41. Paman

50 3 0
                                    

Seperti biasanya, sebelum tidur ia menyempatkan untuk membuka hp nya. Melihat notif apa saja dan membalas chat-chat yang menyerbunya.

Salah satunya ada chat dari Bintang yang akhir-akhir ini tidak pernah absen mengirimnya pesan.

Baru saja ingin membuka room chat dengan Bintang, sudah terpampang panggilan suara darinya. Segera ia menggeser tomblo hijau.

"Kenapa?"

"Gue udah selesai ngebuat makaroninya sama ngepacknya"

"Serius? Gue tadi buat logo gitu, lucu. Ntar gue kirim ke lo trus lo print make kertas stiker ya. Biar di tempel di plastiknya nanti"

"Iya siap"

"Lo ada printer gak dirumah? Sama kertas stikernya?"

"Printer ada kok, tapi.. kertas stikernya enggak ada kayaknya. Ntar deh abis ini gue beli, deket da di depan"

"Oke siap. Btw lo buat berapa?"

"Buat 200 bungkus gue. Enggak banyak amat takutnya enggak habis"

"Buset segitu lo masak sendiri"

"Enggak, dibantuin sama setan. Iya lah sendiri"

"Idih lo so berani banget. Beneran aja"

"Gausah gitu woi"

"Ahahaha.. makanyaa. Btw besok berangkatnya pagian biar belom rame sekolahan"

"Mau jam berapa? Ntar lo belum bangun lagi"

"Gue bangun elah, jam 6 gue bangun asli. Lo nyampe sini jam 6 lewat 10 gitu"

"Iyaa siaap"

"Okedeh. Tapi sarapan dulu, kalo lo belum sarapan lo sarapan dirumah gue aja"

"Iya Freya"

"Lo makan apa malem?"

"Makan salad gue"

"Beli dimana?"

"Buat lah. Kan tadi sekalian beli bahan-bahan buat makaroninya gue beli sayur juga"

"Ooh.. bagus bagus. Diminum obatnya, udah belum?"

"Udah Freya"

"Yang bener?"

"Iyaa yaampuun"

"Yaudah, gue mau tidur bye"

"Good night cantik"

Tuut..tuut..

Panggilan diakhiri oleh Freya, tetapi ia masih mendengar kata terakhir Bintang si telfon tadi.

Freya langsung bergegas membuka laptopnya dan membuka logo yang sudah ia design tadi. Ia mendesign 2 logo. Satu untuk olshop nya dan satu lagi untuk usahanya Bintang.

Namanya Macororo. Enggak tau aja kenapa tiba tiba bisa kepikiran nama itu. Logonya warna kuning sama biru gitu. Lucu deh intinya.

Setelah mengirimkan logo tersebut ke email Bintang, ia bergegas tidur karena besok ia akan bangun pagi dan berangkat lebih pagi dari biasanya.

••

"Udah siap kan?"

Mereka berdua sudah siap untuk berangkat kesekolah. Tadi juga Bintang sudah sarapan bersama keluarga Freya.

Kemudian setelah siap, Bintang melajukan motornya dengan santai karena masih pagi. Saat sedang lampu merah ia sengaja memegang tangan Freya yang berada di perutnya bermaksud untuk pegangan.

J a r a k (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang