32. Rapuh

93 4 0
                                    

"Semua orang bisa lemah dan rapuh, tidak hanya wanita saja, laki laki pun bisa"

Setelah mandi dan sholat maghrib, mamanya memanggil Freya untuk makan malam.

"Freya ayo makan malam"

"Iya ma"

Lalu Freya turun ke bawah untuk makan malam bersama keluarganya.

"Makan apa ma malem ini?" Tanya Freya sambil menarik kursi untuk ia duduk.

"Ayam bakar, kesukaan kamu" jawab mamanya.

"Yeay, aku mau makan banyak malem ini" Freya semangat 45 untuk makan malem kali ini.

"Sok ini jatah kamu 3. Kalo gak habis bisa buat besok" ucap papa Freya.

Dan makan malam kali itu di hiasi dengan canda tawa dalam keluarga kecil itu.

"Eh itu suara telpon siapa?" Tanya mama Freya tiba tiba. Semuanya hening mendengarkan asal suara telfon itu.

"Hp Freya hehe" setelah Freya mengecek hp nya ternyata benar dari hp dia. Telfon dari Airin. Segera Freya mengangkatnya.

"Kenapa rin?"

"Frey, lo cepet siap siap, ntar gue bakal kesana sama keenan?"

Nada bicara Airin seperti orang panik

"Hah!? Kok tiba tiba banget? Kenapa?"
Freya jadi ikutan panik

"Adenya Bintang meninggal Frey, si Bintang nya frustasi gitu deh"
Jelas Airin singkat.

"HAH! Demi apa? Barusan tadi sore gue ketemu kok" Freya kaget sekali.

"Beneran lah ga boong gue, tadi maghrib katanya. Udah lah ntar gue ceritain di mobil. Lo siap siap aja cepetan oke!"

Setelah itu telfonnya terputus.

"Kenapa Freya?" Tanya mama nya yang mendengar percakapan telfon tadi

"Ade nga Bintang meninggal ma, padahal tadi sore Freya masih ketemu" Ucap Freya sedih.

"Innalilahi" balas kedua orang tua Freya.

"Trus kamu mau ke sana?" Tanya papanya.

"Iya pa, nanti aku di jemput Airin kok" Jawab Freya sambil naik ke lantai atas.

5 menit Freya sudah siap. Hanya menggunakan kaos putih dibalut dengan cardigan dan celana jeans. Simpel.

"Ini Frey, mama bekelin kamu. Sekalian di makan di sana aja bareng bareng kalo laper"
Mama Freya menyodorkan papper bag berisi 2 kotak ayam bakar plus nasi.

"Iya, makasih ma. Aku berangkat dulu ya"
Freya menyalimi tangan kedua orang tuanya.

"Iya, hati-hati nak, udah di jemput?"

"Udah, Freya pergi ya. Assalamualaikum" Lalu ia segera bergegas ke luar dan memasuki mobil Keenan, di dialamnya sudah ada Airin. Tak lupa membawa kunci pintu juga, jaga jaga.

J a r a k (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang