadi makan di sana karena Bapak itu muncul kembali dan tadi mereka bertemu di tempat gado gado tadi.

"Kenapa?"Freya ikut panik, dirinya ditarik sedikit keras oleh Bintang.

"HEH! MAU KABUR KEMANA KAMU!" Teriak Bapak itu. Ia mengejar Bintang dan Freya.

"Masuuk buruan, langsung kunci" Bintang membukakan pintu mobil untuk Freya dan berusaha melindungi Freya dari Bapak tersebut.

Freya menurut saja. Setelah ia masuk dan saat Bintang ingin masuk ke mobil..

Braak..

Bunyi mobil bagian belakang seperti terkena sesuatu, dan lagi mobilnya goyang karena terkena sesuatu itu. Setelah di lihat, ternyata banyak orang di sana, Freya panik. Bagaimana keadaan Bintang. Untung saja Bintang saat itu membuka pintu mobil dan buru-buru masuk.

Freya kaget melihat wajah Bintang yang pelipisnya mengeluarkan darah.

Ia masih shock dengan kejadian tadi yang begitu cepat. Setelah mobilnya jalan barulah ia sadar. Bintang mengemudi dengan kecepatan agak tinggi untuk menghindari adanya pengikut. Setelah lumayan jauh dari tempat tadi barulah ia memelankan kecepatannya.

Freya tersadar cowok di sampingnya terluka. Ia buru buru mengambil kotak P3k untuk mengobatinya.

Sebelumnya ia mengelap dulu darah yang yang terus bercucuran dari pelipis Bintang.

"Maaf ya" ucap Freya pelan. Ia merasa bersalah telah memaksa Bintang untuk makan di situ.

"Kenapa minta maaf, hm?" Tanya Bintang lembut.

"Udah maksa makan di sana tadi" jawab Freya.

"Enggak, lo gak salah. Emang tadi lagi ketemu aja" bela Bintang kepada Freya.

Freya masih fokus mengobati pelipis Bintang.

"Tadi kena apa ini?" Tanya Freya sambil membersihkan sisa darah di lukanya Bintang dengan telaten.

"Ssh.. tadi kena besi yang di lempar sama anak buahnya, untung banyak yang bantuin tadi" jawab Bintang sambil sesekali meringis menahan sakit.

"Pusing?"
"Sedikit "

"Lo pulang aja deh ya, nanti gue pulang sendiri bawa mobil gue" Freya sedikit menyuruh Bintang untuk pulang agar bisa istirahat cukup.

"Enggak usah, lo gue anter aja sampe rumah, nanti gue pulang sendiri aja" tolak Bintang halus. Ia tidak mau membiarkan Freya pulang sendirian sedangkan dirinya enak enakan di rumah.

"Beneran?" Freya memastikan.

"Iya Freya, yang penting lo sampe rumah dulu" jelas Bintang lembut. Membuat hati Freya menghangat.

Setelah selesai memplester pelipis Bintang, Freya ingin sekali memeluk Bintang karena sudah menolongnya.

"Makasih ya" Ucap Freya sambil memeluk Bintang dari samping. Bintang yang sedang menyetir hanya Bisa membalas pelukannya dengan satu tangan. Sesekali mengusap lembut kepala Freya.

"Eh iya" Bintang teringat tadi ia menarik agak kencang tangan Freya. Ia lalu mengambil tangan Freya yang tadi ia tarik lalu di usapnya pelan. Terlihat agak sedikit memerah pergelangan tangannya.

"Maaf ya, tadi nariknya kekencengan" ucap Bintang pelan.

"Gapapa, enggak sakit kok" ucap Freya.

J a r a k (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang