"Haii Airiin!" sapa Freya pada temannya yang sedang terlihat bingung
"Eh, ya ampun kaget ih, Freya mah," protes Airin. Sedangkan Freya tertawa kecil melihat kondisi wajah Airin tadi saat sedang kaget.
"Qai sama Qiren belum dateng yaa?"
"Belum, biasa lah, mereka telat terus."
"Buat siapa itu, hayoo?" Tanya Freya melihat paper bag biru yang sedang di tenteng Airin.
"Buat Keenan."
"Anterin gue yuk ke Walini, mau ngasih ini ke Keenan," pinta Airin.
"Hayu." Freya menyetujui.
"Gue kemarin marahan sama Keenan, gue salah makanya Keenan ngambek sama gue," Cerita Airin sembari mereka berjalan ke Walini. Mumpung keadaan masih pagi, jadi mereka masih bisa ke luar sekolah untuk ke Walini.
"Terus, itu buat permintaan maaf lo?" tebak Freya.
"Iya bener, suka enggak ya si Keenan. Takut enggak dimaafin aih" Airin ragu kembali. Padahal tadi niatnya sudah kuat untuk memberikan sesuatu ini kepada pacarnya.
"Kalau Keenan beneran sayang sama lo, apapun itu yang lo kasih pasti diterima dan dihargain, walaupun dalam suasana kurang baik juga," ujar Freya bijak.
Freya sama sekali tidak memiliki pegalaman apa-apa mengenai percintaan. Biasanya emang jomblo tuh lebih suka kasih nasihat kepada yang taken.
Sesampainya mereka berudua di Walini.
"Eh Nan, pacar lo tuh di luar," beritahu Daniel saat Airin dan Freya sudah sampai di depan Walini.
Keenan langsung melihat ke arah yang ditunjuk Daniel. Tetapi setelahnya, Keenan hanya buang muka saja, tidak ada pergerakan sama sekali dari tempat duduknya.
"Kenapa lo? Berantem?" Tanya Bintang karena melihat perilaku Keenan yang tidak biasanya.
"Tau si Airin nyebelin banget kemaren," jawab Keenan sebal.
"Dasar! Bucin enggak tau tempat, berantem juga enggak tau tempat. Udah sono samperin dulu," cibir Abian yang masih fokus matanya pada layar persegi panjang itu.
"Mil, suruh kesini aja mereka," Suruh Keenan pada Emil.
"Gue lagi main woii," ucap Emil yang masih sibuk dengan gamenya.
"Lagi mati juga lo, udah sana," usir Abian. Emil, Daniel dan Abian sedang main Mobile Legend saat ini sambil menunggu bel masuk sekolah berbunyi. Saat sudah berbunyi, nanti mereka akan lari kocar-kacir sebelum pintu gerbangnya di tutup oleh pak satpam.
"Eh, ada neng-neng geulis, ngapain pagi-pagi kesini," tanya Emil ramah.
"Keenan udah dateng?" tanya Airin.
"Kenapa Keenan mulu yang dicariin, sekali kali gue gitu ya" cetus Emil tak terima.
"WOII MIL, PACAR ORANG JANGAN DI GANGGUIN," Daniel teriak dari dalam Walini.
"Jangan ganggu maneh, gue lagi ngomong sama neng geulis," sinis Emil dari luar.
"Udah. Suruh nyamperin katanya dia," Emil menyampaikan kata-kata Keenan tadi.
Freya dan Airin bertatapan.
"Masuk nih?" Bisik Freya.
"Iya udah engga apa apa, baik kok mereka," Airin meyakinkan.
"Eh! si eneng, mau nyamperin abang yak" sahut Daniel dengan tingkat kepercayaan dirinya yang tinggi.
"Ngaca woi, modelan lo bukan selera dia," ucap Emil bermaksud bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
J a r a k (END)
Teen FictionLebih baik follow dulu sebelum membaca okeey! [SEDANG REVISI BERJALAN] Yang aku kasih emot ☁️ berarti udah revisi okey. Bakal unpublish dalam waktu dekat, tapi bakal di publis lagi tenang aja. Tentang dua insan yang semula tidak saling mengenal, dan...