54.

4.5K 455 160
                                    

Author POV

Putri Virda Laksmana
(Foto : Naysila Mirdad)

Aura Nayla el Vanndless
(Foto : Imran Abbas Naqvi jika tidak ada jenggot)

Halo pembaca yang tidak budiman~. Dalam revisi ini author menghapus foto untuk real life nya Putri dan Aura. Dikarenakan nanti, author takut menyinggung pihak yang tidak mengizinkan foto itu berada di cerita yang tabu ini. Jadi mohon maaf author harus menghapusnya agar nanti kedepannya biar gada konflik.

Oke terima kasih 👍🏻.


Pukul 07.00

Sepasang manusia masih saja memejamkan matanya. Masih juga berpelukan dengan nyamannya, enggan untuk segera bangun. Betah menikmatinya.

"Nggh...,"

"Hm...,"

Tak lama, mereka pun akhirnya bangun bersamaan.

"...," mereka terkejut secara bersamaan dan sama sekali tidak menjauhkan diri.

"Em..... semalem disuruh t-tidur sini sama Bu A-Aisyah. Jadi......," Aura begitu gelagapan.

"I-Iya. Aku tau," jawab Putri pelan sekali, tapi masih terdengar oleh Aura. Dan tidak berani menatap Aura dengan sangat dekat.

"Oke...," ucap Aura sembari menatap Putri dengan detail.

Posisi mereka masih sama. Lengan Aura masih dijadikan bantal oleh Putri. Namun, sayangnya jarak mereka sudah tak lagi dekat seperti saat tidur tadi.

Dan, tangan Aura masih bergelayut manja dipinggang Putri. Sedang Putri, tangannya masih menyentuh dada dan leher Aura.

Deg
Deg
Deg

Kedua jantung mereka berdua berdetak secara berirama.

Cukup lama Aura menatap Putri. Sampai, Putri sedikit risih dan akhirnya dia menatap Aura juga, walau meski masih sedikit malu-malu.

"...,"

"...,"

Pelupuk mata mereka saling bertemu. Sudah tidak ada lagi yang merasa ragu.

Meskipun jauh, tetapi entah kenapa mereka merasa sangat begitu dekat sekali. Seakan, masih berpelukan erat.

Menatap dengan penuh arti.
Tatapan itu terhubung, seakan akan sedang berbicara dan saling menyahut satu sama lain. Tatapan yang orang lain lihat, hanya tatapan biasa. Tetapi tidak bagi mereka.

Saling diam. Membiarkan suara angin dari luar masuk kedalam melalui jendela. Biarkan itu menjadi sebuah lagu indah bagi mereka. Jangan menganggap mereka berdua sudah gila.
Mereka hanya menikmati waktu ini, setelah sekian banyaknya kejadian-kejadian kelam dimasa lalu.

Nikmati saja.
Mungkin, nanti tidak akan pernah terulang kembali.

Set

Dengan sangat berani, namun tidak sadar. Aura menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik nan indah dari seorang Putri didepannya itu. Juga, membelai pipi mulusnya.

Perlahan dan sangat lembut. Respon dari Putri pun, dia hanya diam saja.

"...,"

Aura merasakan lehernya hangat. Karena memang, Putri spontan dan tak sadar. Tangannya menyentuh leher Aura dengan sangat lembut sekali. Bahkan, membelainya dengan sedikit rasa 'ingin'.

Dia PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang