Coba deh, author update jam segini.
Apakah ada sesosok makhluk jomblo yang masih baca cerita ini di tengah malam yang dingin ini?. Hahaha jomblo🤭🖕.Selamat hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77🇮🇩.
Author POV
Brak! (Suara meja digebrak)
"!!!!!?," Beberapa orang yang berada di ruangan itu langsung terkaget-kaget.
"Mr. Aksaro? What's wrong?," tanya salah satu orang disitu.
Dahlah author pake bahasa Indo ajalah. Ribet, soalnya ntar ada yang Ndak bisa basa enggres.
"Pak Brian ikuti saya," ucap Aksaro dengan sangat tegas.
Glek!
Orang yang dipanggil Brian itu langsung berdebar jantungnya dan mempunyai firasat tidak enak.
Kemudian Aksaro, Bagas, Aura dan Brian pergi menuju ruangan pribadi mereka. Dan kini mereka diikuti oleh beberapa bodyguard.
"Silahkan duduk," Aksaro mempersilahkan Brian untuk duduk di kursi yang sudah disediakan.
Brian pun duduk sendiri dan sekarang, Brian berhadapan dengan 3 orang yang suasana hatinya sedang murka. Btw mereka bertiga juga duduk ya, dan depan mereka meja. Pahamkan posisi duduk mereka berempat?.
"...," Brian ditatap dengan tajam oleh mereka bertiga.
Brian yang merasa ditatapi hanya diam dan tertunduk.
Set!
Aksaro menyerahkan selembar kertas putih.
"Coba Pak Brian lihat," ucap Aksaro sambil tersenyum melihat Brian.
"...?," Brian melihat lembaran kertas putih itu.
"Bagaimana bisa data itu bocor sampai ke perusahaan lain?," tanya Aksaro dengan ramah.
"Saya tidak menuduh. Tapi saya hanya bertanya. Bagaimana bisa data itu bocor sampai ke perusahaan lain?," lanjut Aksaro.
"Em.....," Brian gugup tak mampu menjawab.
"Saya tidak tau Pak," ucap Brian.
Ekspresi Aksaro langsung berubah. Menjadi dingin dan tajam.
"...," namun sedetik kemudian, ekspresi Aksaro berubah kembali menjadi tersenyum.
Set!
Aura langsung memposisikan diri dibelakang Brian.
Lalu, Aura mendekatkan wajahnya tepat ketelinga Brian."Jujur saja,"
"Atau anda akan...,"
Aura, dengan hati yang sangat dendam. Ia lontarkan kalimat mematikan kepada Brian, tanpa rasa takut sekalipun.
Set!
Crek! (Suara pelatuk)Iya, Bagas. Mengeluarkan pistol dari dalam saku jasnya. Dan langsung dia todongkan ke arah Brian.
"Mati sekarang,"
Bisik Aura untuk terakhir kalinya.
Dor!
Suwekip lonT~
"...?,"
"...?,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Putri
Roman d'amourPutri, seorang wanita cantik yang berasal dari sebuah desa di salah satu wilayah Sunda. Yang hidup dengan kesederhanaan bertemu dengan pasangan takdirnya, pasangan sehidup semati yang tak disangka-sangka olehnya. Wanita tampan yang berdarah Jawa dan...