31. Kejadian Tak Terduga

91 3 0
                                    

"Diumumkan kepada seluruh siswa dan siswi harap ke aula utama sekarang juga".

Terdengat pengumuman dari speaker kelas untuk ke aula utama. Padahal masih ada waktu 10 menit lagi menuju bel masuk.

"Ngapain sih? Upacara?" Tanya Qai bingung

"Ngaco lo! Upacara di lapangan lah" tukas Qiren gemas.

"Ya kan bisi we si bapaknya gak mau panas panasan makanya di aula" pemikiran Qai bisa juga.

"Ya tapi gak ada Qai sejarahnya upacara di aula" Airin ikut ikutan .

"Udah yuk ah, keburu penuh pintu aulanya"

Freya mengajak ketiga temannya untuk lebih dahulu masuk ke aula utama. Karena jika sudah akhir akhir akan berdempetan masuk pintunya. Dan Freya sangat amat menghindari hal itu.

Perlu waktu hanya 10 menit untuk semua murid bisa kumpul di aula utama.

"Assalamualaikum wr wb" salam pak kepala sekolah.

"Di sini kita bukan untuk upacara-"

"Tuh Qai, bukan upacara" Qiren menyenggol sikut Qai.

"Iya iya elah, bercanda doang tadi".

"Di sini, bapak mau memberi tau sesuatu" ucap pak kepala sekolah tegas. Semua murid otomatis diam tanpa ada suara sedikit pun.

Aula menjadi hening..

"Sebelumnya.. silahkan untuk ananda yang saya panggil, untuk maju kedepan". Semua murid auto tegang. Takut namanya terpanggil.

"Aura Syahfala, Kevin Bagaskara, Freya Dumbelina, dan Bintang Mahawira". Semua orang yang berada di dekat Freya langsung menengok ke arahnya. Termasuk Airin, Qai, dan Qiren.

"Lo kenapa Frey?" Tanya Qiren berbisik.

"Santai, ini kayaknya yang MCB kemaren" Ucap Airin.

Betul juga jika di lihat dari namanya. Keempat orang itu adalah peserta Final MCB kemarin.

Aduh bintang ga masuk lagi

Batin Freya.

"Ayo, silahkan maju" ucap pak kepala sekolah lagi.

Nama yang dipanggil langsung maju. Semua murid melihat ke arah mereka semua.

"3 orang, satu lagi mana?" Tanya pak kepala sekolah.

"Satu lagi, Bintang Mahawira sakit pak" ucap Freya memberanikan diri.

"Oh yasudah, terimakasih" pak kepala sekolah mengerti.

"Ini tolong agak kasih jarak dikit, antara kelas 9 dan kelas sebelas" perintah pak kepala sekolah out of mic.

"Kalian pasti bingung, kenapa 3 orang ini bapak suruh maju kedepan". Semuanya diam.. tidak ada yang berani bersuara.

"Ini adalah peserta Final MCB kemarin" lanjut pak kepala sekolah masih di intronya.

"Dan yang menjadi MCB adalah Aura dan Kevin"

"TETAPI.." nada suaranya di naikan sedikit, membuat beberapa siswa kaget, termasuk Aura dan Kevin. Sedangkan Freya masih deg-degan mengapa dirinya di panggil.

"Ternyata mereka melakukan kecurangan" nada bicara yang datar kali ini mampu mengagetkan seluruh murid yang berada di aula itu, termasuk Freya.

Sedangkan Aura dan Kevin sudah menunduk dalam dalam.

"Mereka membeli coffe latte dari coffeshop di sebrang sekolah sana, lalu mereka hanya menggantikan tempatnya saja. Mereka pindahkan ke gelas kaca, lalu di beri es batu dan di hias sedikit" jelas kepala sekolah tegas

J a r a k (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang