Hari ini adalah hari jumat, dimana besok lusanya-hari senin adalah hari ujian kenaikan kelas, kelas 11. Jadi mereka akan naik ke kelas 12.
Biasanya sehari sebelum pekan ulangan itu ada kegiatan unik dari sekolah Brawijaya. Yaitu Free Day.
Jadi semua murid wajib masuk sekolah, namun tidak ada pelajaran sama sekali. Jika tidak masuk dengan alasan yang jelas, akan mendapatkan hukuman tidak boleh mengikuti ujian.
Untuk apa Free Day tersebut? Jadi katanya biar kita, murid-murid yang besok pekan depan mau ujian, rileks dahulu sebelum sabtu minggu nya mereka belajar.
Sedangkan guru guru memanfaatkan satu hari ini untuk mendata data murid murid yang belum lengkap, atau nilai nilai yang belum lengkap.
Biasanya Free Day diisi oleh perkelas. Jadi nanti terserah satu kelasnya itu mereka mau ngapain. Mau main game kek sekelas, mau tidur massal, mau makan besar. Terserah, yang penting tetep di dalem kelas dan tidak membuat kegaduhan diluar kelas.
Kali ini, kelas XI-1 akan mengadakan maskeran massal yang sudah direncakan kemarin. Siapa lagi kalo bukan usul dari para ciwi ciwi dikelas tersebut. Kegiatan lainnya adalah mereka sepakat untuk merujak dan akan memainkan game werewolf sekelas. Suka-suka mereka lah gimana caranya intinya sekelas harus bisa ikut main.
Tugas untuk membawa perlengkapan untuk hari ini sudah dibagikan oleh Ara siketua kelas hari kamis lalu.
Kebetulan Freya kebagian untuk membawa masker yang akan dipakai untuk sekelas termasuk cowo, dan membawa sebuah tempat besar untuk ngerujak. Freya dengan suka rela menyumbangkan maskernya karena ia memang mempunyai banyak sekali koleksi masker dari masker organik sampai masker medis pun ada. Tapi kali ini Freya membawa masker organik dengan jumlah yang cukup banyak karena untuk dipakai sekelas.
"Wooy Freya" Airin melambai-lambaikan tangan saat melihat Freya turun dari mobilnya. Pagi itu ia diantar oleh papa nya karena kebetulan papa nya sedang sempat untuk mengantarnya.
"Airiin". Freya lalu menghampirinya.
"Eh lo bawa kan wadah buat kita ngerujak?" Airin heran melihat Freya tidak membawa sesuatu yang besar. Bahkan tas Freya saja hanya tote bag sedang.
"Dibawain sama Bintang" jawab Freya
"Waah.. udah sedeket apa niih.. curiga gue"
Airin menoel noel pipi Freya sambil memasang muka menggoda."Gausah suudzon mulu, masih pagi"
"Alah, jangan jangan kalian berdua backstreet yaa?" Tebak Airin ngaco.
"Enggak ya.. lo gausah so bisa nebak gitu. Udah ah ayo kekelas" ajak Freya, lalu ia berjalan terlebih dahulu mendahului Airin.
"Jangan ninggalin elah" Airin segera menyusul Freya didepan sana.
"Weeis pak ketua bawa apa tuuh" sapa Emil saat Bintang bari saja masuk ke Walini sambil membawa sebuah wadah besar.
"Lo bawa itu? Bukannya lo cuman bawa pisau doang?" Tanya Keenan heran.
"Punya Freya" jawab Bintang singkat.
"Widiih.. udah deket nih sama cewek. Kapan di pacarin bos" goda Daniel.
"Bener tuh.. biar kita ada bu bos beneran" lanjut Abian.
"Yang palsu siapa?" Tanya Raden yang mulai membuka suara.
"Kan biasanya si Airin yang jadi bu wakil" jawab Abian.
"Hmm" Raden hanga menggumam lalu mengagguk.
"Dianya gak mau pacaran" ucap Bintang membuat semua orang melihat kearahnya.
"Serius? Masa sih dia udah punya pacar?" Tanya Emil ngaco
KAMU SEDANG MEMBACA
J a r a k (END)
Teen FictionLebih baik follow dulu sebelum membaca okeey! [SEDANG REVISI BERJALAN] Yang aku kasih emot ☁️ berarti udah revisi okey. Bakal unpublish dalam waktu dekat, tapi bakal di publis lagi tenang aja. Tentang dua insan yang semula tidak saling mengenal, dan...