29. Sehari Di Rumah Bintang

86 4 0
                                    

"Sumpah berantakan banget" Freya terkejut saat melihat teras dan garasi nya penjh dengan barang.

"Kan emang belom di beresin" balas Bintang.

"Mulai dari mana dulu nih?" Freya bingung harus mulai dari mana untuk membereskan barang-barang ini.

"Masukin dulu aja rak-rak gitu, baru barang-barang yang kecil, gimana?" usul Bintang.

"Ide bagus"

"Lo gausah angkatin yang berat-berat, lo nanti aja tolong susunin barang di kamar gue" usul Bintang bermaksud agar Freya tidak terlalu capek.

"Gue bantu satu yang berat banget aja, lemari noh emang kuat ngangkatnya?" Freya memastikan Bintang tidak kuat untuk mengangkatnya.

Meski mungkin saja sih ia kuat karena memiliki bada yang cukup besar dan otot yang sedikit terlihat.

"Ntar minta bantuin Langit lah"
"Mana Lang.."

"Kenapa bang?" Tiba tiba Langit muncul dari dalam rumah sambil mengucek-ngucek matanya.

"Nah tuh anaknya. Bantuin abang angkat lemari dong"

"Hah? Males ah bang, capek kemaren sampe jam 12 beresin barang" Terlihat raut lelahnya dari wajah anak kecil itu.

"Yaudah sini sama gue aja elah" Freya mengambil posisi untuk mendorong lemarinya.

"Lo dorong dari situ ya, biar gue tarik" Bintang memberi aba-aba.

Lalu mereka memulai aksi membereskan rumah Bintang. Di tengah-tengah Langit pun ikut andil dalam aksi tersebut.

"Hadeeh.. keringetan banget" Freya menghempaskan tubuhnya ke sofa kecil yang tadi mereka angkat bertiga.

"Nih, biar lo gak kepanasan" Bintang menaruh kipas angin di hadapan Freya lalu menyalakannya. Setelah itu Bintang keluar rumah lagi untuk membereskan yang lainnya

"Fiuuuhh.. segernyaa" ucap Freya saat anginnya mengenai wajah serta lehernya.

Bintang masih berlalu lalang di hadapan Freya yang sedang mengadem di depan kipas angin.

"Lo ga capek apa, sini duduk dulu kalii.." Freya mengajak Bintang beristirahat dulu. Bintang nampak sekali lelahnya namun tetap ia paksakan.

Freya yang melihat Bintang mondar mandir dari tadi merasa capek. Saat sedang lewat di depan Freya, ia menarik pelan Bintang dan mendorongnya untuk duduk di sofa yang muat untuk 2-3 orang.

"Istirahat dulu kali" Freya mengarahkan kipas anginnya ke wajah Bintang yang terlihat sangat keringetan.

"Fiuuuh.." Freya bantu meniupkan wajah Bintang sehingga rambutnya bergerak sedikit karena terkena tiupan Freya.

Bintang yang tadinya tutup mata untuk menikmati kipas angin, membuka matanya karena merasakan tiupan kecil yang berbau strawberry. Pasti saja dari Freya.

Bintang melihat manik mata Freya yang sedang sibuk meniupinya sehingga tidak sadar bahwa dari tadi ada yang sedang menatapnya.

2 detik kemudian Freya baru sadar dan membalas tatapan itu pas di manik mata Bintang.

Sumpah kalo diliat deket Bintang ganteng banget anjir.

Begitulah isi kepala Freya. Jantungnya pun juga ikut bekerja 2 kali lebih cepat.

Sedetik kemudian Freya memutuskan tatapannya itu karena tidak kuat dengan jantungnya yang berdebar-debar.

"Udah ish.." Freya malu

"Tuh lap keringet lo dulu, jan sampe netes ke gue!" Freya memberikan sekotak tisu ke arah Bintang.

"Ganti baju ah.. basah semua ini" Bintang bangkit dari sofa lalu membuka kemejanya sebelom memasuki kamarnya.

J a r a k (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang