63. Melanggar

44 3 0
                                    

Piring bekas spaghetti sudah ditaruh di dapur, kaleng minuman sudah dibuang, dan laptop yang tadi Bintang pakai untuk bekerja sudah di titipkan di kamar Freya, pokoknya sudah rapih deh ruang tamunya.

Setelah tadi mendapat panggilan dari kakek Rian yang menanyakan keberadaan Bintang, Bintang sudah tau ini ada apa. Namun masih perkiraannya, tetapi untuk melenceng dari perkiraannya itu sekitar 2% lah.

Dan sekarang Kakek Rian mau ke rumah Freya, tempat dimana Bintang berada sekarang.

Freya, apalagi Bintang sudah deg degan sekarang menunggu kedatangan kakek Rian. Bahkan Farah dan David pun sudah ikut bergabung di ruang tamu karena diberitahu oleh Freya tadi.

Sebelum kakek Rian datang, Bintang lebih dulu meminta maaf kepada kedua orang tua Freya pasal ia melanggar peraturan dari kakek Rian dan ia telah menjelaskan semuanya sampai alasan alasannya.

Dan untungnya kedua orang tua Freya tidak marah, namun sedikit kecewa mengapa tidak menanyakan lebih dahulu kepada David tentang masalah ini.

Seketika Bintang menyesal.

"Saya paham mengapa kamu mengambil keputusan tersebut, saya juga kalo jadi kamu saya melakukan apa yang kamu lakukan"

"Tetapi saya tidak bisa membantu kamu jika memang nanti kakek datang dan membahas tentang ini, dan kamu harus siap apapun yang kakek putuskan" ucap David tegas. Farah yang ada disampingnya juga ikut mengangguk menandakan beliau menyetujui pernyataan suaminya.

Bintang mengangguk ragu. Ia takut apapun keputusan kakek yang menyangkut dengan Freya. Jika hanya menyangkut dirinya saja tidak masalah.

Tok tok tok..

Mendengar suara ketukan pintu saja membuat mereka tambah tegang. Sudah dipastikan itu Kakek Rian.

"Biar mama yang buka" dengan sigap, Farah sebagai anak dari Kakek Rian membukakan pintu rumahnya.

"Selamat siang ayah, mari ayah masuk" sambut Farah sengan sangat Ramah. Hanya dibalas anggukan kecil oleh ayahnya. Kemudian Kakek Rian masuk dan duduk di sofa yang sudah di sediakan khusus.

"Anda pasti tau mengapa saya kesini menghampiri anda" ujar Kakek Rian dingin. Langsung tanpa basa basi.

"Iya kek, saya tau" jawab Bintang dengan sedikit menundukan kepalanya.

"Apa yang telah kamu langgar, Bintang?" Tanya Kakek Rian.

"Mengikuti balap liar kek" jawab Bintang lagi.

"Mengapa alasannya anda mengikutinya?"

"Karena saya -.."

"Saya tidak mau mendengar penjelasan dari anda, intinya anda melanggar peraturan dari saya selama anda mengerjakan proyek besar tersebut"

"Sudah berapa persen pengerjaan proyek tersebut?" tanya Kakek Rian.

"Sudah 75% kurang lebih"

"Oke, tinggal 15% lagi anda menyelesaikannya. Namun melanggar tetap melanggar. Mau tinggal 1% pun saya tetap memberhentikan anda dari proyek besar ini. Jadi anda tidak usah melanjutkannya karena sudah saya berhentikan anda" jelas Kakek Rian tegas.

Bintang kaget mendengarnya, jika ia diberhentikan untuk mengerjakan proyek ini otomatis ia tidak jadi diterima oleh kakeknya untuk mendekati cucunya.

"Yaap, benar sekali yang anda pikirkan. Anda sudah gagal dalam memperjuangkan cucu saya, maka dari itu silahkan anda menjauh dari cucu saya karena tidak akan saya perbolehkan sampai kapan pun. Saya akan menjodohkan cucu saya dengan laki laki pilihan saya" bisa bisanya kakek ini berucap demikian dengan santainya.

J a r a k (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang