6.

7.9K 574 32
                                    

Author POV

Perjalanan yang sangat jauh membuat orang yang sedang mengemudi merasa kelelahan, bagaimana tidak perjalanan yang memakan waktu 7 jam lamanya dan tanpa berhenti sama sekali, ditambah lagi cuaca di siang hari yang sangat panas.

"Huh..., akhirnya sampai juga," ucap Reno seraya membaringkan tubuhnya di atas sofa yang berada diruang tamu.

"Kak, ga ke kamar?," tanya Risa kepada Reno.

"Kakak disini aja, kalo kamu mau ke kamar, ke kamar aja ajak Aura sekalian," jawab Reno lalu menutup matanya untuk tidur. Sementara Indira, Aksaro, Bagas, dan Sulis menuju ke taman yang berada dibelakang rumah sekaligus memanggil Pak Budi dan anaknya untuk membawa barang-barang diluar untuk dibawa ke dalam rumah.

"Yaudah, Dek yok ke kamar," ajak Risa dan menarik tangan Aura.

"Hem," jawab Aura dengan deheman dan mengikuti Risa menuju ke kamar. Adham dan Mada?? Udah duluan masuk kekamar dan melanjutkan tidur mereka, huu😪.

Saat Bagas, Aksaro, Sulis, dan Indira ingin menuju kebelakang rumah untuk duduk di kursi taman sekaligus berbincang bincang satu sama lain, mereka bertemu Pak Budi dan anaknya yang baru saja selesai memperbaiki lampu di taman itu.

"Eh, Pak Aksaro, sudah saya perbaiki lampu tamannya," ucap Pak Budi pada Aksaro.

"Iyaa Pak Budi, terima kasih," jawab Aksaro sambil tersenyum.

"Loh Pak Budi masih kerja disini?," tanya Bagas.

"Loh, den Bagas. Iyaa den enak kerja disini," jawab Pak Budi sambil tersenyum. Dibalas oleh Bagas dengan senyuman dan anggukan juga.

"Ini anak Bapak?," tanya Sulis.

"Iyaa non Sulis, ini anak yang ke 3 saya, dia kerja disini juga," jawab Pak Budi mengenalkan anaknya yang berada disampingnya itu.

"Siapa namanya?," tanya Sulis lagi.

"Eh itu nama saya Yanto nyonya," jawab Yanto langsung seraya tersenyum.

"Ohh Yanto. Dan, Yanto jangan panggil saya nyonya yaa, panggil saya ibu saja," ucap Sulis tersenyum juga, diangguki oleh Yanto.

"Oh iya Pak Budi, barang barang di depan tolong di bawa masuk ke dalam, kalo bisa antar ke kamar cucu saya masing-masing. Tenang, barang-barangnya ada namanya" ucap Indira meminta tolong ke Pak Budi.

"Baik Bu Ira, saya antarkan sampai kamar," jawab Pak Budi. Indira mengangguk lalu membiarkan Pak Budi dan anaknya mengambil barang barang didepan rumah, dan membawanya ke kamar cucu cucunya.

Sementara Indira, Aksaro, Bagas, dan Sulis duduk di salah satu bangku taman dan bersantai sekaligus berbincang-bincang dan melepas rindu bersama.












Tok
Tok
Tok

"Permisi," ucap Yanto seraya mengetuk pintu.

Cklek~

"Iyaa?. Eh siapa?," tanya Risa bingung.

"Eh anu, sa-saya anaknya Pak Budi, nama saya Yanto, saya mau mengantarkan ini," jawab Yanto kikuk karena dipandang Risa, yang memiliki wajah bak seperti bidadari itu. Emang bener, jangan salah, keluarga Vandless ini mempunyai garis keturunan wajah yang sangat cantik/tampan, bayangin 1 keluarga gess 1 keluarga!!, apalagi Aura yang cantik pake banget plus ganteng😌.

"Ohh, iyaa masuk aja," jawab Risa menyuruh Yanto untuk masuk.

"Permisi," ucap Yanto, dan saat melangkah masuk ia tidak sengaja melihat seseorang yang tidak jauh darinya sedang bermain hp sambil menghadap ke arah dinding (baca: membelakangi), siapa lagi kalau bukan Aura. Yanto cukup lama memandangi Aura walau dari belakang saja tidak sampai terlihat wajahnya.

Dia PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang