Putri POV
Malam hari
Setelah isya, aku dan Kakakku pergi menuju ke balai desa untuk musyawarah tentang perlombaan pada tujuh belas Agustus mendatang. Yang musyawarah Kakakku sih, bukan aku.
"Nanti pulangnya jam berapa?" tanyaku kepada Kak Bima yang sekarang kita naik motor menuju balai desa.
"Malem, napa?," tanyannya balik.
"Itu, Non Aura minta aku nginep dirumahnya," jawabku dengan jujur.
"Ohhh, iya nanti Kakak anter, mungkin jam setengah 10 an, tapi kamu udah ngomong ke Ayah sama Ibu?," Ucapnya.
"Udah kok," jawabku.
"Oke, nanti Kakak anter," ucapnya lagi sambil fokus mengendarai. Dan aku hanya mengangguk saja.
Gais, Skip...
"Setengah 10," gumamku sambil melihat jam di Hp.
"Aduh Kak Bima lama banget ya," ucapku gelisah.
"Kunaon atuh Put, mukanya kok kayak gelisah gitu?," tanya temanku yang berasal dari desa lain.
"Iya atuh Put, kunaon?," timpal temanku yang lain.
"Ini, Kak Bima lama banget," jawabku seraya menenangkan diri.
"Sabar atuh, lagian kenapa buru-buru pulang," ucap temanku.
"Hei Put, musyawarah nya masih lama, ngapain buru-buru pulang itu?," Timpal temanku yang lain.
Sekarang aku dan teman-temanku (5 orang termasuk aku) dari desa lain sedang duduk-duduk santai disebuah warung didepan balai desa.
"Ga gitu, aku itu kudu kerumahnya Bu Ira," jawabku.
"Ngapain malem-malem gini kesana?," Tanya temanku(no.3) sambil mengerutkan alis. Yang lain juga demikian.
"Nginep," jawabku jujur.
"Nginep?," ucap mereka semua.
"He'em napa?," kini aku yang bertanya.
"Ngapain kamu nginep? Disuruh kah atau gimana?," tanya temanku(no.1) lagi.
"Disuruh," jawabku sambil melihat jam di Hp lagi.
"Sama?," temanku (no.2).
"Non Aura," jawabku sambil melihat ke arah segerombolan orang yang sedang musyawarah didalam balai desa.
"Ha?! Non Aura?!," kaget mereka ketika aku mengucap nama Non Aura.
"Santay weh santay," ucapku yang kaget juga karena ulah mereka.
"Serius?!, kamu disuruh nginep sama Non Aura yang ganteng banget itu?!!😳," temanku (no.4).
"Sumpah Putri?!!😱," temanku(no.3).
"Tidur bareng kah?!!😨," temanku(no.2).
"Yaampun pengen!!😆," temanku(no.1).
"Hei hei udah malem suaranya dijaga," ucapku menasehati mereka.
"Put jawab!!," paksa mereka.
"Iyeeeee, tapi pelanin dulu suara kaliaaaaan," gemasku.
"Ohke³," Oke mereka ber 4.
"Iya aku disuruh nginep sama Non Aura, dan iya tidur bareng," jawabku menjawab pertanyaan mereka tadi.
"Serius?!!! Yaampun Putri!!," teriak mereka tapi tidak terlalu keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Putri
RomancePutri, seorang wanita cantik yang berasal dari sebuah desa di salah satu wilayah Sunda. Yang hidup dengan kesederhanaan bertemu dengan pasangan takdirnya, pasangan sehidup semati yang tak disangka-sangka olehnya. Wanita tampan yang berdarah Jawa dan...