27. Seblak

79 4 1
                                    

"Hiks..Hiks" setelah dari aula utama. Freya langsung menuju toilet untuk menangis disana agar tidak ada yang tau. Ia menyuruh Bintang untuk menunggunya di parkiran.

Setelah ia menangis cukup lama, Freya memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya. Toh ini hanya untuk menjadi MCB, tidak jadi pun tidak apa apa.

Serasa kondisi hidung dan matanya membaik, Freya langsung menuju parkiran untuk menemui Bintang yang menunggu lumayan lama disana.

"Hehe lama ya?" Tanya Freya setelah menemukan Bintang tengah duduk di motornya.

"Enggak kok" Bintang tersenyum, lalu memanaskan motornya.

"Ehm.. Bintang" panggil Freya ragu

"Ya?" Bintang menengok ke arahnya

"Maaf ya.." ucap Freya pelan sambil memainkan jarinya.

Bintang menghela nafas mendengarnya. Lalu ia menangkup pipi Freya dan membawanya melihat ke arah depan.

"Bukan salah lo, mungkin aja emang mereka lebih jago dari kita. Gausah sedih yaa,  kompetisi itu pasti ada menang kalahnya" jelas Bintang lembut.

Freya kemudian mengagguk setuju. Lalu tersenyum lebar

"Makan yuk!" Ajak Freya yang memang sudah lapar karena tenaganya sudah ia keluarkan untuk menangis tadi.

"Ayo, mau makan apa?" Tawar Bintang sembari memberikan helm khusus Freya.

Iya, katanya helm berwarna pink muda itu ia beli khusus untuk Freya, jadi teman-teman yang mau meminjam helmnya tidak boleh.

Freya yang saat itu mendengar alasan Bintang pun hanya tertawa senang.

"Lagi pengen seblak tau" kode Freya. Tentu saja Bintang peka.

"Yaudah yuk! Gue tau dimana tempat seblak yang enak". Lalu mereka pergi ke tempat tujuannya.

"Di sini?" Freya melihat sekelilingnya memastika ini beneran tempatnya.
"Iya, kenapa lo ga.. suka?" Tanya Bintang hati hati

"Enggak bukan gitu, gue nanya aja udah sampe ato belum" jawab Freya jujur.

"Gak papa kan makan di pinggir jalan?" Bintang kembali memastikan. Takutnya Freya tidak nyaman dengan tempat seperti ini.

"Gapapa kali, gue sering kok makan di pinggir jalan pas di jakarta". Bintang menghela nafas.

Untung saja Freya tipe orang yang tidak manja dan enak di bawa kemana-mana. Bintang bersyukur bisa kenal Freya walaupun belum lama.

"Pak ini langsung milih aja?" Tanya Bintang saat memasuki tempat makannya. Walaupun di pinggir jalan namun masih terdiri atas ruko bukan pedagang kaki lima.

"Sok pilih Frey mau apa aja isiannya" Bintang mempersilahkan Freya untuk memilih-milih isian seblaknya.

"Boleh berapa isiannya pak?" Ia tampak sedang memperhatikan semua isian yang tersedia di sana.

"Bebas neng, setiap topping beda harganya" jawab penjualnya.

"Makaroni, mie, sama ceker, aja pak" akhirnya Freya memilih isiannya.
"Eh itu udah sama kerupuknya kan pak?"
"Udah neng"

Maklum, Freya baru beberapa kali makan seblak jadinya belum tau tau banget.

"Lo apa Bin?" Kali ini Freya memanggil dengan panggilan yang berbeda

J a r a k (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang