17.

4.8K 418 8
                                    

Author POV

"Waw banyak bener," ucap Aura yang melihat begitu banyak ayam dikandang.

"Hehe iya dong," ucap Putri.

"Uwahh," Kagum Aura.

"Eh, anak ayam!," ucap Aura melihat ada beberapa anak ayam yang tidak jauh darinya.

"Ada berapa tuh," Sambung Aura.

"6," Jawab Putri. Aura ber 'waw' ria.

Aura pun melihat lihat sekeliling. Banyak banget ayamnya, ada juga beberapa tanaman bunga.

"Liat!," ucap Aura seraya menunjuk ke salah satu anak ayam. Putri melihat ke arah yang Aura tunjuk.

"Mirip kamu! HAHAHA!!!," Ucap Aura.

"Hmm😠," Putri menatap Aura tajam. Tapi Aura belum sadar.

"Liat tuh," ucap Aura lagi. Putri pun menurut saja dan menoleh lagi ke anak ayam itu.

Cpluk

"BUAHAHAAHHA!!," Aura tertawa ngakak.

Karena anak ayam itu terkena tai induknya yang sedang ngising. Apalagi tainya kenak muka.

"Putri kena tai, HAHAHAH!!," tawa Aura lagi. Sejak kapan anak ayam itu jadi Putri?.

"Hmm👿," nah kan Putri udah mulai geram. Sangat geram.

"Haha ha ha ha," Aura memelankan tawanya karena melihat Putri yang sudah ada tanduk dikepalanya.

"Hehehe," cengiran Aura tanpa dosa.

"Coba ngomong lagi👿," ucap Putri dengan nada menakutkan.

"P-Putri cantik," ucap Aura ketakutan dengan menelan ludah.

Blush

Seketika amarah Putri hilang. Digantikan dengan wajah yang sangat merona merah.

'Napa dia? Apa gua salah ngomong yak?' batin Aura yang melihat Putri jadi aneh.

"K-Kamu kenapa?," tanya Aura. Putri hanya menggeleng dengan wajah yang masih merona merah.

'Kan jadi blushing, Non Aura ih!!' batin Putri.

"Hello, kamu gapapa kan?," tanya Aura lagi. Seraya melambaikan tangan ke mukanya Putri. Padahal Putri merem.

"E-Engga," jawab Putri gugup.

"Bener?," tanya Aura memastikan. Putri hanya mengangguk.

"Okelah, kalo gitu masuk lagi yuk," ajak Aura seraya menggandeng tangannya Putri.

Mereka berdua pun masuk lagi kedalam rumah dengan bergandengan tangan.

"Haaa seger," ucap Aura yang baru saja meneguk air putih.

"Nih," ucap Aura seraya menyodorkan gelas yang berada ditangannya.

"Apa?," ucap Putri bingung.

"Kamu minum," jawab Aura.

"Ga usah," tolak Putri seraya berdiri kemudian menuju dapur.

Dia PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang