Sudah seminggu Bintang melakukan proyek besar dari Kakek Rian. Freya senang karena sudah melewati satu minggu, tinggal 3 minggu lagi.
Namun Freya sedikit sedih karena Bintang akhir akhir ini Bintang sulit di hubungi. Di chat pun sangat lama dibalasnya. Biasanya Bintang membalas saat Freya sudah tidur.
Tetapi Freya tetap positive thinking karena Bintang sangat sibuk dengan proyek besarnya itu agar selesai tepat sebulan, jadi tidak mempunyai banyak waktu untuk membalas chatnya.
__________________
Sudah seminggu ia mengerjakan proyek besar yang diberikan Kakek Rian untuk bentuk perjuangannya kepada Freya. Sejauh ini ia merasa kesulitan namun tetap harus bisa.
Drrt..drrt..
Suara hp Bintang memecah fokus nya. Ia segera melihat siapa yang menelfonnya. Terpampang jelas nama kontak Freya di situ. Segera Bintang mengangkatnya sambil masih pandangannya terarah ke macbooknya.
"Hai Bintang, masih sibuk ya?" Terdengar suara Freya dengan nada rendah.
"Iya Frey? Kenapa gitu?"
"Kesini dong, lo jadi jarang ngobrol sama gue tau" kesannya bercanda namun masih terdengar sedih.Bintang seketika tersadar dirinya terlalu sibuk sampai chatan Freya saja tidak ia balas dengan cepat. Rasa bersalahnya mencuat ke permukaan. Ia paham sekarang mengapa Kakek Rian waktu itu bilang "Freya masih bertahan dengan kamu atau tidak".
Ia merasa termakan oleh permainan Kakek Rian. Untung saja sekarang ia sadar, ia buru buru menyutujui ajakan Freya.
"Gue kesana sekarang Frey, tunggu ya. Mau dibawain apa?" tawar Bintang lembut.
"Gausah bawain apa apa, lo kesini aja"
"Iyaudah, gue kesana sekarang"Kemudian Bintang menunggu Freya mematikan sambungan telfonnya.
Bintang bergegas kesana tanpa membawa laptopnya karena ia memutuskan untuk tidak mengerjakan proyek nya dulu dirumah Freya. Ia ingin bersenang-senang dulu dengan Freya hari ini untuk membayar seminggu kemarin saat ia sibuk sekali.
Walaupun Freya bilang tidak usah membawa apa apa namun Bintang tetap membawakan martabak plus ice chocolate kesukaannya.
Setelah sampai dirumah Freya, ia langsung diarahkan oleh satpam nya untuk melakukan ritual sebelum memasuki rumahnya agar tetap aman dan terbebas dari virus virus jahat di luar sana.
Tok tok tok..
Bintang mengetuk pintu rumah Freya setelah merasa dirinya bersih.
Ceklek
Terlihat seorang Freya membukakan pintu rumahnya dengan senyum terpampang jelas di wajahnya.
"Ayo masuk"Kemudian mereka duduk di sofa ruang tamu.
"Ini gue bawain martabak sama ice choco. Gue tau kalo cewe bilang ga mau dibawain apa apa pasti dalem hatinya mau, yakan" ucap Bintang sambil menaruh makanan dan minumannya di meja."Ahahaha, sumpah lo belajar peka dari mana?" Tanya Freya sabil ketawa. Tidak menyangka bahwa Bintang ternyata sepeka ini.
"Gue mah emang udah peka yee" balas Bintang.
"Sini, mau peluk dulu" Bintang merentangkan tangannya menghadap Freya.
Freya yang awalnya bingung tetapi tetap menerima rentangan tangannya Bintang dan masuk ke dekapan cowo itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/225967245-288-k177322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
J a r a k (END)
Fiksi RemajaLebih baik follow dulu sebelum membaca okeey! [SEDANG REVISI BERJALAN] Yang aku kasih emot ☁️ berarti udah revisi okey. Bakal unpublish dalam waktu dekat, tapi bakal di publis lagi tenang aja. Tentang dua insan yang semula tidak saling mengenal, dan...